Refanya S POV.
"ANYAA" Ucap sabilla sambil berteriak.
gue yang sedang duduk disalah satu meja direstaurant pun langsung mendelik, dan menatap sahabat gue billa dengan kesal.
Kebiasaan anak itu tidak berubah sedari dulu selalu berteriak padahal jarak orang yang ia teriaki tidak jauh, kenapa tidak disamperin dulu baru berbicara.
"Bill, bisa ga si lo tuh kalo manggil gapake teriak? samperin aja si jarak kita gajauh. Lo galiat tuh kita jadi diliatin kan sama orang-orang mana itu gerombolan cowo ngeliatin kita dari tadi" Ucap Gue sambil berdecak.
Sabilla pun yang melihat anya kesal hanya bisa nyengir, dan berucap "ya maap si Nya, namanya juga kangen. Lagi lo fokus banget si main ponsel sampe ga merhatiin gue dateng. Eh btw, itu mas mas yang lo bilang ngeliatin kita ganteng-ganteng Nya".
Gue memutar mata malas, sahabat gue ini memang paling tidak bisa menjaga mulut, dan melihat situasi.
"Udah deh daripada lo ngomong terus mending pesen makan cepet" Ucap Gue.
"Ish Anya lo tuh ya, jangan ansos terus dong. Perhatiin sekitar, gimana mau punya pacar kalo gamau terbuka" Ucap Sabilla.
Gue yang mendengar Sabilla mengoceh hal yang tidak penting pun hanya diam, dan sibuk melihat-lihat menu. sampai akhirnya padangan gue teralihkan, dan tertuju pada segerombolan cowo yang sejak awal gue datang sudah sangat berisik. Tidak semua si tapi beberapa cowo dimeja tersebut saling beradu guyon yang membuat semua yang ada dimeja tersebut tertawa.
Mata gue tertuju pada salah satu diantara mereka yang hanya tersenyum tipis, tidak terbahak seperti yang lainnya, sangking lama gue memperhatikan cowo itu sampai ga sadar bahwa dia juga memandang kearah gue, gue langsung mengalihkan pandangan. Sial gue kegep, batin Gue.
Gue kembali melihat menu makanan apa yang ingin gue pesan tapi gue merasa seperti diperhatikan. Karna gue gaberani ngeliat kearah cowo tadi, gue sibuk bolak balik menu makanan. sampai suara Sabilla menyadarkan gue.
"Anya, lo mau pesan apasih sebenernya, daritadi sibuk bolak balik menu tapi kayak gaminat mau makan apa? Itu mbaknya nungguin loh, mau nyatet lo mesen apa" Ucap Sabilla.
"Eh iya, maaf mba. Ini saya pesan chicken steak sama ice lemon tea aja deh. Lo apa Bill?" Ucap Gue.
"Saya ramyeon sama mineral water ya mba, oh iya mineral waternya yang sedang aja mba. Makasih mba" Ucap Sabilla pada waitress.
"Nya lo kenapasi, bengong gitu ngeliatin menu tadi, cuma bolak balik doang lagi" Ucap Sabilla.
"Gue gapapa ko, cuman lagi gamood aja biasa lagi datang bulan" Ucap Gue.
"Halah boong lo Nya, orang tadi gue sempet liat lo natap meja sebrang yang rame itu" Ucap Sabilla.
"Apasi Bill, enggak" Ucap Gue badmood. lalu menenggelamkan kepala kemeja, Sial gara gara ke gep gue jadi malu kan, batin gue.
Tidak berselang lama pesanan gue dan billa pun datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔
Fanfiction(COMPLETE) lose one's heart (n). Sebuah frasa, kiasan dari kata jatuh hati. Menggambarkan perasaan seseorang saat jatuh hati kepada orang lain, bisa datang karena sengaja atau memang takdir yang membawanya. Copyright © Catatania, 2020. A fanfiction...