Istora senayan
Suasana didalam istora tidak terlalu ramai, tidak seperti saat Asian Games kemarin, ramai sesak. Pada Ajang Asian Para Games ini, penonton malah tidak sampai setengah dari penonton di Istora saat Asian games.
Anya mengernyit bingung, kenapa saat atlet-atlet para games bertanding di Istora sangat sedikit pengunjung, padahal mereka juga Atlet seperti yang lain. Hanya saja mereka diberikan anugerah khusus oleh tuhan atas ketidaksempurnaan yang mereka miliki.
Anya juga bingung, padahal tiket masuk di venue badminton para games ini gratis, tapi tetap saja masib sepi. Masyarakat masih kurang toleransi antar sesama, pikir anya.
Anya duduk disamping rian yang sedari tadi menggenggam tangan Anya padahal mereka sedang duduk dan Anya juga tidak akan kemana mana, Anya juga sudah berusaha melepaskan genggaman tangan rian. tapi lagi dan lagi rian meraih tangan anya untuk di genggam.
"Jangan dilepas"
Rian menengok ke Anya dan berbisik seperti itu.
Anya pun kembali fokus menonton pertandingan yang telah berlangsung, sampai coach herry mengatakan untuk foto bersama.
Anya pun menawarkan diri untuk memotret mereka dan tidak ikut berfoto karna Anya merasa malu, awalnya Anya dipaksa ikut berfoto tapi Anya langsung bangkit dari duduknya dan berdiri untuk memotret mereka.
Rian memandang anya sambil tersenyum, Anya pun membalas senyumnya.
Anya pun menerima ponsel rian dan mulai memotret.
"Ayo hadap sini, senyum semua. 1,2,3... ciss"
Setelah memotret beberapa kali anya kembali duduk dan melihat lihat hasilnya, Anya pun memperlihatkan hasil foto yang tadi ia foto kepada coach herry dan yang lain.
Coach herry meminta foto nya untuk dikirim melalui whatsapp yang diangguki oleh rian. karna foto tersebut berada di ponsel rian.
Hari menjelang siang, Anya diajak oleh Coach Herry serta Atlet ganda putra yang lain untuk makan siang bersama, Rian pun segera menarik Anya tanpa menunggu jawaban dari Anya.
Mereka pun menuju Mall Pacific Place dan memilih makan di resto Shabu & Kintan Buffet yang berada di lt. 5 mall.
Saat sampai mereka pun duduk, Anya pun sibuk melihat lihat menu dan memesan kan untuk semua Spesial Beef Shabu dan Low-fat Beef untuk dirinya dan yang lain.
Setelahnya mereka mulai memanggang beefnya dan makan, Anya pun memanggang untuk dirinya serta mengambilkan juga untuk rian.
Rian pun tersenyum melihat apa yang anya lakukan seraya mengelus kepala anya.
"Terimakasih"
Mereka pun makan sambil sesekali berbincang.
"Anya, kamu ini model ya? Sudah dari kapan? dan usia kamu sekarang berapa?" Tanya coach herry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔
Fanfiction(COMPLETE) lose one's heart (n). Sebuah frasa, kiasan dari kata jatuh hati. Menggambarkan perasaan seseorang saat jatuh hati kepada orang lain, bisa datang karena sengaja atau memang takdir yang membawanya. Copyright © Catatania, 2020. A fanfiction...