Ingatlah, jarak hanya memisahkan raga. Bukan hati
-unsaid words.
--
Rian masuk kedalam ballroom hotel The Royal Ambarrukmo Jogja bersama dengan andhika yang berjalan disampingnya. Mengisi buku tamu, setelahnya rian berjalan kearah panggung pelaminan yang dekorasinya sangat cantik dilihat.
"Mas, ini langsung salaman aja dulu" ucap andhika.
"Iya dek, ayo ngantri dulu" ucap rian yang mengajak andhika berbaris diantara ratusan orang yang hadir dalam acara resepsi pernikahan ini.
Mata rian sibuk mencari anya yang sejak awal ia masuk kedalam ballroom belum terlihat batang hidung serta rupanya.
Sambil berjalan sedikit demi sedikit dalam antrian barisan, mata rian masih sibuk berkeliling.
Gotcha! Ketemu, anya yang berbalut kebaya berwarna kuning khas jawa dengan rambut yang disanggul menambah kesan imut di wajahnya, gemas sekali,Batin rian.
Rian tersenyum melihat anya yang bersama dua orang sahabatnya yang ia ketahui bernama sarah dan disa yang baru ia tahu saat di kejurnas kemarin.
Antrian semakin mendekati pelaminan, tapi tatapan rian masih terkunci kepada satu titik yaitu anya yang sekarang sedang berfoto bersama para fansnya yang hadir. Disebrang sana anya terlihat tertawa senang dan senyumnya pun merekah lebar. Rian yang melihatnya juga semakin tersenyum dibuatnya.
Tepukan andhika membuat rian menoleh.
"Mas, ayo naik" ucap andhika. Rian pun mengangguk dan naik bersama andhika untuk memberi selamat kepada mas alvian dan mbak gladys.
"Selamat mas" ucap rian tersenyum tipis.
"Wah rian, jadi datang kamu. Makasih ya yan, tuh anya dibawah tuh kalo mau ajak dia ngobrol dibawa ke belakang aja. Jangan lupa bawain cemilan biar anteng" kekeh mas alvian, rian hanya tersenyum tipis selanjutnya memilih menyalami mbak gladys yang menatap kearah rian dengan senyum yang menawan.
"Selamat mbak" ucap rian. "Makasih rian, cepet jadi sama anya ya haha, mbak dukung loh" ucap mbak gladys seraya terkekeh.
"Yuk foto dulu yuk" ucap mbak gladys. Rian pun berfoto bersama mereka tak lupa juga andhika.
Setelahnya rian pun turun dari atas pelaminan bersama andhika.
"Dek, kamu ke stand makanan aja dulu ya mas mau ngomong sama ka anya" ucap rian.
"Ah, iya mas nanti telpon aja ya kalo udah" sahut andhika sambil berjalan meninggalkan rian.
Rian pun mencari keberadaan anya yang ternyata sudah tidak berada di tempat yang semula rian lihat, mata rian pun menatap sekeliling mencari anya yang memakai kebaya hampir sama dengan beberapa orang lain.
"Rian" tepuk seseorang dibahu rian. Rian menoleh dan melihat papa anya yang berdiri dibelakangnya.
"Eh om" ucap rian seraya bersalaman dengan papa anya.
"Dateng sama siapa?" tanya papa anya.
"Sama adek om, tapi dia lagi di stand makanan" ucap rian.
"Kamu ga ikut makan?" tanya papa anya.
Rian menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum kikuk kepada papa anya.
"Ehm... aku lagi nyari anya om" gumam rian pelan. Papa anya terkekeh menatap kearah rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔
Fanfiction(COMPLETE) lose one's heart (n). Sebuah frasa, kiasan dari kata jatuh hati. Menggambarkan perasaan seseorang saat jatuh hati kepada orang lain, bisa datang karena sengaja atau memang takdir yang membawanya. Copyright © Catatania, 2020. A fanfiction...