9. Antara Kakak dan Adik

1K 46 0
                                    

Ketika dia membuka pintu kamarnya, tenyata di dalam kamarnya ada Kakaknya yaitu Raja Gyeongjong yang sedang duduk di tempat tidur Wangnim.

Wangnim langsung terkejut dengan keberadaan Raja Gyeongjong di dalam kamarnya, dia langsung merapikan baju dan topinya dan sedikit mengusap wajahnya agar tidak terlihat merah. Dia berusaha agar tidak terlihat bahwa sedang mabuk berat.

"Rupanya kau masih bersih keras untuk pergi keluar istana". Kata Raja Gyeongjong dengan menatap tajam Wangnim.

"Kenapa anda disini? Bosan dengan kamar anda sendiri yang mulia? Kalau anda ingin tidur disini tidurlah aku akan tidur di tempat lain". Tanya Wangnim sambil berusaha memfokuskan pikirannya dan berbalik badan untuk meninggalkan kamarnya.

"Tunggu Youngnim". Ucap Raja Gyeongjong menghentikan Wangnim yang akan pergi.

Raja Gyeongjong yang mulanya duduk di tempat tidur Wangnim kemudian mendekat kearah Wangnim yang masih berdiri didekat pintu kamar.

"Aku tau kau sedang mabuk? Sekarang apa maumu? Untuk kali ini saja jangan anggap aku raja, bicaralah padaku sebagai kakakmu sendiri". Ucap Raja Gyeongjong sambil memegang bahu Wangnim untuk meyakinkannya.

Wangnim langsung menyingkirkan tangan Raja Gyeongjong dari bahunya kemudian dia membalikkan badannya menghadap raja Gyeongjong sambil berkata, "Untuk apa? Yang aku inginkan hanyalah bebas dari kekanganmu. Kau bukan ayahku kau hanya kakak dari istri ayahku yang lain".

"Aku sekarang yang bertanggung jawab padamu atas pendidikan dan atas segala sesuatu di dirimu". Kata raja Gyeongjong sambil menatap mata Wangnim.

"Heh... Bukankah sudah cukup dengan tahta anda membuat anda bahagia, jangan ganggu aku lagi. Cukup masa kecilku saja anda ambil semua perhatian ayah, iya iya iya dulu anda putra mahkota yang semua diperhatikan oleh raja sendiri. Lalu aku? Aku hanya sehelai angin yang selalu ingin didekat raja". Jawab Wangnim dengan menepuk-nepuk dadanya sendiri menggambarkan kalau dia ingin sekali dianggap ada.

"Kali ini aku raja aku yang memperhatikanmu, Youngnim aku berusaha menggantikan apa yang hilang pada masa kecilmu". Ucap Raja Gyeongjong sambil memegang tangan Wangnim.

Tapi belum sampai Raja Gyeongjong menggenggam tangannya Wangnim langsung menarik tangannya kebelakang badannya, agar raja Gyeongjong tidak bisa memegang tangannya.

"Ku mohon jangan membuatku semakin membencimu, cukup perhatikan rakyatmu". Kata Wangnim dengan memalingkan wajahnya.

"Baiklah, kalau memang kau ingin kebebasan ku beri kau kebebasan tapi dengan satu syarat belajarlah dengan Guru Won setiap pagi". Raja Gyeongjong menawarkan hal yang menurut Wangnim itu menarik.

"Baiklah". Jawab Wangnim dengan menganggukkan kepalanya dan mulai menatap wajah kakaknya.

"Istirahatlah, fisikmu bukan untuk kau habiskan bermain-main saja. Guru Won akan menunggumu besok pagi jangan sampai terlambat". Ucap Raja Gyeongjong sambil berjalan pergi keluar kamar Wangnim, tapi tiba-tiba dia berhenti sejenak sembari berkata, "akan ku pastikan pengawalku sudah tidak ada di istanamu besok pagi".

Kemudian dia melanjutkan langkahnya keluar kamar dan pergi meninggalkan istana Pangeran.
Ketika raja sudah cukup jauh dari kamar Pangeran, Wangnim pun langsung loncat-loncat kegirangan sebab dia telah bebas keluar masuk istana tanpa sembunyi-sembunyi lagu, tapi resikonya dia harus menghabiskan pagi harinya dengan Guru yang membosankan. Setelah menerima kebahagiaan, Wangnim bisa tidur dengan tenang tanpa ada beban untuk kabur-kaburan lagi.

Dia pun bergegas mengganti baju untuk tidur, ketika dia melepaskan bajunya terdengar suara seperti barang jatuh, ternyata binyeo yang disimpan didalam kantung lengannya terjatuh. Dia langsung mengambilnya dan mengelap binyeo itu dengan lengan bajunya. Wangnim baru ingat kalau dia membelinya tadi di pasar untuk ibundanya, dia segera memasukkan binyeo itu kedalam kotak yang dia punya agar terlihat lebih indah. Wangnim pun berencana untuk menemui ibundanya besok pagi setelah dia belajar dengan Guru Won, karena sudah cukup lama dia tidak mengunjungi istana ibunya.

Pagi pun telah tiba. Suara burung terdengar memenuhi sudut istana, cahaya mentari mulai bersinar, angin sejuk pagi masuk melalui celah-celah jendela kamar Wangnim. Terlihat Wangnim sedang tidur dengan nyenyak dengan selimut yang menutupi badannya. Tapi di tengah ketenangan tidurnya terdengar suara...





Suara apa ya itu???

Penasaran?

Jangan lupa follow dan kasih bintangnya⭐ ya kakak-kakak yang syantik dan ganteng

Tengkyu sudah support

Support kalian membuatku semangat!!!

Wanita Pilihan RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang