Bagian Dua

42.3K 3.8K 165
                                    

Gimana? Udah tau karakter Fisika di part pertama?

Pasti kalian tepok jidat sama kelakuannya😂

Namanya juga abege labil.

Jangan lupa vote dan komennya, gaees❤️

Let's play💃

Pagi ini, Fisika menyapu kelas sambil nyanyi-nyanyi tidak jelas. "Tak dapat perjakamu, dudamu juga tidak apaaa ..." Fisika menggoyangkan pinggul ke kanan ke kiri. "Asik-asik jos!"

"Senang amat, Neng?" tanya Tari, teman sebangku Fisika yang baru datang.

"Iya dong, Tar. Ini udah satu setengah bulan lebih, pasti doi nggak akan meratap lagi."

"Maksudnya?" Tari mengerutkan kening tidak mengerti. "Doi siapa?"

"Enggak usah kepo, deh." Selesai menyapu, Fisika kembali menaruh sapu di tempat asalnya. "Gue mau nyamperin calon suami. Dadah."

Fisika keluar kelas kemudian menyusuri koridor, menapaki tangga demi tangga menuju gerbang sekolah. Biasanya setiap pagi Pak Abimanyu akan beridiri di sana sambil mengamati atribut murid apakah lengkap atau tidak.

"Selamat pagi, Calon Imam," sapa Fisika riang gembira tiada tara.

Pak Abimanyu menoleh, tersenyum. "Pagi, Fisika."

"Sudah makan, Pak?"

"Sudah."

"Sudah mencintai saya?"

Kepala Pak Abimanyu memiring ke kiri. Fisika mengibas-ngibaskan tangan lalu tertawa cekikikan.

"Tidak usah dijawab," ujarnya.

Bel masuk berbunyi. Sebelum pergi, Fisika meniupkan ciuman jarak jauh untuk Pak Abimanyu. "Nanti kita ketemu lagi pas istirahat. Dadah Pak Abinya aku." Fisika nyengir lebar lalu berlari setelahnya.

***

Hari demi hari, minggu demi minggu, sampai satu bulan terlewat, Fisika semakin dekat dengan Pak Abimanyu. Tak jarang juga Fisika menemani Pak Abimanyu makan siang saat istirahat atau kadang mengirim pesan pada Pak Abimanyu saat malam hari.

Fisika yakin Pak Abimanyu mulai menyukainya. Maka dari itu, Fisika pikir ia harus mulai belajar memasak. Fisika akan membawa hasil masakannya untuk sarapan Pak Abimanyu. Seperti pagi ini, ia membawa bekal yang berisi sandwich. Sambil bersenandung ria Fisika berjalan menuju ruang BK. Sebelumnya, Fisika sudah berkirim pesan dengan Pak Abimanyu, dan dari situ juga Fisika tahu bahwa pria itu berada di ruang BK.

Fisika mengetuk pintu dua kali. "Assalamu'alaikum, Calon Imam." Kemudian Fisika memutar kenop pintu, setelahnya melongokkan kepala. Benar saja Pak Abimanyu di sana, terlihat sedang mengerjakan sesuatu. Fisika masuk tanpa disuruh. Meletakkan bekal di atas meja tanpa permisi, lalu ikut duduk di hadapan Pak Abimanyu.

"Ini buat sarapan Bapak."

Melirik sekilas, Pak Abimanyu kembali fokus pada pekerjaannya. "Terima kasih."

"Sama-sama." Fisika menopang wajah di atas meja. "Pak Abi sibuk?"

"Iya."

Fisika menghela napas lalu menunggu beberapa menit. Kadang Fisika mengayun-ayunkan kakinya untuk membuang rasa bosan karena diabaikan.

"Pak Abi."

"Ya?"

"Pak Abi tau kenapa nama saya Fisika padahal saya tidak suka fisika?"

"Tidak tahu."

"Karena kata mama, waktu ngejan buat ngeluarin saya semua rumus Fisika muncul di kepalanya."

Mengejar Cinta Pak Abimanyu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang