40

913 64 36
                                    

.
.
.
.
Enjoyed read this part
.
.
.
.
Sekali lagi, anak kecil segera menjauh
.
.
.
.
Gak baek buat pertumbuhan otak
.
.
.
.
Dosa tanggung bersama sama penulis
.
.
.
.


**************

Jimin part

"Ne, hyung. Ada apa?"

Jimin menerima panggilan dari Yoongi. Dia melihat jam dinding yang bertengger dengan indahnya di dinding kamar nya. Masih pukul delapan pagi. Untuk apa Yoongi menelponnya pagi-pagi begini. Tidak biasa Yoongi melakukan panggilan melalui ponsel.

'Jimin-ah, aku mau meminta bantuanmu.'

Ketika mengatakan hal itu, Jimin dapat mendengar suara mesin mobil dan juga suasana jalan raya yang ramai. Jimin menebak, Yoongi pasti ada di tengah perjalanan.

"Apa, hyung? Apa kau sedang mengemudi? Terdengar sangat berisik."

Terdengar suara tawa Yoongi yang renyah dari seberang sana.

'Aku sedang dalam perjalanan menuju ke kantor pusat di kota. Apa aku bisa meminta bantuanmu?'

"Pantas saja." Jimin bangkit dari atas tempat tidur. "Kau ingin aku melakukan apa, hyung?"

Sekarang, pria itu tengah menyibak gorden. Cahaya matahari pagi tepat mengenai retina matanya. Dia berbalik dan berjalan keluar dari kamar.

'Aku titip Aera. Dia sendirian di rumah. Dan aku khawatir. Apa kau sibuk hari ini?'

Seketika, ketika mendengar nama Aera di sebut, lidah Jimin mendadak menjadi kelu. Dia mebghentikan langkahnya dan berhenti berjalan.

Dia kembali mengingat masa lalu. Dan dia kembali mengingat wajah cantik perempuan yang sudah bertahun-tahun ditunggunya. Perempuan yang selama ini masih tetap menjadi cintanya.

Tetapi, setelah tahu bahwa Aera sudah menjadi istri hyungnya, dia berusaha melupakannya. Dan itu tidak berguna sama sekali. Jimin masih tetap bisa mengingat setiap lekukan wajahnya. Perasaannya tidak bisa hilang begitu saja. Sangat sulit.

' -Min.. Jimin...' terdengar suara Yoongi yang memanggil-manggil dari seberang.

Jimin tersadar dari lamunannya. Dan dia kembali fokus dengan Yoongi. Dia melanjutkan langkahnya menuju ke arah dapur.

"Ah, maaf, hyung. Aku agak sedikit sibuk, hyung. Apa kau akan pulang telat?"

'Aku juga tidak tahu. Aku belum di kirimi jadwal. Ini saja mendadak tadi pagi. Tetapi, jika bisa, tolong lihat dia di rumah. Aku takut terjadi hal yang tidak diinginkan selama aku pergi. Bisakah kau membantuku?'

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang