•ReadyOrNot•
Pagi ini merupakan hari pertamamu bersekolah dengan keadaan yang berbeda karena kehamilan ini. Bunda dan Ayah telah sepakat memutuskan agar kamu tetap melanjutkan sekolah. Mengingat kelulusan sudah didepan mata jadi sayang jika kamu harus berhenti bersekolah. Andrepun menyetujui keputusan tersebut dan berjanji akan menjagamu dengan baik saat di sekolah.
Tapi, yang terpenting sekarang apa kamu siap menghadapinya?
"Apa masih terasa mual sayang?" Tanya Bunda seraya membantumu berjalan kearah luar rumah.
Kamu menggeleng. "Sekarang engga, tapi nanti disekolah gimana Bun?"
"Kan ada aku lix tenang aja, oke." Tiba-tiba Andre menyahuti ucapanmu dari atas motor.
Apa? Kamu tidak salah dengarkan. Andre baru saja mengatakan kata 'Aku'. Sepertinya kamu harus segera kontrol pada dokter THT sekarang juga, telingamu bermasalah.
"Awas aja kalo lixie sampai kenapa-kenapa! Jagain dia!" Ketus Bunda.
Andre mengangguk. "Bunda gak usah khawatir, lixie aman sama Andre."
Setelah itu Bunda membantumu untuk menaiki motor Andre. Sejak kemarin Bunda selalu memperlakukanmu bak seorang putri padahal kamu sudah berulang kali menolak tapi Bunda bilang tidak mau jika bayi yang ada didalam kandunganmu itu kenapa-kenapa.
Huh yasudahlah, kamu ikuti saja kemauan Bundamu itu.
"Andre jangan ngebut-ngebut!" Tutur Bunda ketika kamu sudah stay diatas motor sport milik Andre.
"Siap Bos!" Andre memberikan salam hormat pada Bundanya.
Dan tak lama motor melaju dengan kecepatan yang sangat pelan.
Ditengah jalan, Andre tiba-tiba menghentikan motornya. Kemudian tangannya menarik kedua lenganmu untuk dilingkarkan pada pingangnya. "Takutnya kamu jatuh!"
🌼
"Andre lepas, aku gak nyaman diliatin banyak orang." Kamu berusaha melepas genggaman tangan Andre.
Sejak di parkiran tadi Andre terus saja mengenggam tanganmu. Dan itu pastinya membuat semua orang terkejut, pasalnya hubungan Ica dan Andre sudah menyebar luas di seluruh penjuru sekolah, jadi wajar saja mereka terkejut melihat tanganmulah yang Andre genggam bukan Ica.
"Abaikan aja, anggap cuman kita berdua." Andre tersenyum padamu.
Apa dia bilang. Abaikan? Bagaimana caranya?Sebab sepanjang jalan puluhan pasang mata melayangkan tatapan sinis padamu bahkan dengan gamblangnya bergunjing tentangmu.
"Liat Andre kok sama dia sih!"
"Apa Ica Andre campakin?"
"Kasian banget ya Ica."
"Padahal Lixie kan sahabatnya Ica, kok dia tega ya."
Begitulah kira-kira gunjingan yang kamu dengar.
Kamu mendengus kesal, lalu merunduk. Sementara Andre masih terus mengenggam
tanganmu disepanjang jalan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready Or Not! [COMPLETED]
De Todo"Peluk gue!" Kamu menggeleng. "Kenapa? Nggak mau?! Gue suami lu. Raka aja dapet pelukan lu, masa gue engga. Gak adil dong!" cecar Andre. kamu diam. "Kenapa harus Raka kalo masih ada gue? Stop lix, jangan buat diri lu terlihat seperti cewe murahan! L...