•Roti malapetaka•

2.2K 271 84
                                    


•ReadyOrNot•

Disebuah Cafe.

Alunan musik pop asik terdengar yang bercampur riuh dengan suara kicauan para penghuni cafe tersebut. Saking terhanyut dengan lagunya, kamu tak menyadari jika mulutmu ikut terhipnotis oleh alunan musik itu. Walau dengan suara yang seadanya kamu tetap enjoy bernyanyi disana.

Bukan hanya kamu saja, bahkan kedua sahabatmupun sama sepertimu, terhanyut oleh lagu galau yang terputar.

"Izinkan akuuu.. Untuk terakhir kalinya.. semalam saja bersamamuu..uhukkk.. uhukk uhukk.." Dheta dengan segala tingkahnya.

"Minum.. minum." Kamupun menyodorkan gelas berisi minuman sembari menepuk pelan punggung sahabatmu itu.

"Jangan banyak gaya makannya lu," timpal Ica.

"Udah Ca, maklumi aja dia kan lagi putus cinta." Kamu terkekeh tertawa.

"Bener tuh, itung-itung gue ngehibur diri sendiri."  Dheta membenarkan ucapanmu.

"Salah sendiri sih mau aja dibego-begoin cowo, heran gue sama lu nggak kapok-kapoknya putus nyambung, kaga cape apa lu?" tutur Ica.

"Dih dari pada lu digantungin mulu, romantis sih iya, tapi gak ada status, haha," ledek Detha.

Ica mengepoutkan mulutnya, sebal atas ucapan Detha.

"Biarin! Yang penting gue gak pernah ngerasain putus cinta atau sakit kaya lu! Gue sih seneng-seneng aja, ya ga Lix?" Tutur Ica sembari menyenggol bahumu.

Kamu mengangguk, mengiyakan.

"Ihh Lix, kok lu belain dia sih, kesel ahh." Dheta memicingkan bibirnya, sedangkan Ica tertawa akan kemenangannya.

"Gue doain Andre gak nembak Elu dan berpaling hati tau rasa!" Detha tersenyum kecut.

"Sembarangan kalo ngomong, Andre pasti sama gue lah udah pasti itu," timbal Ica.

Kamu masih sabar, tahan.

"Halah, kalo Andre berpaling awas aja ya lu kalo nangis 7 hari 7 malam," ledek Dheta.

"Nggak bakal lah, mana mungkin Andre bikin gue nangis secara dia tuh sayang banget sama gue kalian tau sendiri kan!" Ujar Ica sembari jarinya memutar-mutarkan ujung rambutnya.

Kamu harus tetap tenang, sabar, tahan. Walaupun sebenarnya kamu ingin berteriak 'ANDRE PUNYA AKU! DIA SUAMI AKU!' dihadapan Ica. Tapi sayangnya itu tidak mungkin kamu lakukan, secara memangnya kamu ini siapa dimata Andre? istri? Haha.

"Iya deh iya Andre milik Ica seorang! puas?" Cetus Dheta.

Kalo Andre milik Ica, lantas kamu?

"Ohh jelas!" Tegas Ica.

Suasana hening beberapa saat. Dheta terlihat murung diam termenung diatas meja akibat galau. Sedangkan Ica sedang asik tersenyum pada ponselnya seperti orang tidak waras saja.

Lama-lama kamu bosan juga, muak lebih tepatnya. Bukan apa-apa tapi, selain membuang waktu, berada lama bersama kedua sahabatmu itu sama saja seperti mengumpulkan dosa. Karena sudah dipastikan jika cewe berkumpul pergibahan akan berkobar.

Jika bukan karena Andre mungkin kamu sekarang sudah berada dirumah, membantu Bunda. Tapi Andre mendadak mengirim pesan padamu untuk pulang bersama dengan syarat kamu harus menunggunya hingga selesai nongkrong dengan teman-temannya.

Ready Or Not! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang