"Iya Yang Mulia Raja, saya mengerti. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi perintah dari anda". Jawab Yon dengan yakin dan menjaga kepercayaan Raja Gyeongjong.
"Baiklah, kau boleh pergi. Aku begitu menyukai sikapmu untuk menjaga kepercayaanku". Kata Raja Gyeongjong sembari berbalik badan dan pergi meninggalkan Yon.
Sementara itu...
Seo yang sedang berjalan pulang merasa sedikit kecewa dengan Yon yang meninggalkannya demi urusan yang tidak jelas, Yon sering melakukan hal itu tapi Seo tetap bersabar karena Seo begitu mencintai Yon.
Saat di perjalanan pulang rupanya Wangnim dan Shojun melihat Seo yang berjalan sendiri, merekapun berencana untuk mengikutinya secara diam-diam.
"Hei, tuan muda lihat itu nona cantik sedang berjalan sendirian". Kata Shojun sambil menunjuk kearah Seo.
"Sssuuuttss, pelankan nada bicaramu. Mau kemana dia? Ayo kita ikuti saja". Jawab Wangnim dengan menutup mulut Shojun.
Shojun langsung mengangguk-anggukan kepalanya.
Mereka mengikuti Seo dari belakang secara berhati-hati dan perlahan-lahan agar keberadaan mereka tidak dicurigai oleh Seo.
Seo yang saat itu kesal ingin pergi ke tempat belajar anak-anak untuk menghilangkan penatnya, karena bagi Seo bertemu dan mengajari anak-anak adalah suatu hal yang bisa membuat hatinya merasa senang.
Setelah dia sampai di tempat belajar hanya ada 4 anak yang salah satunya adalah Gocan, mereka terlihat sedang duduk dan membaca buku-buku lama yang dibawa oleh Seo dari rumahnya.
Wangnim yang mengikutinya ingin tau apa yang Seo lakukan dengan anak-anak yang terlihat kumuh itu, dia berusaha bersembunyi di balik tembok suatu rumah yang berada didekat tempat belajar agar dia bisa memantau apa yang Seo lakukan dengan jelas.
"Hai, apa kalian membacanya setiap hari?". Tanya Seo sambil memeluk salah satu anak yang sedang membaca.
Anak-anak itupun terkejut dengan kehadiran Seo yang tiba-tiba.
"Iya nona, kami suka sekali membaca. Tapi kami bosan karena hampir semua buku ini kami baca berulang-ulang". Kata anak yang dia peluk.
"Iya nona, kami sampai hafal apa yang ada didalam buku-buku ini". Ucap Gocan dengan wajah yang cemberut.
"Hmmm... Manis sekali rengekan kalian ini, nanti nona akan bawakan buku-buku baru untuk kalian yang lebih tebal". Kata Seo sambil mengelus-elus bahu Gocan.
"Janji ya nona?". Gocan memastikan ucapan Seo.
"Janji!". Jawab Seo dengan senyuman lebar diwajahnya untuk meyakinkan bahwa dia akan menepati janjinya.
"Agar kalian tidak bosan bagaimana kalau nona ceritakan sebuah cerita tentang pangeran tampan yang tidak bahagia hidup di istana". Seo menawarkan anak-anak cerita karangan agar mereka tidak bosan membaca buku-buku lama darinya.
"Hah tidak bahagia hidup di istana? Kami saja yang miskin selalu memimpikan hidup yang nyaman di istana". Tanya anak perempuan yang duduk di depan Seo sambil mengangkat alisnya tanda dia tidak percaya.
"Waaahhh impian yang bagus tapi dengarkan ceritaku dulu agar kalian tau bagaimana hidup di istana". Jawab Seo sambil menatap lembut anak perempuan didepannya.
Anak-anak itupun mengangguk dan mendengarkan dengan cermat cerita dari Seo.
Seo bercerita panjang lebar sambil memperagakan peran-peran yang dia ceritakan, sedikit memberi candaan dan ekspresi-ekspresi lainnya, anak-anak terlihat begitu menikmati cerita dari Seo.
Wangnim terlihat sangat fokus memperhatikan Seo yang sedang bercerita, dia mulai tertarik dengan kepribadian Seo yang begitu lembut terhadap anak-anak dan terlihat begitu menyenangkan. Matanya terpaku kepada sesosok gadis menyebalkan yang belum pernah dia temui sebelumnya.
Shojun melihat Wangnim memperhatikan Seo sampai tidak berkedip sama sekali.
"Tuan Wangnim!!!". Panggil Shojun sambil melambaikan tangannya didepan mata Wangnim.
"Kenapa dia terlihat sangat cantik?". Ucap lirih Wangnim dengan tatapan yang hanya tertuju kepada Seo.
"Kau bilang apa? Hei!!!". Shojun langsung mendorong Wangnim agar tersadar dari keterpakuannya.
"Hah? Tidak... Tidak, aku hanya sedang memikirkan sesuatu". Jawab Wangnim sambil menutup wajahnya.
"Aha! Kau menyukai nona Seo rupanya". Kata Shojun sambil mendorong-dorong Wangnim.
"Hah!!! Gila kau ya? Mana mungkin aku menyukai gadis menyebalkan itu". Jawab Wangnim dengan memasang wajah garangnya.
"Kau berbohong, lihat kau mulai berkeringat! Hahahhaha". Shojun menggoda Wangnim yang terlihat sedang jatuh cinta.
"Iissshhh kau ini!!! Ku pukul kau". Kata Wangnim sambil mengepalkan tangannya dihadapan muka Shojun.
Shojun hanya tertawa melihat Wangnim yang tingkahnya aneh.
Seo yang sedang sibuk bercerita tiba-tiba terpotong karena anak perempuan yang ada dihadapannya menunjukkan kearah belakang Seo sembari berkata,"Nona.........."
Kenapa ya anak perempuan itu memanggil Seo???
Penasaran?
Jangan lupa follow dan kasih bintangnya ⭐ ya kakak-kakak yang syantik dan ganteng
Tengkyu sudah support
Support kalian membuatku semangat!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Pilihan Raja
Romancemenceritakan tentang seorang gadis yang terpaksa menjadi pasangan raja. Dia yang harus dengan paksa dijemput ke istana untuk menjadi istri seorang raja, karena gadis ini sudah menjadi pilihan raja. Dimana keputusan raja tidak bisa diganggu dan ditol...