59

2.2K 180 76
                                    

Refanya Sastrawijaya POV.

Gue sedang packing untuk koper kecil yang akan gue bawa ke New York lusa. Ya, gue akan berangkat menuju New York untuk menghadiri New York Fashion week sebagai brand ambassador dari Tresemme.

Sambil packing gue juga ditemani oleh Rian melalui skype yang sedari tadi tersambung, disebrang sana Rian sedang makan sambil sesekali menyauti ucapan gue.

"Kamu berapa hari emang disana sayang?" Tanya Rian.

"Seminggu sayang, kamu nanya terus ih"

Gue mempacking skincare, piyama, kacamata, dan perintilan lainnya dalam koper kecil miliknya, sedangkan koper besar sudah disiapkan oleh mbak Aika dari kemarin.

"LDR kita jauh banget ya, beda benua" celetuk Rian sambil memakan makanannya.

"Baru sekali yang" sahut gue.

"Kabarin terus loh yang"

"Hmmmm"

"Kamu makan apasih ga kelar-kelar"

"Sayur, lusa aku anter kamu ya"

"Loh bukannya kamu ke Bandung?"

"Nyusul aja, yang penting ketemu kamu dulu. Kamu belum kasih aku pelukan buat stok satu minggu"

"Apaansih, modus mulu pak"

Rian tertawa disebrang sana.

"Kamu galatihan?"

"Udah sayang, latihan mulu capek juga aku"

"Iya sih hehe"

Gue pun melipat beberapa kaos untuk dipakai selama disana sambil mengobrol dengan Rian yang sibuk dengan sayurnya.

"Ah, kenyang"

"Enak?"

"Enak"

Gue pun kembali fokus melipat barang-barang yang akan gue bawa dan menatanya dengan rapih didalam koper kecil gue.

Selesai dengan packing gue pun merebahkan tubuh gue diatas kasur seraya melihat kearah layar, tak ada Rian disebrang.

Muncul wajah Leo dan Fajar setelahnya membuat gue kaget.

"Eh" pekik gue

"Hahaha, kaget neng?" Tawa Fajar.

"Ngapain sih a" ucap gue

"Mau nyuri stock cemilan jombang, biasa" ucap Fajar.

"Kami adalah kaum Fakir kak" sahut Leo.

Terdengar suara Kevin disebrang yang mendumel dan mengusir Fajar dan Leo.

"Keluar gak lo bedua"

"Kasihanilah kami wahai Crazyrich"

"Koh Kevin bagi cemilan lah, laper kali dedek leo"

"Gaada-gaada keluar gak"

"Gamau"

"Ck, jombang usir dua pencuri jom"

"Ngapain jar, le?"

"Mau minta snack mas"

"Ambil aja sana di kulkas"

"Yes, makasih mas Rian yang pacarnya cantik sekali"

Gue mendengarnya tertawa. Kevin memunculkan wajahnya dilayar seraya berucap "Nya, bantuinlah"

"Bantuin apa vin?"

"Ahelah, gaada yang paham perasaan gue" ucap Kevin.

Layar pun menampilkan wajah Rian kembali, gue menatap bingung kearah Rian.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang