28

1.5K 75 4
                                    

.
.
.
.
Kapan NC nya?
.
.
.
.
.
Yaelah, ini cerita gk sepenuhnya nc
.
.
.
.
Ntar lama2 otak jadi nc juga
.
.
.
.
.
.
NC cuma jadi bumbu
.
.
.
.
Ok, enjoyed read this part
.
.
.

***********

"Apa kau sudah siap?"

Yoongi mendatangi Aera yang sedang merapikan anak rambut di dahinya.

"Kemarikan!"

Yoongi meminta sisir yang sedari tadi dipegang Aera. Dan dengan diam, Aera memberikannya. Pria itu mulai menyisir dan mengikat rambut Aera menjadi ekor kuda.

"Terima kasih."

Aera bangkit berdiri. Dan mencium pipi Yoongi sekilas. Dia segera mengambil tas tangannya. Kemudian keluar dari kamar. Yoongi hanya tersenyum melihat tingkah Aera.

Yoongi dapat merasakan perubahan yang terjadi pada istrinya itu. Terutama perubahan emosi. Jin bilang, itu efek dari ibu hamil. Dan lagi, Yoongi dapat melihat perubahan hormon pada Aera. Itu bisa dilihat dari keagresifan Aera kepadanya. Sebenarnya, Yoongi senang akan hal itu. Dia tidak perlu memaksa Aera untuk melakukannya.

Ketika Yoongi sudah keluar dari dalam rumah, dia mendapati Aera yang menatap tajam tepat ke matanya. Yoongi mengangkat bahu dan menatap istrinya itu dengan bingung. Baru setelah dia melihat dua sosok pria yang berada di mobil bagian depan miliknya, dia paham apa yang dimaksudkan Aera.

Yoongi tertawa kecil dan mulai berjalan menghampiri Aera. Dia memeluk pinggang ramping istrinya itu. Dan mengecup singkat dahinya. Aera hanya diam. Dia masih meminta penjelasan.

"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan." Yoongi mengucapkannya sambil menggiring Aera masuk ke dalam mobil. Yang digiring hanya diam saja.

Kedua pria itu, Min Geum Jae, kakak laki-laki suaminya, dan Han Ji Sung, adik laki-lakinya, tengah menyapanya dengan senyuman jahil. Aera hanya membalas dengan tatapan ketus. Yoongi yang melihatnya hanya tertawa.

"Kita tetap akan berbulan madu, chagiya." Yoongi mengelus kepala Aera pelan. Aera masih diam.

Sampai akhirnya, Han menoleh kebelakang dan menatap kakak perempuannya itu.

"Aku tidak akan mengganggu kalian. Aku dan yang lainnya maksudnya."

Mata Aera seketika terbelalak mendengar kalimat Han itu.

"Yang lainnya? Apa maksudnya?" Aera memalingkan wajah ke arah suaminya dan meminta penjelasan darinya. Kemudian kembali menatap Geum Jae dan Han bergantian.

"Maaf." Yoongi meraih tangan Aera yang sedang kesal. Dan kemudian mencium punggung tangannya. Setelah itu, dia kembali memandang Aera. Mengusap pipinya istrinya dengan lembut. "Mereka tidak bisa ditolak, chagiya."

"Lupakan. Kapan-"

Dan seketika, Aera merasakan perutnya seperti diaduk-aduk. Dan dengan panik, dia mendorong Yoongi kesamping hingga tubuhnya menyentuh punggung tempat duduk penumpang. Aera kembali berlari masuk ke dalam rumah.

"Aera-"

Yoongi yang ikut panik, segera mengejar istrinya masuk ke dalam rumah. Dia melihat Aera masuk ke dalam kamar mandi di bawah tangga. Dan mendengar suara Aera yang memuntahkan isi perutnya.

Yoongi segera menghampirinya dan mulai memijat-mijat tengkuk Aera. Dan perempuan itu masih terus muntah sampai isi perutnya benar-benar habis. Dan dia memuntahkan air.

Tubuh Aera lemas seketika. Dan dengan sigap, Yoongi meraih tubuh lunglainya. Dan membawanya ke dalam gendongan penuh perhatiannya.

Yoongi membawanya kembali masuk ke dalam mobil. Mereka akan terlambat jika telat beberapa menit lagi.

"Ada apa dengannya?" tanga Geum Jae saat Yoongi sudah mendudukkan Aera dengan nyaman di kursi penumpang.

"Morning sickness. Han, tolong ambil air mineral dan obat noona mu di dalam dashboard."

Dan dengan patuh tanpa membantah dan bertanya lebih jauh lagi, dia melakukan apa yang diminta Yoongi.

"Kenapa terlihat sangat parah? Hae Na saja tidak sampai separah itu ketika hamil."

Yang dimaksud Hae Na adalah istri Geum Jae. Tetapi, saat ini, perempuan itu tidak bersama mereka.

"Kau bisa menjalankan mobilnya, hyung."

Yoongi menutup pintu mobil. Dan menerima air serta obat yang diberikan oleh Han. Dengan telaten, Yoongi memvantu Aera meminum obatnya. Dan kemudian membiarkan lerempuan itu jatuh tertidur hingga di bandara.

Di bandara, Jin dan Hae Na sudah menunggu. Mereka sedikit terlihat khawatir melihat kondisi Aera. Tetapi, Jin metakinkan bahwa tidak apa-apa untuknya melakukan penerbangan. Dan juga, Aera masih ingin melanjutkan perjalanan Jin.

***********








I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang