75

2.6K 192 105
                                    

Dan, cinta memang jatuh di hatiku dan dia. Melalui proses panjang. Aku dan dia tidak bisa menutupi lagi. Bahwa kami memang tidak bisa saling memungkiri. Kami saling jatuh hati.

Boy Candra

-

Rian Ardianto POV.

Mempunyai seorang support system selain keluarga, merupakan hal yang menyenangkan bukan. apalagi ia bisa menerima kita apa adanya, mendukung kita disaat kita down, dan selalu memberikan kalimat-kalimat penyemangat yang sangat positif.

Seperti itulah yang sedang aku rasakan, saat ini. Sudah memasuki Quarter Final hari ini, namun aku tak kunjung mendapatkan kesempatan bermain, mungkin Koh Herry ingin aku serta Fajar, belajar bagaimana cara bermain dengan mental yang kuat.

Aku tak masalah, walau hanya bisa menonton para senior ku di ganda putra bermain, karena aku pikir saat ini bukan waktunya untukku egois, setiap kemenangan memberikan point untuk satu team, dan aku tidak ingin Indonesia kehilangan point dari sektor ganda putra ini.

Dan selama 3 hari sudah aku berada di Nanning, China. Anya selalu mengirimkan pesan-pesan semangat kepadaku, ia juga memberikan support yang sangat berarti bagiku, kesedihan yang awalnya aku rasakan, sedikit demi sedikit berkurang, karena Anya yang selalu ada, dan aku sangat bersyukur untuk itu.

Anya juga mengatakan agar aku banyak memperhatikan serta belajar, dari pertandingan yang aku tonton secara langsung disini. Setidaknya, walau aku tidak dimainkan tapi aku mendapatkan ilmu yang bisa menjadi bekal untuk ku di kemudian hari.

Seperti sekarang, aku sedang menunggu balasan pesan dari Anya, aku berdiri menggunakan jaket tim Indonesia serta setelan yang sama dengan yang lain.

"Jom, liat sini. Senyum!" Ucap Mbak Naf, yang membuatku tersenyum kearah kamera.

"Nih, hasilnya! Ganteng banget ya pacarnya mbak model" Goda Mbak Naf, aku tersenyum tipis mendengarnya.

"Bisa aja Mbak" Kata ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa aja Mbak" Kata ku.

Aku pun berjalan kearah Kevin serta Fajar yang duduk disalah satu kursi panjang, dan seperti sedang membahas sesuatu, terlihat dari wajah keduanya yang sangat serius.

"Dor!" Kaget ku, mereka berdua terperanjat sebelum mendengus sebal secara bersamaan, aku tertawa melihatnya.

"Kan, gamau dijahilin, tapi jahilin orang" Ucap Kevin.

"Iya, nanti ngadu ke Anya. Bilangnya kita yang gangguin dia mulu, padahal Anya gatau aja kelakuan pacarnya yang satu ini" Kesal Fajar, aku terkekeh pelan.

"Sesekali doang ya!" Sahut ku.

"Jom, Anya gak Videocall gitu, sama Disa?" Tanya Kevin tiba-tiba.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang