15

1.9K 100 9
                                    

.
.
.
.
Ini hanya fiktif belaka
.
.
.
Diharapkan jangan terlalu baper
.
.
.
.
Karena yang nulis ikut baper
.
.
.
Penghayatan namanya
.
.
.
Enjoyed read the part
.
.
.

*********

"Terima kasih, noona."

"Tidak masalah. Anggap saja itu hadiah dariku. Dan memang itu hadiah dariku. Ini kan hari ulang tahunmu."

Han dan Aera baru saja keluar dari mall. Mereka sudah merencanakan hari ini sejak beberapa hari yang lalu.

Aera menyuruh Han untuk memilih tempat makan yang paling diinginkannya. Dan Aera yang akan membayarnya. Jadi, sepulang sekolah selama beberapa hari ini, Han sibuk mencari tempat-tempat makan.

Aera tahu jika adiknya itu sangat suka makan. Jadi, dia mentraktir Han. Dia juga sudah menyiapkan hadiah yang lain.

"Boleh kulihat ponselmu?"

Han berhenti berjalan dan menatap noonanya itu dengan raut bingung. Tetapi kemudian, dia memberika ponselnya.

Perempuan itu menerima ponsel Han, dan kemudian mengeluarkan ponsel baru dari dalam tas ranselnya. Kemudian memberikannya kepada Han.

"Noona, ini-" Han memandang ponsel baru itu dan kemudian noonanya dengan tatapan tidak percaya.

"Selamat ulang tahun Han Ji Sung. Aku tahu kau sudah menginginkan ponsel ini sejak lama. Jadi, waktu aku bingung memilih kado apa yang akan kuberikan kepadamu, aku memilih ini."

"Terima kasih, noona."

Dengan perasaan terharu, Han memeluk noonanya. Dan Aera hanya membalas dan menepuk-nepuk punggungnya pelan, kemudian melepaskan pelukan mereka.

"Wah, noona memang yang terbaik." Han mengacungkan kedua jempolnya."

"Memang." Aera menyombongkan diri dengan pura-pura. Kemudian mereka tertawa.

"AERA!!"

Mereka berdua menoleh ke arah sumber suara.

Dan, seperti disambar petir di siang bolong, Aera terpaku ditempat. Dia menghentikan langkahnya, diikuti Han yang sudah memandangnya.

Jantung Aera berpacu dengan cepat. Macam-macam perasaan dia rasakan saat ini. Dia terkejut dan merasa benci ketika melihat wajah pria itu. Tetapi juga ada sedikit kelegaan.

Dia seperti tertahan di tempat ketika melihat wajahnya. Wajah yang membuatnya sakit. Dan bahkan, selama beberapa hari ini, wajah itu tidak bisa dia lupakan.

Han menyadari perubahan di mata kakaknya itu. Kemudian dia kembali memandang ke arah orang yang meneriakan nama kakaknya dengan lantang.

Seorang laki-laki dengan kemeja hitam dan penampilan yang berantakan, berlari ke arah mereka. Han memicingkan mata. Dia berusaha mengingat apakah pernah bertemu dengan laki-laki ini.

Tetapi kemudian, dia melihat tidak ada perubahan dari sikap kakaknya. Dan akhirnya Han menyadari sesuatu.

Pria itu adalah pria yang sudah menghamili kakaknya. Walaupun itu juga kesalahan dari kakaknya. Tetapi ada rasa tidak terima di dalam diri Han.

Darahnya mendidih seketika. Emosi dan amarah meluap di dalam diri Han. Kurang dari dua langkah lagi, pria itu bisa memeluk Aera.

Dan saat itu pula, Han melayangkan tinjunya. Dia memukul pria itu dengan sekuat tenaga. Dan membuat Yoongi kembali terlempar ke belakang dan jatuh terjerembab di atas jalan.

Belum sempat Yoongi mengusap darah segar yang baru saja keluar dari sudut bibirnya, Han sudah menyerangnya lagi.

"Bajingan!"

Han memukul dengan amarah. Sedangkan Yoongi yang terkejut, hanya bisa diam. Dia tidak siap untuk ini. Dia juga tidah melihat pemuda yang bersama Aera ini.

Sedangkan Aera, dia masih terpaku di tempat. Dia seperti tidak melihat bayangan Han yang melesat di depannya. Matanya buram oleh perasaan yang campur aduk.

"Bajingan kau!"

Han masih memukuli Yoongi. Dan Yoongi masih tetap diam. Matanya masih tertuju pada perempuan yang diam mematung itu.

Sampai akhirnya, Aera tersadar. Dan dia segera berlari ke arah mereka berdua. Dia menarik Han untuk menjauh dari Yoongi yang sudah babak belur.

"Biarkan aku memukulnya, noona!"

Han masih bersikeras dan memberontak dari pelukan kakaknya itu. Tetapi Aera tetap menahannya.

"Cukup, Han! Kau bisa membunuhnya."

"Biarkan! Biarkan dia mati sekalian!"

"Han!"

Akhirnya Aera menggunakan nada dua oktaf ke atas. Han memandang Aera, matanya masih menyimpan amarah. Aera mengusap bahu dan punggung Han. Dia meminta pengertian.

Han melepaskan diri dari Aera dengan kesal. Kemudian dia membenarkan jaket dan tasnya yang kelihatan berantakan.

"Terima kasih."

Kemudian Aera berbalik memunggungi Han. Sekarang, dia bisa melihat Yoongi yang benar-benar babak belur. Pria itu membersihkan sudut bibirnya dari darah.

Dengan langkah pelan, Aera mendatanginya. Dia membantu Yoongi berdiri. Pria itu memandanginya. Meneliti setiap wajah Aera dengan penuh kerinduan.

********

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang