2. Pelarian Wangnim Raja Judi

3.1K 113 3
                                    

Sampai pada ditengah pelarian mereka *BRUKKK!!!* tidak sengaja Wangnim menabrak gadis cantik yang sedang berbelanja aksesoris wanita.

Merekapun terjatuh, "Aaauuwww!!!". Gadis itu merasa kesakitan karena ditabrak oleh Wangnim.

"Maafkan aku nona, aku tidak sengaja". Kata Wangnim dengan membukukan badannya bukti permintaan maaf yang sedalam-dalamnya.

"Iya maafkan kami nona kami sedang terburu-buru". Sambung Shojun yang ikut merasa bersalah.

"Apa kau bilang maaf ?!? Kau tidak lihat? Bajuku yang indah ini kotor, kau juga membuatku terluka!!! Lelaki macam apa kau ini dasar tidak tau malu!!!". Jawab gadis itu sambil memperlihatkan wajahnya yang benar-benar marah.

Karena merasa bersalah Wangnim pun mengeluarkan keping emas dari balik lengan bajunya sebagai ganti telah membuat gadis itu kotor dan terluka.

"Ini kuberi kau emas nona, pergilah ke toko baju dan belilah baju terbaik yang kau mau lalu pergilah ke tabib terdekat agar lukamu segera di obati". Dengan wajah memelas agar segera dimaafkan dan tidak ada masalah lagi, karena tidak lama pasti anak buah dari Jongjong akan menemukannya.

"Hah?!? Aku tidak butuh emas tuan sok kaya, lagian siapa kau ini? Dengan gampangnya memberikan emas? Aku mau bajuku diganti dengan baju yang sama seperti ini!!! Oh ya lukaku harus diobati dengan obat bukan emas!!!". Jawab gadis itu dengan menyembunyikan tangannya tanda tak mau menerima emasnya.

Shojun yang saat itu terlihat khawatir menoleh ke kanan dan ke kiri memperhatikan sekitar, lalu menoleh kebelakang. Dari kejauhan anak buah Jongjong sedang mencari-cari sambil berjalan cepat kearah mereka.

Shojun menepuk-nepuk bahu Wangnim yang berusaha meyakinkan gadis cantik itu.

"Wangnim... Wangnim ayo cepat mereka dekat mereka dekat". Kata Shojun dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

Tanpa basa-basi lagi Wangnim menarik tangan gadis itu dan memberikan emasnya

"Nona maaf kami sedang terburu-buru mohon maafkan aku jangan lupa berobat". Ujar Wangnim sambil lari pergi meninggalkannya.

Namun nyatanya gadis itu benar-benar tidak menginginkan emas, dengan marah dia menggenggam emasnya dan melemparkan emas itu tepat di kepala Wangnim sambil berkata, "DASAR LELAKI GAK BERGUNA!!! Bawa pergi emasnya".

Wangnim pun merasa kesakitan dia berlari dengan memegangi kepalanya seraya berkata "DASAR GADIS ANEH!!! tak tau di untung kau ini... Aaauuwww sakit sekali kepalaku"
Shojun yang melihat Wangnim tertawa.

"Kau tidak apa-apa tuan muda? Hahahhaha seperti kau dapat lemparan cinta". Saut Shojun yang berlari sambil menahan tawa.

"Lemparan cinta apanya? Untung saja tidak berdarah kepalaku ini". Jawab Wangnim sambil melihat telapak tangannya untuk meyakinkan bahwa kepalanya tidak berdarah dan baik-baik saja.

Merekapun mempercepat larinya. Tapi sangat disayangkan karena anak buat Jongjong menghalangi jalan mereka dari kejauhan didepan mereka. Wangnim dan Shojun pun langsung berubah arah lari mereka berbelok ke sebelah kanan menuju ke belakang rumah-rumah rakyat Joseon. Sayangnya mereka kurang pintar untuk mengambil jalan karena jalannya tertutup tembok-tembok dan mereka tidak bisa melewati.

"Hah tidak ada jalan bagaimana ini?". Kata Shojun sambil kebingungan mencari jalan keluar.

" Kita sembunyi saja disana". Jawab Wangnim dengan menunjuk kearah celah-celah rumah.

Mereka pun bersembunyi, terdengar suara anak buah Jongjong yang mencari mereka. Shojun berusaha mengintip dari celah tempat mereka bersembunyi untuk memastikan bahwa anak buah Jongjong sudah pergi. Wangnim yang berada di belakang Shojun merasa ada seseorang yang datang dari belakangnya.

Dan...

Ternyata ada seseorang yang datang diam-diam lalu dengan sergap menutup hidung Wangnim dengan kain yang mengandung obat bius, kemudian menutup wajah Wangnim dengan kain penutup. Shojun saat itu sedang memperhatikan keadaan tidak mengetahui bahwa Wangnim telah diculik.

"Tuan muda mereka sudah pergi". Kata Shojun sambil berbisik-bisik agar tidak ketahuan. Tapi keadaan sepi sunyi tidak ada suara dari Wangnim.

"Tuan muda Wangnim? Kau masih hidup?". Sambung Shojun memastikan keberadaan Wangnim.

Karena tidak ada jawaban sama sekali Shojun langsung menoleh kearah belakang dan Wangnim benar-benar hilang. Shojun berusaha mencari dan memanggil namanya di seluruh desa tapi dia tidak menemukannya hingga waktu menjelang petang, Shojun memutuskan akan mencari Wangnim lagi besok. Lalu dia berjalan pulang dengan sedih.

Disisi lain terlihat Wangnim dibawa oleh orang-orang misterius. Mereka berpakaian hitam-hitam wajahnya ditutupi oleh kain hitam dan membawa pedang. Ternyata mereka membawa Wangnim ke...

Wanita Pilihan RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang