32. Merajalela (2)

510 24 0
                                    

Setelah sampai di dalam kamar Putra mahkota, terlihat Putra mahkota tergeletak dengan banyak darah yang tidak berhenti keluar dari mulutnya. Raja begitu terkejut dan marah melihat kondisi Putranya seperti itu.
Dia langsung mendorong ketua dayang Putra mahkota dengan kasar sembari berkata,

"TIDAK BERGUNA!!! Bagaimana bisa Putra mahkota seperti ini? Apa yang kau lakukan padanya!!!". Raja berteriak kehilangan kendali atas emosinya.

"Putraku Yoghu... Sadarlah putraku". Ratu Shim menangis sambil mengelap darah yang keluar dari mulut Putranya.

"Ampun Yang mulia, setelah pangeran Pangeran Yoghu meminum teh dia langsung batuk dan mengeluarkan darah, tidak lama kemudian dia pingsan". Jelas dayang dengan tangannya yang bergemetar.

"Teh? Teh apa yang kau berikan padanya?!? Apa kau tidak memeriksanya?!?". Tanya Raja Gyeongjong dengan nadanya yang meninggi.

Ketika dayang ingin menjawab pertanyaan Raja, tabib datang dan langsung memeriksa keadaan Putra mahkota. Tabib mulai membuka mata Putra mahkota, memeriksa denyut nadi, kemudian dia memeriksa apa yang diminum Putra mahkota.

"Bagaimana ?!?". Tanya Raja Gyeongjong tidak sabar mengetahui apa yang terjadi.

"Maafkan saya Yang mulia tapi denyut nadi putra mahkota sudah hilang, seperti terdapat racun di dalam minuman Putra Mahkota". Jawab tabib dengan nada lirih.

Ratu Shim terkejut mendengar penjelasan tabib, tangisnya semakin menjadi-jadi. Dia pun memeluk putranya dengan sangat erat.

"APA?!?". Mata Raja mulai berkaca-kaca.

Raja Gyeongjong begitu sedih dan marah, dia menarik nafas dalam-dalam agar air matanya tidak jatuh.

"Ambillah sedikit teh, cari tau apa yang ada di dalamnya. Setelah masa berduka aku akan menenuimu... Pergilah". Ucap Raja Gyeongjong kepada tabib.

Tabib pun mengambil sedikit teh di cangkir dan dibawanya pergi meninggalkan kamar Putra mahkota.
Raja Gyeongjong sangat marah karena ketua dayang Putra Mahkota sudah lalai terhadap keamanan apa saja yang masuk kedalam perut Putra Mahkota.

"Apa kau tau teh itu mengandung racun?". Tanya Raja Gyeongjong Kepada dayang Putra mahkota.

"Ti... Tidak Yang Mulia". Jawab dayang dengan terbata-bata.

"Lalu kenapa kau tidak memeriksa apa yang masuk kedalam Perut pangeran?". Raja Gyeongjong masih menahan amarahnya.

"Saya sudah memeriksanya dengan perak, tapi tidak ada reaksi apapun yang mulia". Jelas dayang yang mulai ketakutan.

"Kenapa kau tidak meminumnya? KENAPA KAU TIDAK MEMINUMNYA?!?". Raja Gyeongjong sambil berteriak-teriak.

"Biasanya saya hanya melakukan itu dan tidak terjadi apa-apa kepada putra mahkota". Dayang masih mencari pembelaan.

"KAU MEREMEHKAN NYAWA PUTRAKU?!? baiklah... Sekarang minum teh itu sampai habis!". Perintah Tegas Raja.

 Perintah Tegas Raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wanita Pilihan RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang