29

1.4K 73 17
                                    

.
.
.
.
.
Read this part with your imagination
.
.
.
.
Tapi jangan ngehalu banget lah ya
.
.
.
.
.

************

"Apa kau masih merasa pusing?" tanya Yoongi ketika mereka sudah keluar dari bandara internasional New York.

"Tidak. Sudah lebih baik. Bahkan sangat baik." balas Aera sambil membenarkan tas ransel kecilnya yang baru saja jatuh dari bahunya.

"Hmmm... Apa kau masih marah dengan ku?" Yoongi menautkan jari jemarinya di jari jemari Aera. Dan mereka berandengan tangan sambil berjalan menuju parkiran bandara.

Di depan mereka, Jin dan Han tengah membahas sesuatu yang terlihat sangat seru. Dan di depannya lagi, Geum Jae dan Hae Na tengah berjalan dengan santai sambil berpelukan.

Yoongi dan Aera, berjalan paling belakang dengan jarak yang cukup jauh agar semua orang itu tidak mendengar percakapan mereka berdua.

Aera memandang Yoongi, kemudian menganggukkan kepala dengan polosnya. Tetapi, Yoongi masih dapat melihat aura kekesalan darinya. Yoongi menutup mulutnya dengan punggung tangan, dan menahan tawa.

"Tetapi, ini masih bulan madu kita. Anggap saja mereka semua tidak ada."

"Kau masih berani bilang ini bulan madu kita?" Aera memutar bola matanya dengan jengkel.

Yoongi menggodanya dengan menganggukkan kepala. Ingin rasanya saat ini juga, dia menerkam Aera. Dia terlihat semakin menggemaskan jika sedang marah.

"Ini liburan keluarga, bukan bulan madu. Jika-"

Yoongi menarik tengkuk Aera dan mencium istrinya itu. Seketika, ucapan Aera terpotong dan dia sama sekali tidak menduga apa yang akan dilakukan Yoongi itu. Dia mendorong dada Yoongi menjauh. Dan kemudian menatap kesal suaminya, yang malah semakin membuat Yoongi tersenyum lebar.

"Kenapa kau suka sekali menciumku dengan tiba-tiba?"

"Karena kau terlihat sangat menggoda ketika banyak bicara. Apa kau mau lagi?" Yoongi akan menarik kepala Aera lagi, sampai tiba-tiba Han datang sambil membawa kamera.

"Noona, kau harus berfoto denganku. Minggir, hyung!"

Han mendorong pelan Yoongi agar menjauh dari noonanya. Dan hal itu membuat genggaman tangan Yoongi dan Aera terlepas.

"Untung kau adik iparku, Ji Sung-ah." ucap Yoongi sambil berjalan satu langkah ke belakang.

Han langsung berpaling dan memandang Yoongi dengan senyum jahil. "Jika hyung masih tetap memanggilku dengan nama itu, ku pastikan, nanti malam Aera noona akan ku sabotase." smirk usil muncul di bibir tupai Han.

TAKKK!!!!!!

Dengan keras, Aera menjitak kepala Han. Membuat pemuda itu otomatis memegang bagian kepalanya yang baru saja di jitak Aera.

"Aduh, noona! Wae? Kenapa kau memukulku?" Han memandang noonanya dengan tatapan tidak percaya.

"Jaga sikapmu di depan orang yang lebih tua darimu." nasihat Aera.

I Am You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang