83

2.2K 215 167
                                    

Tak usah diburu-buru, beri ruang untuk tumbuh.
Jika sesuatu memang untukmu, waktu juga tak akan tega untuk mengganggu.

Sesakata

-

Para peraih medali di kejuaraan dunia 2019, mendapat apresiasi dari kemenpora, dan dari club asal.

Rian sendiri sudah mendapatkan bonus dari PB Jaya Raya, tempat dimana ia memulai karirnya sebagai atlet bulutangkis.

Tapi tidak dengan Fajar, Fajar yang berasal dari klub yang tidak sebesar Rian, tidak mendapat bonus dari klub tempat ia bernaung.

Hal itu membuat Rian berinisiatif untuk mentraktir Fajar makan, usai pemberian bonus dari kemenpora hari ini.

Rian tengah bersiap-siap dikamarnya, memakai setelan seperti saat di Basel kemarin.

Rian meraih ponselnya diatas nakas, mengecek apakah sudah ada balasan pesan dari Anya, namun hasilnya nihil.

Anya belum membalas pesan-pesan yang ia kirimkan, sejak semalam.

Semalam memang ia dan Anya sedikit terlibat pertengkaran kecil, yang membuat Anya mematikan sambungan telpon mereka.

Pertengkaran dipicu karena masalah sepele, Rian memblokir instagram Aero yang mengajak Anya bermain jetsky, melalui pesan yang dikirimkan melalui direct messages instagram Anya.

Padahal hanya sekedar mengajak, Anya juga belum membalas pesan tersebut, namun Rian sudah cemburu terlebih dahulu, salah Rian juga yang tidak bersikap dewasa semalam.

Yang akhirnya berbuntut panjang, dan Anya yang marah padanya.

Rian menghela nafas, mencoba beberapa kali menelpon Anya, namun tidak ada satupun jawaban.

"Jom, ayok udah ada bis nya tuh" Ucap Fajar, yang berdiri didepan pintu kamar Rian.

Rian segera memasukkan ponselnya kedalam saku celananya, dan memakai jaket. Kemudian berjalan keluar, dan mengunci pintu kamar, dikarenakan Kevin yang sedang keluar entah kemana.

"Kevin kemana Jom?" Tanya Fajar.

"Gak tau, tadi sih bilangnya mau ketemu temennya, entah siapa"

"Wilona?" Tanya Fajar lagi.

"Iya kali, gatau gue. Suka-suka dia ajalah sama siapa" Sahut Rian cuek.

Mereka berdua berjalan ke depan wisma putra, dimana sudah berada bis milik PBSI.

Mereka masuk kedalam bis tersebut, disana para staff PBSI, juga para peraih medali emas, dan perunggu lain sudah duduk manis dibangku masing-masing.

Bis pun berjalan meninggalkan kawasan pelatnas PBSI, menuju gedung kemenpora.

-

Anya mengecek ponselnya yang berdenting sedari tadi.

Panggilan telpon yang tak ia jawab dari Rian.

Panggilan telpon yang tak ia jawab dari Rian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang