[DUAPULUH TIGA]
"FRISLY!"
Kuat-kuat Selena memeluk sosok yang siang ini nampak memunculkan dirinya sesaat setelah ia berniat untuk menuju kantin seorang diri.
Tak memperdulikan lirikan tajam yang berhasil keduanya dapati. Merasa dunia hanya milik berdua.
"Kok gak bilang kalo udah balik?!" masih dengan memeluk Frisly erat, Selena bertanya.
Padahal hanya satu minggu lewat beberapa hari gadis itu dirawat, namun rasanya seperti bertahun-tahun. Harus pergi kemana-mana seorang diri yang rasanya sangat menyiksa.
"Gue belum boleh masuk sebenernya, tapi udah kangen banget mau ke kampus."
Selena memajukan bibirnya, "Kangen gue?"
"Terutama kangen lo!" seru gadis itu yang kembali merangkuh sobatnya dalam pelukan.
"Oh iya," Selena melepaskan dekapan itu, berniat menatap manik sobatnya dengan kening bertaut, "Apa kabar sama kasus orang gila itu?"
Mendengar Selena menyinggung masalahnya, membuat Frisly menghembuskan napas panjang, "Masih belum ada bukti yang nunjuk siapa pelakunya. Tapi polisi masih terus cari."
"Dan ya," gadis itu sempat melirikan kepalanya ke arah belakang, membiarkan Selena mengikuti kemana arah pandang sobatnya sebelum pencariannya berakhir pada sosok berpakaian serba hitam yang berdiri tak begitu jauh dari posisi mereka.
"Bodyguard?!" seru Selena speechless.
Mendapati sebuah anggukan kepala dari arah Frisly ditemani bibir cemberutnya, "Ide nyokap, jadi sekarang gue gak bakal kemana-mana dengan bebas."
Hampir meledakkan tawanya sebelum kali ini, perhatian Frisly teralihkan oleh sosok tak asing yang berada cukup jauh dari belakang Selena. Sosok tampan yang tengah sibuk berbincang dengan seorang gadis dihadapannya sembari tersenyum menggemaskan sesekali.
"Terakhir bukannya Terre?"
"Hm?" geming Selena tak paham, kedua kalinya ikut mengalihkan perhatiannya, "Oh, Terremah udah lama enggak kali."
Ikut memperhatikan sosok berkaos hitam polos dengan balutan celana jeans panjang yang memilki lubang dibagian lututnya.
Memikirkan ide jahil kala mendapati tawa renyah dari cowok itu. Terlihat mengeluarkan ponsel yang berada dalam sakunya sebelum mengetikkan sesuatu dalam layar.
Selena Aineta
Tes psikopat jangan lupa!Mengirim pesan singkat itu dengan sebuah senyuman sebelum maniknya kembali ke arah Devon. Memperhatikan jelas bagaimana cowok itu melirik ponselnya sebelum memutar pandangan.
Mencari seseorang yang baru saja mengiriminya pesan gila itu hingga perhatiannya berhasil terkunci pada Selena.
Sempat tersenyum singkat sebelum kembali menundukan kepalanya. Berfokus dengan benda pipih dalam genggaman itu dalam waktu singkat.
Menghasilkan sebuah getaran dalam waktu hitungan detik, Selena kembali pada ponselnya.
Devon Ganteng
Dari scanning, waras kok kayaknya.Gadis itu terkekeh sebelum kembali membalas.
Selena Aineta
Jangan sampe aja dia nyakar muka gue.Dan pesan itu berbalas hanya dalam waktu hitungan detik. Padahal ia jelas memperhatikan Devon yang nampak sibuk melemparkan pesonanya kepada 'target barunya' itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
As If It's Your Last
Romance[#1 in BFF - 9 Mei 2018] Selena dan Devon. Dua makhluk ciptaan Tuhan yang tak pernah terpisahkan. Banyak yang bertanya-tanya mengapa kedua orang itu dapat bersahabat akrab, bahkan tak sedikit yang mengira mereka berdua memiliki sebuah hubungan. Na...