PERPISAHAN TAK TERDUGA [END]

789 51 8
                                    

Senin, 20 Maret 2023

Ujian kelulusan telah berakhir dengan lancar. Semua murid kelas 12 bersorak bahagia ketika masa putih abu-abu mereka telah berakhir.

Setelah ini, maka tidak akan ada lagi kegiatan belajar, datang pagi supaya tidak dihukum, memakai atribut lengkap agar tidak kena razia ketika upacara dan tidak akan ada lagi tugas menumpuk setiap harinya.

Kebahagiaan dan kesedihan tercampur menjadi satu. Sedih berpisah dengan tempat-tempat favorit selama sekolah, seperti kantin, taman sekolah, koridor, tangga dan pinggir lapangan. Bahagia karena mereka akan bersiap menuju jenjang kehidupan yang lebih menantang lagi. Mengeksplorasi dunia luar yang belum pernah dilakukan ketika sekolah.

Semuanya telah berakhir dan bermula di waktu yang bersamaan.

💌

10.47 WIB

Di saat para murid eforia menyambut kelulusan, sekelompok murid tengah berkumpul di ruang musik yang mereka kuasai hari ini.

Mereka duduk pada kursi yang tersedia di ruang musik SMA Pancasila dengan melingkar. Cukup luas ruangannya dan mampu menampung mereka.

Pintu besar cokelat terbuka, menampilkan Ezar yang berjalan seorang diri sembari melemparkan pandangan ke arah mereka.

Di samping kursi yang kosong, sudah ada Adam. Lelaki itu mengkoordinir yang lainnya untuk berkumpul.

"Lo yakin membahasnya di sini akan aman?" tanya Adam.

"Yakin. Gue udah memastikan nggak ada yang mengikuti gue ke sini. Hanya kita yang aja," jawabnya.

Meletakkan tas di kursinya, Ezar langsung mendapatkan pertanyaan dari Rama.

"Ada apa sebenarnya, sampai lo nyuruh kita kumpul kayak gini?"

"Tenang, Ram," ujar Adam.

Menatap Rama yang mendengkus, Ezar menarik napas panjang. "Kita akan membahas apa yang sudah terjadi selama ini terhadap kita dan keluarga," ucap Ezar.

"Ini pembahasan yang sempat tertunda itu?" Gama bersuara.

"Iya. Ini tentang pembahasan di atap gedung waktu itu."

"Setelah dua bulan lo mau membahasnya lagi?" tanya Fafa.

"Kita udah sepakat untuk melupakannya, kan? Dan memulai hidup baru," timpal Gery.

"Lagi pula, kita nggak udah dapat teror lagi. Semuanya udah baik-baik aja," sahut Rima.

"Jadi, apa yang mau dibahas?" tanya Dev.

Melirik Adam yang mengedikkan bahu padanya, Ezar menatap semuanya.

"Kalian benar. Kita udah nggak dapat teror lagi," ucapnya. "Semua itu berakhir sejak kapan?" tanyanya.

"Sejak Bokap ditangkap? Maybe," jawab Viola.

"Right! Twiz menghilang sejak berita penangkapan Bokap lo, Rima, Gama dan Nyokapnya Gery," tandas Adam.

NAZAR [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang