Disela-sela perbincangan mereka tiba-tiba datang 3 orang berbaju hitam datang kehadapan Yon dan Seo sambil menghunuskan pedang ke depan Seo.
Yon kaget dengan kehadiran orang-orang misterius tersebut, dia langsung menarik Seo kebelakang badannya lalu menendang perut orang yang menghunuskan pedang kearah Seo lalu langsung mengambil pedangnya untuk balik melawan 3 orang berbaju hitam tadi.
Seo gemetaran dan bengong melihat Yon yang pandai memainkan pedangnya melawan orang-orang misterius itu, karena selama ini Seo tidak pernah tau Yon memegang pedang untuk melawan orang lain, Seo berfikir bahwa perlawanan Yon hanya reflek saja.
Yon terlihat begitu handal memainkan pedang untuk melawan 3 orang misterius itu, dia bahkan tidak terluka sama sekali oleh pedang para orang misterius itu. Sampai 3 orang itu bertekuk lutut terkalahkan oleh Yon.
"Siapa yang menyuruh kalian?". Tanya Yon sambil menghunuskan pedang ke leher salah satu orang berbaju hitam.
"Lebih baik aku mati daripada aku mengkhianati tuan ku". Jawab pria itu sambil tersenyum licik.
"Siapa tuanmu? Jawab atau aku penggal lehermu!?! Cepat!!!". Ancam Yon dengan lebih mendekatkan pedang ke leher pria itu.
"Bunuh saja Yon! Siapa yang tidak tau kau? Kau bunuh Tuanku yang tidak bersalah". Kata pria itu sambil tertawa.
Yon yang kaget mendengar pernyataan pria itu, mata Yon melebar. Yon langsung membunuh pria itu dihadapan Seo.
"YOOOOONNNN!!!". Teriak Seo dengan meneteskan air mata karena dia belum pernah melihat seseorang menggunakan pedang untuk membunuh orang lain di hadapannya sendiri.
"Kenapa kau lakukan itu?". Tanya Seo sambil terus menangis.
"Seo... dia ingin mencelakaimu bagaimana aku tidak takut akan hal itu, maafkan aku jika perlakuanku terlalu kejam tapi aku tidak ingin kehilanganmu". Jelas Yon sambil menghapus air mata Seo.
"Tapi Yon dia hanya suruhan orang, aku sangat takut Yon tanganku gemetaran, air mataku tak berhenti menetes... Yon". Seo tetap meneteskan air mata, dia gemetaran melihat darah di depannya.
"Sudah jangan khawatir aku akan laporkan hal ini ke polisi kerajaan, agar mereka menyelidiki siapa dalang semua ini. Ayo aku antar kau pulang agar tidak terjadi apa-apa dengan dirimu". Kata Yon berusaha menenangkan Seo.
Seo yang masih syok hanya mengangguk kepada Yon, dia sangat percaya kepada orang yang dicintainya. Seo memahami kekhawatiran Yon kepada dirinya dan dia tidak ingin berfikir aneh-aneh dengan perlakuan Yon tadi. Yon yang ingin mengantarkan Seo langsung mengambil jubah untuk membuat Seo hangat lalu memeluknya sambil berjalan menuju rumah Seo.
Sesampainya di rumah Seo, terluhat Tuan Jongjee Ayahnya Seo sedang duduk di depan rumahnya menunggu Seo pulang.
"Tuan Jongjee". Sapa Yon sambil membungkukkan badannya.
Tuan Jongjee hanya membalasnya dengan anggukan.
"Ayah maaf aku pulang terlambat". Ucap Seo dengan memegang tangan Ayahnya.
"Seo ayah khawatir, ayah sudah kehilangan ibumu. Mana mungkin ayah ingin kehilanganmu". Kata Tuan Jongjee sambil memegang pipi Seo dengan lembut.
"Ini sudah malam lebih baik tidur dan istirahatlah ada hal penting yang harus aku bicarakan besok pagi". Sambung Tuan Jongjee dengan tersenyum kecil kepada Seo.
Seo pun langsung masuk kedalam rumahnya untuk bersiap-siap tidur.
"Yon aku ingin berbicara penting padamu, duduklah disini sebentar". Kata Tuan Jongjee dengan mempersilahkan Yon duduk di sampingnya.
"Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya Tuan Jong?". Tanya Yon sambil mengerutkan dahinya tanda dia ingin tau.
"Yon aku sudah mulai menua aku bukan lagi permuda yang kuat, aku juga tidak tau kapan aku akan pergi, Seo adalah satu-satunya orang yang aku punya sekarang. Aku ingin...
Apa ya yang ingin Tuan Jongjee katakan kepada Yon???
Penasaran?
Jangan lupa follow dan kasih bintangnya ⭐ ya kakak-kakak yang syantik dan ganteng
Tengkyu sudah support
Support kalian membuatku semangat!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Pilihan Raja
Romancemenceritakan tentang seorang gadis yang terpaksa menjadi pasangan raja. Dia yang harus dengan paksa dijemput ke istana untuk menjadi istri seorang raja, karena gadis ini sudah menjadi pilihan raja. Dimana keputusan raja tidak bisa diganggu dan ditol...