6

3.3K 119 0
                                    

.
.
.
.
Happy read, readers...
.
.
.
Votenya jgn lupa
.
.
Dilarang copy paste dalam bentuk apapun...
.
.
.




***********
Yoongi membelai pipi wanita yang berbaring di sampingnya. Wajahnya yang cantik tampak kelelahan. Dia memandang ke arah berlawanan. Dia tidak mau memandang pria itu. Aera merasa tubuhnya kotor. Dan memang benar-benar kotor. Dia meneteskan air mata. Karena rasa malu, bukan nyeri di vaginanya yang masih terasa. Walaupun gadis itu menangis dalam diam, Yoongi dapat melihat kilauan air mata.

Sebenarnya, ini juga kali pertama dia melakukan hal ini. Aera adalah wanita pertama yang di tidurinya. Dan, dia adalah pria pertama yang merenggut keperawanan wanita itu. anggap saja impas.

"Apa kau sudah selesai?" wanita itu sadar dan cepat-cepat menghapus air matanya. Dia memandang Yoongi dengan wajah datar tanpa ekspresi.

Yoongi merasa sedikit kesal dengan jawaban datar gadis itu. Dia menampilkan smirknya. Membuat Aera mulai merasa merinding. "Aku akan mulai ronde kedua."

Tubuh mereka masih menyatu. Dengan junior Yoongi di dalam tubuh Aera. Dengan gerakan cepat, Yoongi sudah kembali berada di atas tubuh Aera.

"Yak! Apa yang kau lakukan? Kita baru saja melakukannya!" Aera mencoba memukul dada Yoongi, dan mendorongnya menjauh. Tetapi pria itu terlalu kuat.

"Aku masih belum puas dengan pelayanan mu. Ini juga bagian dari yang sudah kubayar."

Yoongi meraih kedua tangan Aera. Menggenggamnya dalam satu tangkupan tangan, dan meletakkannya di atas kepala Aera.

Yoongi kembali mencium leher jenjangnya, kemudian turun ke atas payudaranya. Yoongi memainkan lidahnya dengan lihai di sana. Kemudian turun ke perut datar Aera. Aera hanya bisa diam. Setiap kali dia akan menolak perlakuan Yoongi, dia akan teringat dengan Han.

"Aku akan langsung ke intinya." Yoongi menatap wajah Aera yang sudah berubah menkadi datar. Dia diam.

Yoongi memulai dengan memaju mundurkan pinggulnya pelan. Kemudian, temponya menjadi semakin cepat, dan brutal.

"Akhhh...... Sakhhith.... Akkkhhhhh...... Bisakah kau.... Akkkhhhhh ..... Pelan-pelan......" Aera semakin merasakan sakit di dalam daerah kewanitaannya.

Yoongi seakan menjadi tuli. Dia menikmati permainan itu. Dia merasa seperti kecanduan dengan tubuh gadis itu. Yoongi melepaskan genggaman tangannya dari pergelangan tangan Aera. Kedua tangannya sibuk meremas dan memilin payudara Aera. Bibirnya tidak diam, dia mulai melahap dan melumat bibir wanita itu.

Yoongi menghentak-hentakkan pinggulnya, membuat miliknya masuk semakin dalam. Aera mendesah tertahan oleh bibir Yoongi yang melumatnya dengan buas. Aera meneteskan air mata akibat rasa perik yang melandanya. Tangannya mencengkeram sprei dan membuatnya semakin kusut.

Sesekali, Yoongi memejamkan mata dan mendongakkan kepala. Merasakan kenikmatan dari aktivitas mereka berdua. Sesekali, mulutnya terbuka dan mengeluarkan desahan berat.

Ketika akan mencapai klimaks, Yoongi semakin mempercepat tempo yang brutal menjadi semakin brutal. Dia memeluk Aera semakin erat. Bibirnya sudah berhenti melahap bibir wanita itu. Dia fokus merasakan kenikmatan akhir.

"Yoongi-ah...... " Aera mencakar pundak Yoongi.

"Bersama ....."

Yoongi semakin erat memeluk tubuh Aera. Aera semakin erat mencengkeram pundak pria es itu.

"Akkkhhhhh......." mereka orgasme bersama. Yoongi melakukan pelepasan di dalam tubuh Aera. Wanita itu merasakan cairan hangat di dalam rahimnya.

Yoongi roboh di atas tubuh Aera. Keringat membanjiri mereka. Aera masih diam. Dia tidak menikmati aktivitas ini sama sekali. Mereka berdua diam sama-sama diam, menghirup nafas dalam. Kembali mengatur nafas dan mengisi paru-paru mereka yang hampir kosong.

Yoongi melepaskan juniornya. Membaringkan tubuhnya di samping Aera, kemudian dia memeluk leher wanita itu. Menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya, yang membuat Yoongi kecanduan. Aera hanya diam.

Merasa tidak mendapatkan respon, Yoongi memandang wajah Aera. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu.

Akhirnya, yang terjadi kemudian, Yoongi bangkit dari posisi berbaringnya. Dia meraih tubuh Aera dan menggendongnya. Membuat wanita itu kaget akan perlakuan Yoongi yang tiba-tiba itu.

Pria es itu membawanya ke dalam kamar mandi. Dia menurunkan Aera di bawah shower mandi. Yoongi mulai menyerang Aera dengan ciuman-ciuman panas di seluruh tubuhnya.

Setelah puas dengan tubuhnya, Yoongi meraih pinggang Aera dan merapatkan tubuh telanjang mereka berdua. Melumat bibir Aera sambil meraba-raba punggung mulusnya. Aera hanya diam dan pasrah menerima perlakuan seperti itu. Bibir Yoongi turun ke lehernya, kembali memberi kiss mark disana.

Yoongi mendongakkan kepala, memandang wajah Aera yang masih diam tanpa ekspresi. Dia dapat merasakan, gadis itu maaih gemetar dan ketakutan. Tetapi, dia mengambil langkah untuk tetap diam. Dia tahu alasannya.

Yoongi mendorong tubuh Aera dengan tangan yang masih memeluknya. Agar ketika punggungnya menabrak tembok, tidak terasa sakit karena tangan Yoongi yang menjadi bantalan.

"Kenapa kau hanya diam?" Yoongi menatap lekat-lekat mata wanita itu yang sekarang menatapnya balik. Manik coklat indahnya, seperti menarik sesuatu dari bagian hati Yoongi. Padahal, mereka baru saja bertemu.

"Kau ingin aku melakukan apa? Aku sudah kau bayar. Jadi, kau bisa mengintimidasi sesukamu. Memperlakukanku semaumu."

"Mengintimidasi? Baiklah."

Yoongi menaikkan kaki kanan Aera dan melingkarkannya ke pinggangnya. Yoongi kembali memasukkan juniornya ke dalam vagina Aera. Membuat gadis itu menahan sakit dan perih di sana. Dia mengerutkan dahi dan menggigit bibir bawahnya. Yoongi hanya meliriknya sebentar. Kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya.

Yoongi melingkarkan kaki kiri Aera di pinggangnya. Dia mengangkat tubuh wanita itu dan semakin menempel ke tembok. Tusukannya semakin dalam. Dengan refleks, Aera mengalungkan lengannya di leher pria es itu. Yoongi diam sebentar, menempatkan dan memilih posisi nyaman untuk memulai. Setelah merasa pas, dia mulai menggerakkan pinggulnya. Menaik turunkan pinggul sambil memejamkan mata, Yoongi mulai mencari kenikmatannya sendiri. Sesekali, dia mendesah dengan nikmat.

Setelah melakukannya di bawah shower, Yoongi kembali bermain di dalam bathub. Yoongi merasa kecanduan dengan tubuh indah Aera.

Pria itu seakan menjadi pecandu seks ketika mulai mencium aroma gadis itu.

Dan malam itu, dia melakulan banyak ronde. Dia tidak peduli dengan wanita yang menjadi partnernya yang sudah sangat kelelahan. Aera beberapa kali dipaksa untuk melayanainya dalam kondisi yang benar-benar lelah.

Tetapi tetap saja, Yoongi tidak peduli. Dia mencari kenikmatannya sendiri. Tanpa peduli dengan Aera yang kesakitan.

*******





I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang