Tiba-tiba terdengar suara "JANGAN BUNUH AKU!!!"
Iya suara itu berasal dari kamar Wangnim, dia ternyata sedang bermimpi diteror oleh gadis aneh yang dipikirkannya tadi malam.
Mendengar suara teriakan Wangnim Kasim Lee tanpa meminta izin masuk dia langsung membuka pintu kamar dan memasang badan."Siapa yang berani membunuh Pangeran kerajaan Joseon!". Kata Kasim Lee dengan lantang sambil menantang siapa yang akan membunuh Pangerannya.
Dengan wajah yang masih syok Wangnim terdiam sejenak dengan melihat kasimnya masuk tanpa izin, diapun menegakkan badannya berusaha tidak terjadi apa-apa.
"Ekhem siapa yang menyuruhmu masuk Kasim Lee?". Tanya Wangnim dengan muka yang santai dan tenang.
"Anda baik-baik saja yang mulia? siapa yang berani menyelinap ke kamar pangeranku? Cepat jawab aku yang mulia". Tanya Kasim Lee dengan suara tegas menandakan dia menantang seseorang yang menyelinap dikamar Wangnim.
"Berani-beraninya kau masuk tanpa seizinku!!!". Jawab Wangnim dengan suara lantang.
"Tetapi Anda berteriak seakan-akan ada yang ingin membunuhmu yang mulia". Jawab Kasim Lee dengan nada terbata-bata dan memasang muka khawatir.
"Iiisshhh... ". Ucap Wangnim sambil mengambil barang di depannya lalu melemparkannya kearah Kasim Lee. Terlihat Kasim Lee kebingungan dan takut karena Wangnim melemparkan barang-barang yang ada di depannya.
"Aku ingin mandi sekarang, Kasim Lee cepat siapkan air dan baju gantiku aku ingin menemui seseorang". Ucap Wangnim kepada Kasim Lee.
"Baik yang mulia". Jawab Kasim Lee dengan membungkukkan badannya lalu berjalan perlahan untuk keluar, belum sampai Kasim Lee keluar Wangnim memanggilnya lagi.
"Tunggu Kasim Lee! Apa kau tau dimana membeli kain atau baju untuk wanita?". Tanya Wangnim dengan sedikit mempertajam pandangannya, tanda dia ingin tau sekali.
Kasim Lee yang mendengarkan pertanyaan Wangnim langsung membuka mulutnya dengan wajah penuh keheranan dia terkejut karena baru pertama kali dalam hidup seorang pangeran menanyakan hal itu.
"A..a..apa yang mulia? Anda ingin memakai baju wanita?". Kasim Lee bertanyalah balik kepada Wangnim.
"Apa yang kau pikirkan Kasim Lee?!? Kepalamu mau aku penggal karena berfikir kotor tentang seorang pangeran!!!". Jawabnya dengan wajah kesal karena prasangka buruk dari Kasimnya.
"Ampun yang mulia, saya hanya tau ada penjual baju dan kain yang cukup besar di ujung pasar tepatnya didepan penjual aksesoris wanita". Kasim Lee menjelaskan dengan sangat rinci agar Wangnim tau letaknya.
"Oh iya-iya, sudah sana pergi jangan membuatku ingin memakanmu hidup-hidup". Jawab Wangnim dengan memasang wajah bringasnya.
Kasim Lee pun pergi keluar dari kamar Wangnim untuk menyiapkan air dan baju ganti Wangnim.
Tidak lama kemudian Wangnim sudah bersiap untuk keluar istana namun sangat disayangkan karena di depan gerbang masuk istananya ada pengawal Raja yang kemarin diperintahkan untuk menjaga setiap sudut istananya. Wangnim berfikir bagaimana bisa dia keluar dari kamarnya. Terlihat Wangnim yang mondar-mandir kebingungan seketika diam, senyumannya menjadi lebar, matanya terbuka lebar. Iya... Dia sudah mendapatkan ide yang begitu cemerlang.Dan...
"KASIM LEE!!! Cepat kemari". Wangnim berteriak dari dalam kamarnya.
Kasim Lee yang mendengar Wangnim berteriak memanggilnya langsung masuk kedalam kamar Wangnim. Baru saja dia masuk ke kamar, masih menurut pintu.
Wangnim langsung mengatakan, "Buka bajumu!". Dia mengatakan itu dengan menunjuk ke baju Kasim Lee.
"A..a...apa yang mulia? A...a...ampun yang mulia saya masih normal". Kasim Lee menjawab dengan terbata-bata. Mukanya menjadi khawatir karena yang ada dipikirannya bahwa pangeran mulai tidak normal.
"Apa yang kau pikirkan Kasim Lee?". Tanya Wangnim sambil menempelkan telunjuknya di dahi Kasim Lee.
"Kau pikir aku tidak waras? Hah?!? Iiisshhh... Aku ingin meminjam bajumu agar aku bisa pergi keluar istana, kau mengerti?". Jelas Wangnim dengan mendekatkan wajahnya ke depan wajah Kasim Lee untuk memperjelas suara dan kata-katanya.
"Anda tidak boleh keluar yang mulia". Tegas Kasim Lee sambil menegakkan pandangannya dihadapan Wangnim.
"Oh jadi kau berani melarangku sekarang? Baiklah kalau begitu". Jawab Wangnim dengan berjalan kearah tatakan pedang disebelah tempat tidurnya.
Lalu dia memberikan pedang itu kegenggaman Kasim Lee seraya berkata, "Bunuh aku!!!".
Kasim Lee pun langsung berlutut dihadapan Wangnim dengan gemetaran dia berkata, " Ampun yang mulia, baiklah-baiklah anda boleh memakai bajuku sesuka hati anda"
Kasim Lee memberikan bajunya Kepada Wangnim untuk dipakainya kabur dari istana. Perlahan sambil menundukkan mukanya dia berjalan keluar kamar, dia berjalan melewati istana raja dengan sangat hati-hati, menoleh ke kanan dan ke kiri memperhatikan kondisi disekitarnya. Akhirnya dia sampai di gerbang keluar dan diapun melepaskan baju Kasimnya.
Dia bergegas menuju pasar tapi sebelum menuju pasar Wangnim ingin mampir ke kedai minuman untuk menghampiri Shojun.
Sesampainya di kedai dia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Pilihan Raja
Romantizmmenceritakan tentang seorang gadis yang terpaksa menjadi pasangan raja. Dia yang harus dengan paksa dijemput ke istana untuk menjadi istri seorang raja, karena gadis ini sudah menjadi pilihan raja. Dimana keputusan raja tidak bisa diganggu dan ditol...