16• Manusia sejuta ekspresi

5.9K 650 72
                                    

lalu saat semua mata mencoba mendekat, hanya senyummu yang akan selalu memikat

dari Devon untuk gadisnya
••••

[ENAM BELAS]

SEJAK hari dimana Frisly mendapati perawatan intensif dikarnakan ulah 'stalker' mengerikan itu, tak ada lagi hari tenang untuk Selena.

Entah kehadirannya, apa yang tengah gadis itu lakukan, atau bahkan dirinya yang tengah bersama siapapun, Devon akan selalu mencoba mencari tahu.

Menghubungi Selena hingga belasan sampai bahkan puluhan kali jika gadis itu tak merespon dengan cepat panggilannya. Atau melakukan hal gila lain, seperti saat ini misalkan, puluhan chat yang terasa seperti sebuah spam itu sudah mulai menghantui notifikasinya.

Memilih memutar matanya malas kala maniknya sibuk membaca beberapa deretan pesan dari pengirim yang sama.


Devon Ganteng
Dimana sih, Na???? Demen banget bikin gue kayak orang gila gini!

Devon Ganteng
Nana!! Astagfirullahaladzim, angkat!

Devon Ganteng
Oh iya, kelas ya? Lupa. Duduk sama siapa? Kan Frisly beluman masuk?

Devon Ganteng
Gue latihan basket, kalo udah selesai langsung kesini. Pulang bareng. titik.

Devon Ganteng
Sama sekalian temenin makan, Devon laper:(



Jangan tertawa dengan embel-embel 'ganteng' yang tertulis setelah kata Devon. Karna kalian pasti tahu siapa manusia yang sudah menyimpan nama menyebalkan itu di kontak Selena.

Untuk itu, selesai memasukan kembali ponselnya ke dalam kantung celananya. Selena terlihat merapihkan cepat buku-bukunya ke dalam tas, tak memperhatikan jika dua orang mahasiswi tengah meliriknya takut-takut sembari berbisik.

"Itu cepetan! Keburu Kak Selena pergi!"

Sontak, pergerakan tangan Selena diperlambat, telinganya yang samar-samar mendengar namanya disebut, mulai menyadari lirikan yang menuju ke arahnya.

Meski di akhir, gadis yang siang ini tengah mengikat rambutnya asal dengan membiarkan anak rambut sedikit menutupi sisi wajahnya itu, mencoba untuk melanjutkan aktivitasnya.

"Ha-halo, Kak?"

Dan benar saja, sapaan lembut berhasil Selena dapatkan tepat saat dirinya berniat untuk beranjak.

Mengalihkan pandangannya ke arah gadis berwajah manis dengan sebuah lesung pipi sempurna dibagian kanan wajahnya.

"Iya?"

"Ehm jadi gini," dari balik kegelisahan yang tengah gadis asing itu tunjukan, Selena lambat laun mengerti kemana arah pembicaraan ini akan berakhir.

"A-aku suka banget sama Kak Devon."

Selena menautkan alisnya, benar dugaan kalau gadis berambut hitam pekat itu mencoba mengorek informasi mengenai sahabat tampannya. Karna kejadian seperti ini, bukan cuma sekali dua kali saja ia hadapi.

As If It's Your LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang