Your smile reminded me,
what happiness looks like.--
Sudah dua hari anya berada di resort penginapan sekitaran bromo bersama dengan rian dan keluarganya.
Saat ini mereka sedang makan malam bersama, malam ini udara sangat dingin itulah mengapa anya memakai pakaian serba panjang dan piyama yang dilapisi lagi oleh hoodie.
tak lupa juga kaos kaki melapisi kaki anya, rian yang duduk disebelah anya menatap anya geli, pasalnya muka anya sangat lucu saat memerah seperti sekarang.
Efek kedinginan sepertinya, makan malam berlangsung dengan khidmat diselingi canda tawa semua yang ada.
setelahnya mereka masuk ke kamar masing-masing karena dini hari nanti akan menanjak ke bromo untuk melihat sunrise bersama orang travel yang sudah rian pesan.
Anya sendiri setelah membereskan alat makan dan mencucinya dibantu oleh rian malah sekarang memasak indomie.
"Kamu ngapain lagi?" tanya Rian.
"Masak mie, pengen" ucap anya yang sibuk memecah telur.
"Belum kenyang emang tadi?" tanya rian yang sekarang berdiri disamping anya, menatap anya yang menjawab tapi tidak menoleh sedikit pun kearahnya.
"Belum" ucap anya ketus, rian menatap anya bingung.
"Kamu kenapa lagi hemm?" tanya rian seraya mengusap rambut anya lembut.
"Gapapa" jawab anya sewot.
"Coba cerita sini kenapa? Bawaan haid juga ya?" tanya rian. Anya hanya diam dan sibuk menuangkan indomie yang ia buat kedalam mangkuk lalu setelahnya berlalu meninggalkan rian yang menggelengkan kepalanya.
Rian pun menyusul anya keruang tengah, disana sudah ada kevin dan fajar yang menatap anya bingung.
Kevin berbicara dengan rian tanpa bersuara bertanya anya kenapa, rian hanya menjawab tidak tau.
"Nya, kenapa?" tanya kevin.
"Gapapa" jawab anya ketus. Fajar tertawa melihatnya, yang di lihati malah asik memakan mienya dan bermain ponsel.
Rian duduk disebelah anya, anya masih saja diam. Anya membuka instagram melihat-lihat story sahabat-sahabatnya yang di upload di close friends. Disa yang sudah di aussie dan sarah yang sekarang berada di bali.
"Gamau cerita kenapa?" Celetuk rian lagi seraya menggeser mangkuk mie anya untuk ia coba.
Anya berdecak kesal"ck, bikin sendiri kek. rusuh banget" anya bangkit berlalu meninggalkan rian yang melongo melihatnya, kevin serta fajar tertawa terbahak-bahak.
Selang 15 menit anya kembali lagi dengan mangkuk yang baru, asap mengepul keluar dari mangkuk tersebut kali ini anya duduk agak jauh dari rian. Rian pun iseng mengangkat mangkuk mienya dan duduk lagi sebelah anya.
"Apalagi sih, sana ah" ucap anya mendorong bahu rian menjauh.
"kamu ngambek kenapa sih? ini bawaan haid atau aku ada salah? Hem?" tanya rian lembut.
"Pikir aja sendiri" ucap anya.
Kevin dan fajar berlalu meninggalkan dua pasangan yang sedang bertengkar hal tidak jelas tersebut.
"Ya aku enggak tau salah aku dimana, makannya ngomong sayang" ucap rian.
"Tau ah balesnya aja tuh chatnya amanda sama cewe-cewe yang lain. emang dasar cowo punya satu aja gacukup" ketus anya. Rian terkekeh pelan melihatnya, jadi anya cemburu karena beberapa pesan masuk tadi sore dari amanda. Mungkin anya tidak membaca semua isi chatnya, padahal amanda mengirim undangan pernikahannya kepada rian dan berharap rian bisa datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose One's Heart | Rian Ardianto ✔
Fanfiction(COMPLETE) lose one's heart (n). Sebuah frasa, kiasan dari kata jatuh hati. Menggambarkan perasaan seseorang saat jatuh hati kepada orang lain, bisa datang karena sengaja atau memang takdir yang membawanya. Copyright © Catatania, 2020. A fanfiction...