36

2.9K 199 65
                                    

Aku, ingin hatiku tau.
Berjarak, sesungguhnya tak apa.
Berjarak, bukan berarti hilang.

‐Kata.puan

--

Saat sedang asyik menikmati makanan bersama, anya dan rian dikagetkan dengan munculnya mami dan papa serta anggota keluarga yang lain. yang saat ini berdiri dihadapan anya dan rian.

Uhuk!

Anya tersedak, rian pun segera mengambil minum dibangku sebelahnya dan memberikan kepada anya seraya mengusap punggung anya lembut.

Hal tersebut tak luput dari pandangan keluarga anya yang tersenyum mengejek kearah anya.

"Sampe batuk gitu, padahal tinggal go public aja" ucap mami.

"Halo rian, akhirnya ketemu juga ya sama mami"

"Ah, iya. Halo tante apakabar?"

"Sehat-sehat. Kamu gimana?"

"Alhamdulillah sehat juga tante".

Rian pun memperkenalkan diri kepada eyang uti dan eyang kakung anya serta mama dari mas alvian.

"Sukses terus rian, eyang dukung saja kamu sama anya asal tidak aneh-aneh ya" ucap eyang kakung seraya merangkul rian.

"Haha, terimakasih eyang. tinggal anya saja yang mau sama aku apa enggak"

"Ya pasti mau, wong ganteng dan gagah gini toh" sahut eyang uti.

Anya menatap rian dan yang lain dengan tatapan mendelik, kok jadi rian yang punya kubu sekarang. Batin anya.

Setelah mengobrol panjang lebar anya dan rian pun ditinggalkan oleh anggota keluarga yang sekarang berpencar entah kemana.

Anya pun berjalan ke stand bakso yang ada di ujung barisan stand makanan, rian mengekori dari belakang.

"Mau ambil apalagi Nya, kenapa ga minta tolong aku?" tanya rian

"Gamau, aku punya kaki ya jalan aja." Jawab anya. Rian hanya tersenyun mendengar ucapan anya yang sedikit ketus kepadanya.

"Sini clutch kamu aku bawain" ucap rian, anya pun memberikan clutchnya kepada rian dan anya pun sibuk meminta bakso kepada penjaga stand yang ada.

"2 porsi jadi satu aja mas, tapi kuahnya dikit aja, gausah pake mie. Bihun aja sedikit sama sayur"

"Ini ka anya"

"Makasih ya mas, yuk yan" ucap anya yang berjalan berdampingan bersama rian.

"Kok banyak banget baksonya" tanya rian.

"Kalo gaabis kamu makan lah"

"Dasar" ucap rian seraya mengelus kepala anya. Anya hanya cuek.

Anya kembali ke tempat duduk di sisi bagian belakang, dan rian yang mengambil minum untuk dirinya serta anya.

Rian pun datang dan duduk disamping anya, mereka menghiraukan tatapan orang-orang yang menatap kearah mereka berdua.

Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang