39

940 64 33
                                    

.
.
.
.
Selamat membaca
.
.
.
.
Jangan lupa, komennya klo ada typo ya
.
.
.
.

**********

"Kau harus segera berangkat, Min Yoongi!"

Aera memandang suaminya itu dengan pandangan kesal. Tetapi, Yoongi masih memandangnya dengan memasang wajah imut. Dan kemudian, pria itu mendatanginya dan tanpa aba-aba langsung memeluknya dengan erat.

"Aku tidak mau berpisah denganmu." ucap Yoongi dengan nada manja.

Aera berdecak. Dan kemudian melepaskan pelukan suaminya itu. Aera membenarkan rambut Yoongi yang terlihat sedikit agak berantakan. Yoongi masih memandanginya. Tangan pria itu sudah melingkar di pinggang istrinya. Aera merapikan lagi jas hitam yang dikenakan Yoongi.

"Kau akan pulang lagi ke sini. Dan juga, hanya hari ini kau pergi. Kenapa kau terlihat seperti tidak rela?"

"Sangat berat jika meninggalkanmu sendirian, chagiya. Maafkan aku." Yoongi mencium bibir Aera.

Aera tersenyum di sela-sela ciuman mereka. Dia membelai lembut wajah Yoongi ketika dia sudah melepas ciumannya. Tangan Aera menelusuri setiap lekuk wajah yang sudah sangat dihafalnya itu.

"Kalau begitu, segera berangkat dan selesaikan pekerjaannya dengan cepat. Dan kau bisa pulang lebih awal."

"Baiklah. Jika aku pulang terlambat, aku akan memberitahumu. Aku juga sudah meminta tolong Jimin untuk menemanimu setelah dia pulang nanti."

Yoongi membelai wajah Aera dan kemudian turun ke rambutnya. Dan dia juga menundukkan kepala. Dan mencium perut istrinya yang sudah terlihat semakin membesar.

"Appa pergi sebentar ya, aegi. Baik-baik dengan eomma. Aku pergi dulu kalau begitu."

Yoongi mencium kening Aera. Dan kemudian, dia memeluk perempuan itu. Mereka berjalan ke arah pintu depan.

"Hati-hati di jalan. Jangan mengebut tuan Min."

Aera memandang Yoongi yang sudah masuk ke dalam mobil. Yoongi tersenyum gummy menanggapi perkataan istrinya.

"Arrasseo, arrasseo. Aku akan hati-hati di jalan, nyonya. Dan juga, aku akan merindukanmu. Aku pergi dulu."

Aera melambaikan tangan untuk mengiringi kepergian Yoongi. Mobil suaminya sudah melaju pergi meninggalkan halaman peternakan yang terlihat semakin hijau dari hari ke hari. Bunga-bunga juga tumbuh di sana. Sama seperti hatinya.

Aera kembali masuk ke dalam rumah. Dan dia mulai membereskan rumah seperti biasa. Dia juga berjalan-jalan di sekita peternakan. Pemandangan di sana benar-benar indah. Ada beberapa hal yang berbeda dengan di Korea. Baik dari segi makanan dan budaya. Tetapi, Aera menikmatinya. Apalagi pemandangan yang dimilikinya. Dia benar-benar menyukainya.

Hari sudah siang ketika Aera pulang dari kegiatan jalan-jalan santainya. Sedikit menyenangkan ketika berjalan sendiri. Tetapi, tidak bisa disangkal juga, lebih menyenangkan jika bersama suaminya. Karena, selalu ada saja yang dibicarakan dan yang dilakukan dengan pria itu. Selalu menyenangkan

Rumah masih sepi ketika dia masuk. Itu berarti, Yoongi masih belum pulang. Dan ketika dia masuk ke dalam dapur, semua masih sama seperti ketika dia meninggalkannya tadi.

Aera sudah merasa lapar. Dan ini memang waktunya untuk makan siang. Aera memeriksa lemari es. Dan dia menemukan telur dan beberapa makanan yang perlu dipanaskan. Sudah dipastikan, Yoongi yang menyiapkannya.

Aera mulai memanaskan makanan dan menyiapkan semuanya di meja makan. Ketika dia sudah duduk dengan semua hidangan yang berada di depannya, dia memeriksa kembali ponselnya. Tidak ada apa-apa di layarnya. Tidak ada pemberitahuan sama sekali.

Itu tanda bahwa suaminya masih sibuk. Aera menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya. Dia mengunyahnya dengan perasaan sebal yang tiba-tiba muncul. Dia merasa jengkel. Jengkel karena Yoongi tidak mengirim kabar.

Dia sempat memikirkan untuk mengirim pesan lebih dulu. Tetapi urung karena dia tidak ingin mengganggunya. Dia jadi merasa serba salah. Jika tidak mendapat kabar, dia merasa semakin jengkel. Jika mengirim pesan, dia takut mengganggu. Siapa tahu, suaminya itu sedang berada di tengah-tengah acara rapat.

Aera bingung sekarang. Padahal, tadi dia yang memaksa suaminya itu untuk segera berangkat. Tetapi lihat sekarang. Dia ingin mendapatkan pesan, walaupun tidak bisa mendengar suaranya.

Aera memutuskan tidur setelah makan siang. Dan baru bangun ketika jarum jam menunjuk angka empat sore. Rumah masih sepi. Dan sudah pasti, suaminya belum pulang. Hatinya menjadi sedikit terasa dongkol.

Dengan malas, dan sambil mengusap-usap perutnya yang sedikit terasa berat, dia berjalan ke arah kamar mandi. Dia berendam agak lama di dalam bathtube. Dan tentu saja dengan air hangat.

Ketika keluar dari kamar dengan hanya memggunakan bathrobe, dia baru ingat jika bajunya masih belum diangkat dari jemuran. Dan karena malas, dia meraih hoodie hitam Yoongi dan memakainya.

Ketika menatap cermin, hoodie itu seperti gaun ketika dikenakannya. Walaupun sedikit di atas lutut, dia merasa nyaman dengan hoodie milik Yoongi. Aroma yang sudah biasa dia cium, keluar dari hoodie itu.  Aera merasa semakin nyaman. 

Dia kembali mengingat pertemuan pertama mereka. Dan itu adalah kali pertamanya mencium aroma ini. Dan dia juga sangat menyuka aroma ini. Karena ini adalah aroma dari orang yang sangat dia cintai. Aroma dari orang yang menjadi ayah dari anaknya.

Aera mengelus perutnya yang tidak terlihat besar, itu karena efek hoodie kedodoran yang dia kenakan. Dia memandangi cermin lagi dan melihat bayangannya sendiri yang terpantul di sana. Dia merasa hidupnya benar-benar sempurna.

Dulu, dia tidak pernah berpikir akan menjadi seperti sekarang ini. Keluarganya hilang satu per satu dan hanya meninggalkannya  dengan Han. Dia pernah masuk ke dalam dunia yang tidak dia inginkan demi adiknya dan juga demi kehidupan mereka. Tetapi, dunia itu juga yang membawanya bertemu dengan orang yang menjadi suaminya sekarang.

Jadi, ketika mengingat hal itu, dia tidak merasa menyesal. Dia bahagia. Ternyata Tuhan benar-benar adil. Dia memberinya pelangi setelah semua hujan badai yang di laluinya. Dia memberi bunga ketika kering kehidupan melandanya.

Aera tersenyum. Air mata bahagia menetes dari pelupuk matanya. Dia benar-benar meras bahagia dengan semua hal yang dia terima selama bersama dengan Yoongi. Dan kebahagaiannya akan lengkap dengan bayi mereka yang akan segera lahir. Aera mengusap air mata dari pipinya. 

"Sudahlah. Aku harus segera menyiapkan makam malam, sebelum dia pulang."

Aera bercermin lagi. Membenarkan hoodie yang dipakainya. Dia mengikat rambut menjadi ekor kuda. Setelah itu, dia membalikkan badan untuk segera pergi ke dapur.

Langkah Aera terhenti seketika. Mulutnya sedikit terbuka. Dia tidak menyangka dengan pemandangan di depannya sekarang. Dia tidak sadar sama sekali jika sejak tadi ada orang yang sedang mengamatinya. 

Jika dilihat dari gaya dan ekspresinya, orang itu sudah berdiri di sana sangat lama. Cukup lama untuk mendapatkan raut wajah seperti sekarang. Dan Aera tahu arti tatapan apa itu.

Tatapan matanya sama seperti ketika dia pertama kali bertemu dengan Yoongi. Dan matanya terlihat lapar. Mata orang itu mengamatinya dari atas sampai bawah. Dia berjalan mendekat ke arahnya. Dan Aera berjalan menyamping. Berusaha menghindar dari orang itu.

******************

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang