KEMARAHAN JAY

520 51 2
                                    

15.24 WIB

Tamparan keras mendarat mulus pada pipi putih bersih seorang gadis di sebuah kamar.

"Papa!" Pekikan itu berasal dari perempuan dewasa yang berasal dari pintu kamar--berlari memeluk putrinya

"Anak nggak tahu diri!" murkanya. "Papa nggak pernah menuntut apa pun dari kamu selama ini. Papa kerja keras untuk menyelesaikan pendidikan kamu, Rima! Tapi apa yang kamu berikan untuk Papa? Kamu merusak masa depan yang seharusnya kamu jaga! Apa kurang cukup uang yang Papa berikan terhadap kamu? Hah?!"

Gadis itu menunduk--menangis dalam rengkuhan mamanya. Semua yang sudah terjadi sangat mengejutkannya. Ia pikir hubungan yang disimpan baik-baik tidak akan pernah terbongkar. Namun, semuanya kini berbalik arah. Rahasia terbesar dalam hidupnya sudah mencuat ke publik.

"Papa kecewa sama kamu, Rima! Apa yang kamu lihat dari lelaki itu, hah?! Kekayaan orang tuanya tidak setara dengan kekayaan pacar kamu! Harusnya kamu berpikir jauh sebelum bertindak! Beraninya kamu merusak semua rencana Papa dan kamu juga membuat malu keluarga kita!"

"Rima nggak cinta sama Ezar, Pa!" marahnya. Gadis itu tergugu di pelukan mamanya.

"Berhenti untuk membicarakan cinta!"

"Jay, sudahlah," tegur Miranda.

"Selalu kamu membela dia Miranda!" keluh Jay.

Lelaki itu duduk di pinggir ranjang. Pangkal hidungnya dipijat dengan kuat, mencoba menghilangkan rasa nyeri di kepalanya.

"Gery memberikan segalanya yang Rima mau, Pa. Dia bukan keturunan orang kaya seperti Ezar, tapi dia memiliki cinta yang besar untuk Rima. Kami melakukannya dengan sama-sama mau. Cobalah Papa ngertiin perasaan Rima," lirihnya.

"Tapi kamu sudah melakukannya di luar batas, Rim," ujar Miranda. "Beasiswa kamu ke Australia akan terancam."

Rima terdiam.

"Setelah ini, kamu harus menerima sanksi sosial dari orang-orang sekeliling kamu. Mereka nggak peduli kamu berprestasi, karena setelah berita ini maka nama baik kamu akan tercoreng. Mama kecewa sama kamu, Rima. Beraninya kamu menjual diri sebagai model dewasa, untuk apa? Apalagi hubungan aku dan Gery. Menjijikan."

Gadis itu mendongak menatap wajah mamanya. Air matanya semakin deras.

"Rima mau jadi model, Ma. Tapi Papa maksa Rima untuk kuliah kedokteran. Rima melakukan itu karena keinginan sendiri, bukan karena paksaan siapa pun. Menjadi model dewasa adalah satu-satunya supaya Rima go internasional setelah lulus sekolah."

"Persetan dengan itu!" bentak Jay. "Apa yang kamu banggakan sekarang setelah semuanya terbongkar Rima?"

Gadis itu terdiam.

"Tidak ada! Karena semuanya sudah hancur! Kamu akan Papa masukkan asrama setelah ujian selesai. Selama itu, kamu akan tetap di rumah dengan home schooling. Papa sudah siapkan semuanya."

"Rima nggak mau!" pekiknya.

"Berhenti membantah!" gertak Jay.

"Papa jangan seenaknya sama Rima, dong! Ini kehidupan Rima, Pa!"

"Papa berhak atas kehidupan kamu! Jangan lupakan siapa kamu Rima!"

NAZAR [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang