29. Kemarahan Raja

626 24 2
                                    

Wangnim pun juga ikut mempercepat langkahnya dibelakang Seo, tapi tiba-tiba pandangannya kabur. Dia mencoba menyadarkan diri tapi tubuhnya tidak bisa di kendalikan, keseimbangannya pun hilang. Karena tidak kuat akhirnya Wangnim terjatuh pingsan.

 Karena tidak kuat akhirnya Wangnim terjatuh pingsan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau mengikutiku?". Tanya Seo sembari menoleh kebelakang.

Seo terkejut dan segera menghampiri Wangnim yang terjatuh pingsan.

"Hei apa kau mabuk?!?". Tanya Seo sambil mendorong badan Wangnim agar bangun.

"Kau ini kenapa hei! Wangnim! Bangun".

Tidak sengaja Seo menyentuh luka yang ada di lengan Wangnim, seketika itu darah dari lengan Wangnim merembes ke baju yang sedang dia kenakan.

"Darah?!? Kau ini kenapa?". Seo mulai khawatir dengan Wangnim.

"Tunggu di sini ya jangan kemana-mana, cukup disini saja kau pingsannya. Aku akan mencari bantuan, kau ini ada-ada saja. Dasar!!! Hiiissss". Seo segera berlari mencari bantuan kepada warga desa.

Setelah Seo mendapatkan bantuan dari orang-orang desa dia membawa Wangnim kerumahnya, karena Seo tidak tau harus membawa Wangnim kemana lagi. Para warga membopong Wangnim ke rumah Seo, sedangkan Seo berlari untuk mencari tabib dekat rumahnya untuk memeriksa keadaan Wangnim.

Sesampainya Wangnim di rumah Seo, Tuan Jongjee bingung karena tidak mengenal siapa pria yang di bawa oleh warga kerumahnya.

"Tunggu... Siapa dia?". Tanya Tuan Jongjee kepada warga.

"Dia teman Seo Tuan, katanya dia pingsan saat ditemukan Seo". Jawab salah satu warga yang membawa Wangnim.

"Ya sudah segera bawa masuk kedalam". Kata Tuan Jongjee mempersilahkan mereka masuk.

Wangnim pun di baringkan di tempat tidur Tuan Jongjee, dia terlihat sangat pucat, dahinya mengeluarkan keringat dingin.

"Wajah pemuda ini tidak asing bagiku, sepertinya aku pernah bertemu dengannya... tapi dimana? Kenapa juga pemuda ini sampai pingsan dan berkeringat?". Ucap Tuan Jongjee sambil membuka lengan baju Wangnim.

"Lukanya tidak begitu dalam tapi kenapa sampai membuat dia seperti ini? Jangan... Jangan...". Belum selesai Tuan Jongjee menerka-nerka, Seo datang bersama tabib.

"Ayah... Aku membawa tabib  temanku". Ucap Seo menghampiri Wangnim.

Tabib segera membersihkan luka Wangnim kemudian menutupnya dengan perban dan ramuan herbal untuk mencegah infeksi pada lukanya. Setelah menutup luka Wangnim, tabib itu memeriksa denyut nadi dengan penuh kekhusyukan.

"Bagaimana keadaannya?". Tanya Seo khawatir.

"Lukanya memang tidak dalam, tapi sepertinya benda yang menggores lengannya mengandung racun". Jawab tabib sambil meracik ramuan untuk Wangnim.

"Racun?!? Racun apa ?". Jawab Seo kebingungan.

"Iya racun, untung saja belum terlambat kalau sampai terlambat racunnya akan menyebar ke tubuhnya... Tapi anehnya racun ini hanya di miliki oleh satu tabib saja yang bekerja di istana". Ucap sang tabib sambil membungkus ramuan herbal.

Wanita Pilihan RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang