32

1.3K 73 1
                                    

.
.
.
.
.
Konten dewasa beneran ini
.
.
.
.
.
Yang anak kecil segera menjauh
.
.
.
.
.
Masih ngeyel, dosa tanggung sendiri ya
.
.
.
.
.

********

"Akkkhhhh-" jerit Aera pelan ketika Yoongi sudah sepenuhnya memasukkan miliknya. Dia sempat berhenti mencium Aera, sehingga jeritan kesakitan meluncur dari bibir indahnya.

Yoongi dapat melihat bulir-bulir air mata yang mulai jatuh dari pelupuk mata istrinya. Dan pria itu memajukan wajahnya, dia menghapus air mata Aera dengan bibir pucatnya.

"Maaf. Apakah masih sakit?" tanya Yoongi yang dibarengi dengan anggukkan kepala Aera.

Yoongi dengan lembut membelai rambut panjang Aera. Dan kemudian bibirnya kembali mencium dan melumat bibir istrinya itu. Awalnya hanya lumatan lembut, sampai akhirnya pria itu mulai menggerakkan pinggul pelan, dan semakin memperdalam lumatannya.

Lidah Yoongi bermain di dalam rongga mulut Aera. Dan Aera membalas lumatan itu. Mereka bisa merasakan air ludah yang sudah menjadi satu.

Lama kelamaan, Aera bisa menikmati permainan Yoongi. Dan dia juga berusaha mengimbanginya. Yoongi yang awalnya memperlambat tempo, semakin mempercepatnya. Rasa sakit dan perih berubah menjadi rasa nikmat yang menghujam sekujur tubuh Aera.

Sesekali, ketika Yoongi masuk sangat dalam, Aera akan mencakar punggung suaminya itu, dan meninggalkan bekas di sana. Dan sesekali juga, di sela desahan nafasnya, dia mencengkeram sprei. Dia membuat sprei mulus itu menjadi penuh lipatan-lipatan kusut.

Dan bahkan, ketika Aera menggigit bibir bawahnya, itu karena bibir Yoongi sibuk dengan yang lain, suaminya itu akan segera tahu. Dan dengan lembut, pria itu akan kembali melumat bibir merah muda itu.

Jam di dinding terus berdetak, menunjukkan bahwa detik demi detik sudah terlewati begitu saja. Dan kedua orang itu masih bergulat di dalam suara desahan yang semakin menandakan bahwa mereka berdua benar-benar menikmati.

Aera mengalungkan kedua kakinya di pinggang pucat Yoongi. Membuat milik pria itu semakin terbenam dalam di dalamnya. Dan ketika itu, sebuah desahan tertahan keluar dari mulut Aera.

Yoongi berhenti sebentar. Dia menatap Aera dan kemudian melihat perempuan itu mengangguk. Pertanda bahwa dia bisa melanjutkan hal ini. Yoongi merapatkan tubuhnya dan memeluk erat Aera. Dan dengan refleks, perempuan itu mengalungkan lengannya di leher Yoongi.

Yoongi memaju mundurkan pinggulnya dengan pelan. Tetapi lama kelamaan, dia semakin mempercepat kembali temponya. Aera menggelinjang di bawahnya. Yoongi menelusupkan wajahnya di leher jenjang Aera. Dia memberikan tambahan kiss mark di sana.

Aera menelusupkan tangannya di sela-sela rambut Yoongi. Dan ketika pria itu semakin mempercepat gerakannya, dia meremas kuat rambut Yoongi.

Malam itu, yang terdengar selain suara hewan-hewan malam, terdengar pula suara tempat tidur yang berderit menggesek lantai kayu kamar Yoongi dan Aera. Suara desahan dari mulut pasangan yang tengah bergairah. Dan suara hantaman kulit yang terdengar menggema di seluruh kamar.

"Aaahh-"

Aera dan Yoongi mendesah bersama pelepasan yang membuat tubuh mereka bergetar. Aera dapat merasakan kehangatan yang mulai masuk ke dalam rahimnya. Peluh menjatuhi wajah cantiknya, yang terlikat semakin mempesona.

Di atasnya, Yoongi sudah jatuh menimpanya. Pria itu semakin memeluk erat tubuh Aera. Kepalanya menyusup di sela-sela rambut panjang istrinya itu. Dan dia bisa mencium aroma rosewood yang sejak awal sudah membuatnya jatuh cinta. Dengan pelan, dia mengusap kepala Aera.

"Terima kasih." bisiknya lembut di telinga Aera.

Dan Aera, dia hanya memberi respon dengan anggukkan kepala yang terlihat lemah. Mereka berdua sama-sama mengatur nafas yang memburu.

"Aku lelah." ucap Aera ketika Yoongi mulai mengangkat tubuhnya tanpa berniat melepas senjatanya di dalam Aera, dan ketika dia akan mengangkat tubuh Aera untuk membalikkan posisi mereka.

Yoongi memandang Aera sebentar. Tetapi kemudian, dia melepas miliknya. Mengecup kening Aera.

"Kita bisa melanjutkannya besok. Masih banyak waktu yang kita miliki." ucap Yoongi dengan penuh pengertian.

Dia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka yang masih telanjang.

"Kau tahu, kita melupakan makan malam?" Aera menatap Yoongi yang baru saja akan memeluknya.

"Aku bisa memanasinya besok pagi. Apa kau lapar?" tanya Yoongi yang semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Aera.

Aera mengerucutkan bibirnya sebal. Dan pria itu mengerutkan kening heran. Dia mengingat apa yang membuat istrinya itu sebal. Dan kemudian, dia tersenyum.

"Apa kau lapar?" pria itu kembali menyibak selimut mereka. "Aku hampir lupa jika kau juga belum makan siang. Tetapi, kita mandi dulu."

Yoongi bangkit berdiri dan membantu Aera turun dari pagi tempat tidur. Mereka membersihkan diri. Dan sesekali terdengar suara tawa dari dalam kamar mandi.

"Kau pakai ini saja. Aku belum membongkar semua barang-barang kita."

Yoongi mnyodorkan kemeja hitam mengkilap miliknya. Aera memandanginya sebentar. Baju itu terlihat sangat manly tapi elegant. Dia merasa tidak enak jika memasangnya di tubuhnya.

"Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu? Apa kau tidak mau memakai bajuku? Atau jangan-jangan-" Yoongi menampilkan smirk yang langsung bisa diartikan oleh Aera.

"Tidak!"

Aera segera meraih baju itu. Dan ketika dia memakainya, kemeja itu seperti sebuah dress. Makkum saja, tinggi Yoongi sekitar 174 cm, sedangkan dia, hanya 151. Berapa senti selisih jarak mereka.

"Kau cocok memakainya." Yoongi meraih rambut Aera dan mengeluarkannya dari balik kemeja. Dia menggerainya dan menyisir rambutnya dengan lembut.

"Baru kali ini aku memakai baju pria, kecuali Han tentu saja." Aera mengangkat kedua tangannya dan memperhatikan lengan kemeja yang panjangnya melebihi tangannya.

"Sudah ku bilang, aku akan selalu menjadi yang pertama untukmu. Nah, kita harus segera memberimu dan calon aegi ku makan."

Yoongi meraih tangan Aera dan menuntunnya berjalan ke arah meja makan. Yoongi benar-benar memanjakan Aera. Dia bahkan menyuapi perempuan itu. Aera meraa malu. Tetapi, suaminya itu tidak bisa ditolak. Jadi, dia hanya membiarkannya melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Selesai makan malam, mereka kembali.ke kamar. Berbincang sebentar sebelum akhirnya jatuh ke dunia mimpi.

*********

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang