[DELAPAN BELAS]
ADA banyak hal yang Selena pikirkan selama perjalanan menuju kediamannya. Ternyata, ucapan Verza yang mengomentari terang-terangan mengenai perubahan sifatnya mampu membuat gadis itu mengerjakan otaknya ekstra.
Terbukti kala jawaban yang ia keluarkan saat cowok yang tengah fokus menyetir itu bertanya, hanyalah 'iya' atau 'tidak'. Tak ada jawaban lain yang berhasil Verza dapatkan sepanjang jalan.
Bahkan ketika turun, tepatnya saat kedua manusia itu berjalan menaiki lift untuk kemudian menuju apartment milik Selena, gadis itu tetap pada pikirannya.
"Lo dari tadi mikirin apasih, Sel?"
Mendadak melupakan hal aneh dalam dadanya, Selena memalingkan wajahnya. Mendapati Verza yang saat ini tengah menatapnya intens dibalik topi putih yang cowok itu kenakan.
"Lo kenapa ikut jalan bareng gue?" tanyanya yang baru sadar akan kehadiran Verza disampingnya.
Berhasil menghadirkan tawa kecut dari sang lawan bicara, "Supaya bisa mencegah lo dari kelinglungan, kaya sekarang ini contohnya."
Dengan tak enak, gadis itu tersenyum hambar, "Sorry, tapi lo kayaknya gak perlu anter gue sampe depan pintu juga deh."
"Tanggung," tunjuk Verza menggunakan dagunya ke arah depan, "Dua pintu lagi sampe tuh."
Dan ya, karna sudah terlanjur tak enak sudah mengacuhkan sosok itu sedari tadi. Hanya anggukan kepala setuju saja yang bisa gadis itu lakukan.
Terlihat kembali berjalan, menyamai langkahnya dengan Verza sampai di depan pintu kediamannya.
"Udah sampe." serunya singkat sembari menatap manik dihadapannya lekat.
Pemberitahuan yang Verza terima dengan anggukan paham sebelum diusapnya kepala gadis itu lembut.
"Yaudah, gue balik ya."
Sebuah pamitan yang nyatanya tak kunjung terjadi. Karna sebuah suara pintu yang terbuka dari arah belakang gadis itu, tiba-tiba saja mengalihkan perhatian keduanya.
Selena yang terkejud karna seseorang baru saja keluar dari apartment miliknya, sementara Verza yang dalam hitungan detik nampak membulatkan matanya terkejud kala mendapati sosok tak asing itu.
"Tante Tiara?"
"Verza?"
Manik Selena semakin tak menyangka kala telinganya baru saja menangkap sebuah perkenalan singkat diantara sang Mama dan sang mahasiswa baru itu.
Terlihat menatap keduanya secara bergantian dengan wajah bingungnya, "Mama...kenal Verza?"
Tiara balik menatapnya dengan mata berbinar, "Tentu, dia anak rekan bisnis Mama."
Tak bisa lagi dibuat lebih takjub dari saat ini. Saat Tiara untuk kali pertamanya, mau berbicara dengan dirinya tanpa diiringi nada sinis dan kekesalan yang biasa Mamanya itu beri.
"Tante..." Verza menggantung kalimatnya tak paham, "Mamanya Selena?"
Dan sekali lagi, senyum ramah itu kembali Tiara keluarkan.
"Kalian pacaran?"
Tidak dengan Verza yang menampilkan cengiran malu-malunya, Selena dengan tegas menggeleng.
"Dia junior Nana dikampus, Ma," lanjut Selena jujur yang segera Tiara balas dengan sebuah anggukan mengerti, "Oh iya, Mama ada perlu apa kesini?"
Terlihat gelagapan sendiri di tempatnya, Tiara sebisa mungkin menyembunyikan amplop cokelat yang sedari tadi dirinya genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
As If It's Your Last
Romance[#1 in BFF - 9 Mei 2018] Selena dan Devon. Dua makhluk ciptaan Tuhan yang tak pernah terpisahkan. Banyak yang bertanya-tanya mengapa kedua orang itu dapat bersahabat akrab, bahkan tak sedikit yang mengira mereka berdua memiliki sebuah hubungan. Na...