20. Antara Ibu dan Raja

561 25 0
                                    

"Ada apa dengan Pangeran Youngnim?!?". Terdengar suara tegas dari Raja Gyeongjong yang tidak sengaja lewat dan melihat pangeran sedang di bopong.

Seketika itu mereka langsung memberikan hormat dengan menundukkan kepala mereka.

"Yang mulia maafkan saya, saya tidak mengetahui kalau pangeran sedang sakit". Jawab Guru Won yang merasa bersalah.

"Memangnya ada apa dengan pangeran? Bagaimana mungkin kalian tidak mengetahui kalau pangeran sedang sakit? Kasim Lee!!!". Suara raja Gyeongjong begitu tegas karena khawatir dengan keadaan adiknya.

Raja Gyeongjong menegaskan keadaan Pangeran kepada Kasim Lee yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi kepada pangeran.

"Kenapa diam saja! Kasim Lee?!?". Tanya tegas raja Gyeongjong kepada Kasim Lee yang tegang.

"Ampun Yang Mulia raja... Pangeran tidak ingin beristirahat karena dia ingin memenuhi janjinya kepada anda untuk belajar bersama guru Won". Jawab Kasim Lee yang berusaha mencari seribu alasan untuk melindungi pangeran.

"Janji? Pangeran... Kenapa kau lakukan itu? Berani-beraninya kau korbankan kesehatanmu hanya untuk janji buatanku". Tanya Raja dengan menatap wajah pangeran sambil memegang tangannya.

Raja yang terharu dengan alasan Kasim Lee, berusaha membawa pangeran untuk kamarnya dengan tangan raja sendiri. Dia mulai menarik pangeran dan membopong pangeran dengan tenaganya sendiri.

Tapi Ratu Choi tidak sengaja melihat pangeran, ibunda Wangnim itu langsung datang dengan tergesa-gesa mengetahui anaknya sedang tak berdaya ditangan Raja Gyeongjong.

"Apa yang kau lakukan kepada Pangeran ku?!?". Tanya Ratu Choi dengan wajahnya yang marah.

"Kasim Lee panggil tabib ke kamar pangeran". Perintah raja Gyeongjong kepada Kasim Lee.

Raja tidak menghiraukan pertanyaan dari Ratu Choi, dia hanya mementingkan agar pangeran segera sampai ke kamar.

"Yang mulia? Kenapa Anda tidak menjawab pertanyaan dari saya?!?". Tegas Ratu Choi menunggu jawaban dari Raja Gyeongjong.

"Ibu Yang mulia... Bisakah kau tidak menghalangi jalanku, aku sedang terburu-buru untuk membawa pangeran ke kamarnya". Jawab raja dengan nada yang sedikit tinggi.

"Ibu?!? Heh... Beraninya anda memanggilku ibu setelah merebut posisi Pangeran ini? Lepaskan tangan Anda dari putraku". Ratu Choi berusaha menjauhkan raja dari pangeran.

"Bawa pangeran ke kamarnya!!!". Perintah Raru Choi kepada Kasim dan dayangnya.

Tapi karena pangeran berada di pelukan Raja Gyeongjong tidak ada yang berani memegangnya, mereka hanya diam dan meminta maaf.

"Apa kau tidak mendengarkanku!!! Baiklah... Biar aku saja yang membawanya". Ratu Choi mulai kesal dan berusaha menarik pangeran dari raja.

"Pengawal pegangi ibuku yang sangat baik ini". Perintah tegas raja kepada pengawalnya.

Pengawal Raja langsung memegangi Ratu Choi agar tidak menghalangi jalan Raja Gyeongjong dan Pangeran Youngnim, Raja pun bergegas membawa pangeran ke kamarnya untuk segera di periksa oleh tabib kerajaan.

"LEPASKAN!!! beraninya kau memegangku dengan kasar". Teriak Ratu Choi kepada pengawal Raja.

"Lihat saja Gyeongjong, siapa yang akan menerima gejolak batin setelah ini!". Gumam Ratu Choi sambil merapikan baju dan rambutnya.

Diapun bergegas menuju kamar pangeran untuk melihat keadaan Pangeran saat ini.

Setelah raja sampai di kamar Wangnim, Kasim Lee langsung membantu pangeran untuk tidur dan beristirahat. Tidak lama kemudian tabib pun datang untuk memeriksa keadaan Pangeran, dia memegang pergelangan tangan Wangnim merasakan denyut nadinya, kemudian berpindah ke leher Wangnim untuk memastikan apa yang telah terjadi kepada Wangnim.

"Apa yang terjadi kepada Pangeran Youngnim?". Tanya Raja yang khawatir.

"Dia tidak sakit parah Yang Mulia, jantungnya berdetak begitu kencang. Mungkin dia kelelahan, kata Kasim Lee dia akhir-akhir ini sering begadang dan mimpi buruk. Mungkin dia kurang tidur, akan saya buatkan ramuan untuk membuat dia tidur nyenyak dan penguat stamina... Saya permisi Yang Mulia". Jelas tabib kerajaan itu kepada Raja.

"Baiklah". Jawab raja mempersilahkan tabib untuk pergi.

"Jaga pangeran sampai dia kembali pulih, aku akan mengurus urusanku dulu". Kata Raja kepada Kasim Lee.

"Baik Yang Mulia". Jawab Kasim Lee sembari membukakan pintu kamar pangeran.

Raja pun pergi meninggalkan pangeran dan Kasim Lee di dalam kamar. Wangnim yang berpura-pura lemas menghela nafas panjang karena tidak menyangka kalau sandiwaranya melibatkan raja.

"Raja sudah pergi Yang Mulia". Ujar Kasim Lee kepada Wangnim.

"Huufftt... Kenapa aku seceroboh ini! Untung saja Kasim ku ini pintar berbohong". Kata Wangnim sambil menepuk-nepuk bahu Kasim Lee.

Kasim Lee hanya tertawa melihat pangeran lega dan puas karena rencananya berjalan mulus. Tidak lama kemudian...







Siapa ya yang datang ke kamar Wangnim ???

Penasaran?

Jangan lupa follow dan kasih bintangnya ⭐ ya kakak-kakak yang syantik dan ganteng

Komen juga boleh😚

Tengkyu sudah support
Support kalian membuatku semangat!!!

Wanita Pilihan RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang