37

962 63 10
                                    

.
.
.
.
Enjoyed read this part
.
.
.
.
Mikir konflik gak nemu2
.
.
.
.
Kewalahan otak saya mikir
.
.
.
.
Jadi ya idenya kaak ginian
.
.
.
.

********

Jimin mendesah pelan. Nafasnya membentuk kabut di sekitar wajahnya. Udara dingin menelusup masuk melalui pori-pori kulitnya. Dia melirik jam tangan yang bertengger di pertgelangan tangannya dengan sempurna. Jam tangan itu terlihat sangat mahal jika dilihat dari detail bentuknya. Tetapi, bukan itu perhatiannya sekarang. Tetapi angka yang ditunjuknya. Pukul  satu pagi.

Jimin terkenang kembali dengan masa lalu yang tidak bisa dia lupakan seumur gidupnya. Bhakan, dia selama ini sudah berusaha mencari prempuan itu kemana-mana. Tetapi, dia tidak pernah menemukannya. Hingga minggu kemarin ketika dia dikunjungi oleh Min bersaudara. Dan akhirnya dia menemukan perempuan itu.

Tetapi, dia juga harus menerima kenyataan bahwa perempuan itu datang dengan gelar istri dari orang yang sudah dianggapnya sebagai kakak. Ada sebuah ketidakrelaan yang menggerayangi hatinya. Dia tidak tahan menerima semua kenyataan yang langsung dihadapkan kepaDAnya. 

Jimin benar-benar tidak bisa menerimanya. Dia tidak menyangka takdir akan begitu jahat kepadanya. Setelah dipikir-pikir lagi, mungkin ini adalah karma atas perbuatannya dulu.

Tetapi, dia juga tidak ingin mengusik apapun yang sudah menjadi milik Yoongi. Dia banyak memiliki hutang budi kepada pria itu. Dan juga, baru kali ini dia melihat hyungnya itu benar-benar memiliki hati untuk seorang perempuan. 

Dan bahkan, Jimin juga tidak menyangka bahwa Yoongi akan menikah secepat ini. Dia tidak pernah melihat salah satu hyungnya itu dekat dengan wanita. Bahkan teman wanitapun, dia hampir tidak punya. Kecuali satu orang. Tetapi itu dulu di  masa lalu.

Tetapi, sampai sekarang, dia benar-benar shok melihat siapa yang menjadi istri hyungnya itu. Dia sering berulang-ulang berpikir dan berharap ini adalah mimpi. Tetapi, kenyataan tetap kenyataan. Dan Jimin harus menerimanya.

Saat ini, setelah dia bernostalgia tentang gadis yang dicintainya, entah kenapa, pikiran dan perasaannya menjadi kacau. Hatinya seperti tertumbuk benda berat.  Dan hal itu membuatnya sulit bernafas.

"Aisshh!!!" Jimin menendang rumput di bawah kakinya. Dia meluapkan seluruh amarahnya pada rumput yang di tendangnya itu.

Dia berbalik. Dan matanya masih menangkap bayangan rumah Yoongi. Dia menghela nafas lagi. Dan kemudian melanjutkan langkahnya kembali.

Setelah sampai di rumah, Jimin langsung tertidur dengan pikiran yang entah sudah melayang kemana-mana.

Dan malam itu, dia kembali memimpikan Aera seperti malam-malam setelah kedatangan perempuan itu. Jimin terlelap dengan mimpi dan khayalan obsesinya.

***********

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang