16

1.9K 98 12
                                    

.
.
.
.
.
.
Enjoyed read this part
Ok
.
.
.
.
Up besar2an hari ini
.
.
.
Mau hiatus panjang soalnya
.
.
.

*******

"Kenapa kau meninggalkanku?" ucap Yoongi lirih. Bahkan, Aera hanya samar-samar mendengarnya.

Mata Yoongi berkaca-kaca. Dan seakan-akan meminta penjelasan dari perempuan yang masih berdiri di depannya itu.

Aera dapat melihat kedalaman perasaan yang dimiliki pria itu kepadanya. Tetapi saat ini, dia tidak bisa berkata apapun. Mulutnya seakan kelu dan tidak mau terbuka.

"Apa kau tahu, aku sudah mencari ke setiap sudut kota. Tetapi, baru sekarang aku menemukanmu. Tahuka kau, aku merindukanmu."

Tangan Yoongi terangkat, dia hendak membelai wajah perempuan yang membuatnya frustasi berhari-hari itu.

Tetapi, buru-buru di tepis dengan halus oleh Aera. Perempuan itu mengalihkan perhatian dengan mencari-cari sesuatu di dalam tasnya.

"Kau terluka. Sebaiknya segera diobati."

Aera akhirnya mengeluarkan saputangan biru laut dari dalam tas. Tangannya terulur dan mengusap darah dari sudut bibir pria itu.

"Kenapa kau mengalihkan pembicaraan?"

Yoongi menangkap pergelangan tangan. Dan meletakkan tangan perempuan itu dipipimya.

Aera menatap mata pria itu. Yoongi memandangnya, meneliti setiap lekukan garis yang membentuk wajahnya. Mengamati matanya yang coklat bening, turun ke hidungnya, dan berakhir di bibir yang juga sangat dia rindukan.

"Ada adikku di sini."

Aera memberitahu Yoongi dan sedikit memberi kode ke arah Han berdiri. Yoongi memiringkan kepala sedikit dan mendapati Han yang tengah menatapnya tajam.

"Aku harus pulang."

Aera melepaskan genggaman Yoongi dari pergelangan tangannya. Perempuan itu membenarkan letak tas di punggungnya.

Dan ketika akan membalikkan badan, lagi-lagi, Yoongi menahan tangannya. Tampak Han yang akan menerjangnya lagi, tetapi Aera yang menangkap gerakan Han itu, segera menghentikan adiknya dengan tatapannya.

"Aku akan mengantar kalian." Yoongi menatap Aera, dan kemudian Han yang masih menatapnya ketus.

Aera sedikit bimbang. Dia tahu, pria itu tidak akan melepaskannya. Tetapi, dia juga belum siap melihatnya. Lama Aera berpikir, sampai-sampai, Yoongi harus memanggilnya, baru perempuan itu tersadar.

"Baiklah."

Ketika Aera mengucapkan itu, dia dapat melihat kebahagiaan yang terpancar dari matanya. Dan dengan langkah bahagia, pria itu meninggalakan Aera dan Han untuk mengambil mobilnya.

"Apa dia orangnya?"

Pertanyaan Han sukses membuat Aera menoleh dan memandang adiknya itu. Aera mengangguk.

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang