11. Sisi Lain Seo

971 37 0
                                    

Sementara itu ditengah keramaian desa Joseon terlihat seorang gadis berambut indah dengan hiasan rambut yang membuat rambutnya semakin terlihat cantik, dia dikelilingi anak-anak kecil yang begitu ceria dan terlihat sangat menyukainya.

"Nona muda... Nona muda tolong ajari aku membaca buku yang ini nona". Suara anak kecil yang menarik-narik lengan baju gadis itu untuk minta di ajari membaca.

"Nona, ayolah bantu aku membaca buku yang lain selain buku ini nona". Ucap anak kecil lain yang minta diajarin juga.

Tiba-tiba dari berlakang gadis itu datang anak kecil yang berlari lalu memeluknya erat sambil menangis, seakan-akan dia takut pada sesuatu.

Gadis itu pun menoleh karena terkejut dengan pelukan erat anak kecil tadi. Gadis itu ternyata adalah Seo yang sedang mengajari anak-anak miskin dari Joseon untuk membaca buku yang dia bawa.

"Ada apa Gocan? Kenapa kau menangis?". Tanya Seo sambil mengusap air mata di pipi Gocan.

"GOCAN!!!".

Teriak laki-laki paruh baya yang membawa batang kayu tepat berdiri dibelakang Gocan.

Gocan yang mengetahui suara pria tersebut langsung bersembunyi dibelakang Seo.

"Oh ada ayah Gocan disini, ada apa tuan Jang?". Tanya Seo sambil menutupi Gocan yang ada dibelakangnya.

"Kau lagi kau lagi! Dasar Gadis tidak tau diri, sudah ku bilang jangan sok pintar! Anakku tidak perlu bisa membaca! Dia hanya cukup menangis untuk mengemis uang di pasar". Jawab Tuan Jang sambil mengangkat barang kayu yang ada ditangannya.

"Apa anda sudah gila? Anda pukul anak anda dengan kayu sebesar itu? Dimana pikiran anda tuan Jang? Biarkan Gocan disini denganku, kalau anda masih berani memukul Gocan lagi. Akan aku laporkan anda ke Tuan Polisi kerajaan". Gertak Seo dengan memelototi Tuan Jang.

"Heh! Polisi lah apalah aku tidak takut kau tau?!? Cepat berikan anakku!". Ucap Tuan Jang dengan tangan dan batang kayu yang siap untuk memukul Seo.

Tapi ketika Tuan Jang ingin memukul Seo, Yon datang memegang tangan Tuan Jang sehingga Tuan Jang tidak bisa memukul Seo.

"Hei siapa kau ini?!? Lepaskan tanganku! Jangan ikut campur kau!". Kata Tuan Jang dengan berusaha memukul Seo.

Yon yang memegang erat tangan Tuan Jang langsung mengambil kayu yang ada di tangan Tuan Jang lalu membuangnya. Yon yang khawatir dan marah dengan perlakuan Tuan Jang langsung memukul Tuan Jang kemudian dia menarik kerah baju Tuan Jang dengan kencang.

"Dia adalah calon istriku, berani-beraninya kau memukul calon istriku dengan kayu itu!". Ucap Yon sambil menarik kerah baju Tuan Jang.

"Beraninya kau menarik kerah bajuku!!!, Aku tidak takut padamu kau mengerti?!?". Jawab Tuan Jang yang semakin emosi sambil melepaskan cekraman tangan Yon di kerah bajunya.

"Kau tidak tau aku ini siapa? Aku ini kepala polisi kerajaan! kau ingin memukul calon istri Kepala polisi kerajaan? Ku penggal kepalamu!!! PERGI SANA!". Ucap Yon sambil mendorong Tuan Jang untuk pergi. Ayah Gocan pun pergi meninggalkan mereka dengan wajah marah.

"Uhuhuhuhuhuhu". Gocan menangis terisak-isak, lengannya merah bekas pukulan kayu dari ayahnya.

"Jangan menangis ya Gocan, nanti kita obati ya lukanya". Kata Seo sambil mengusap air mata di pipi Gocan.

"Kau baik-baik saja Seo?Lain kali hati-hati ya, biar saja Gocan tinggal di rumahku agar dia aman". Ucap Yon dengan mengusap bahu Seo.

Yon yang kasian kepada Gocan langsung menggendongnya, mereka membawa Gocan kerumah Yon untuk di obati dan sementara beristirahat di rumah Yon untuk menenangkan Gocan. Setelah mengobati Gocan mereka berdua duduk di teras rumah Yon untuk berbicara berduaan.

"Kau masih berusaha mengajari anak-anak itu ya?". Tanya Yon sambil mengangkat alisnya.

"Aku hanya ingin mereka bisa belajar , bukan hanya anak bangsawan saja". Jawab Seo dengan menggenggam tangan Yon.

"Aku sudah memperingatkanmu tentang hal ini, orang tua mereka bukan orang yang ingin anaknya menjadi pintar. Orang tua mereka hanya membutuhkan uang. Mereka bisa saja berlaku kasar padamu Seo". Yon memperingatkan Seo untuk tidak terlalu memperdulikan hal yang bisa membayangkan Seo sambil membalas genggaman Seo.

"Yon aku hanya ingin mereka bisa membaca buku itu saja, aku tidak apa-apa". Jawab Seo dengan wajah yang sedih mendengar kata Yon sambil melepaskan tangannya dari genggaman Yon.

"Aku hanya khawatir padamu Seo, mengertilah". Jelas Yon sambil menundukkan kepalanya.

Disela-sela perbincangan mereka tiba-tiba...






Apa ya yang terjadi ditengah perbincangan mereka???

Penasaran?

Jangan lupa follow dan kasih bintangnya⭐ ya kakak-kakak yang syantik dan ganteng

Wanita Pilihan RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang