46

725 50 0
                                    

.
.
.
.
Annyeong!!!!
.
.
.
.
Koment donk ya, gimana critanya!
.
.
.
.
Biar nambah semangat nih...
.
.
.
.
Enjoyed read this part
.
.
.
.
Votenya jangan lupa
.
.
.
.

*********
Hampir dua bulan peristiwa menyedihkan itu berlalu. Tetapi Aera masih tetap bersikap dingin. Bahkan Yoongi tidak bisa menyentuhnya. Istrinya itu hanya memberi jawaban singkat dan seperlunya. Tidak ada kata-kata manis atau manja yang selalu dia katakan seperti ketika mereka berada di New York dulu.

Walaupun begitu, Aera tidak melupakan tanggung jawabnya dalam urusan rumah tangga. Dia mengurus semua keperluan Yoongi dan membereskan rumah. Dia bekerja seperti biasa. Tetapi, satu hal yang tidak dia lakukan selain bersikap dingin, dia membiarkan Yoongi dalam hal ranjang. Aera merasa tidak siap untuk itu. Bahkan ketika Yoongi menyentuhnya, bahkan hanya sentuhan tangan, itu sedikit membuatnya takut dan kembali dengan peristiwa itu.

Yoongi baru saja pulang dari kantor. Saat ini, dia mendesah pelan ketika melihat Aera yang sudah membukakan pintu dan menyambutnya. Dengan sikap seperti robot, istrinya itu mengambil tas kerja dan jasnya. Aera melakukan itu tanpa banyak bicara. Dan pria itu bisa apa. Dia hanya diam.

"Aku sudah menyiapkan air hangat untuk mandi. Dan setelah itu, kita bisa makan malam."

Yoongi masih berjalan di belakang punggung istrinya itu. Dia mengangkat tangan, dia ingin merengkuh prempuan itu ke dalam dekapannya. Tetapi urung ketika ingatan akan tragedi tiga bulan yang lalu muncul kembali.

Pria berkulit pucat itu menurunkan tangan dan mendesah lagi. Dia berjalan ke arah kamar dan melakukan seperti yang sudah diinstruksikan istrinya.

Selesai mandi, dia bergegas ke ruang makan. Dia mendapati Aera yang sedang sibuk menata makanan di atas meja. Yoongi menghampirinya dan segera duduk di sampingnya. Aera kemudian ikut duduk.

Mereka berdua makan dalam diam. Hanya ada keheningan dan suara dentingan alat makan mereka yang beradu. Sesekali, Yoongi melirik ke arah Aera. Dan dia hanya mendapati ekspresi wajahnya yang datar. Bahkan jika diamati, Aera jauh lebih dingin daripada dirinya sendiri. Yoongi heran mengapa istrinya bisa memiliki sikap seperti ini jika merasa sedih dan trauma.

Selesai makan, Yoongi masih harus menyelesaikan pekerjaannya. Dan dia baru masuk ke dalam kamar pukul sebelas malam. Matanya cukup berat untuk terbuka. Dia memasuki kamar dengan langkah terseok-seok berat. Dia benar-benar sudah sangat mengantuk. Apalagi badannya terasa sangat lelah.

Ketika dia sudah berada di tepi tempat tidur, matanya menangkap pemandangan yang membuat jantungnya spontan berdetak dengan cepat. Bagian bawah Yoongi menegang. Dan seluruh bagian tubuhnya merasakan panas dingin.

Bagaimana tidak, saat ini, posisi tidur Aera benar-benar sangat mengundang. Ingin Yoongi langsung menerjang perempuan itu dan membuatnya mendesah nikmat dibawahnya. Belum membayangkan dan hanya memikirkannya saja sudah membuat bagian bawah Yoongi menegang saat itu juga.

Selimut yang menutupi tubuh Aera sudah tersingkap ke samping. Malam ini, Aera menggunakan gaun tidur di atas lututnya. Dan yang lebih menggoda lagi, gaun itu tersingkap hingga sampai dia atas pusar Aera. Memperlihatkan celana dalam Aera dan memaparkan paha mulus istrinya itu.

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang