Ready Or Not! [COMPLETED]

•Kita pisah?•

•ReadyOrNot•

Selepas Ica meninggalkan lapangan suasana menjadi gaduh. Banyak orang yang penasaran dengan pertengkaran pasangan hits di sekolahmu. Pasalnya Ica dan Andre memang di pasang-pasangkan oleh para siswa disini.

Sementara kamu masih bersimpuh ditengah lapangan. Tak lama Detha menghampirimu dan membantumu berjalan menuju ketepi lapangan.

"Tenang dulu Lix." Detha menepuk-nepuk pelan bahumu.

"Ta, Ica tahu? Dia tahu? G-gimana bisa?"

Detha menatapmu.

"Tunggu, apa kamu tahu kalo Ica." Kamu menghentikan ucapanmu.

"Sebenernya Ica—"

"Ada apa? Bicara yang jelas Ta!"

Detha menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya.

"Kemarin gue dan Ica gak sengaja liat lu berduaan sama Andre di depan toilet, Lix."

Kamu membelalakan matamu.

"Hah? Terus kamu bocor—"

"Engga! Bukan gue yang ngasih tahu, waktu itu kita memang ngintipin kalian berdua, tapi gue gak bocorin rahasia kalian ke Ica."

"Sumpah bukan gue!" Detha mengacungkan kedua jari membentuk v disamping telinganya.

"Terus Ica tahu darimana?"

"Apa Ica udah tahu dari dulu?" Tanyamu.

Detha mengangkat kedua bahunya. "Mana gue tahu, lu sih mainnya gak rapih!"

"Main? Kamu pikir hidupku itu sebuah permainan?"

Detha mengulum mulutnya.

"Aku mau susulin Ica." kamu lantas bangkit dan pergi meninggalkan lapangan.

"Tapi Lix, perut lu pasti masih sakit! Lixie woii—"

🌼

Andre menelusuri setiap penjuru sekolah, demi menemukan kehadiaran wanita yang berstatus kekasihnya itu. Langkah kakinya kini membawanya pada tempat yang belum sama sekali terjamah olehnya.

Rooftop, Ya mungkin Ica ada disana.

Lelaki bertubuh atletis tersebut merasa jika perkataannya tadi itu sungguh keterlaluan. Tak sepantasnya dia berbicara seperti itu dihadapan banyak orang.

Andre mengaku salah.

Setibanya di tempat itu, kedua bola mata
Andre menyorot menatap seluruh penjuru rooftop. Dan benar saja Ica ada disana.

Tunggu, dia tidak sendiri.

B*ngs*t kenapa dia lagi!

Andre terlihat membulatkan matanya takala melihat sosok pria bertubuh gagah sedang memeluk erat Ica disana.

Begitu terlihat nyaman.

Ica bahkan menagis dengan leluasa didalam dekapan pria tersebut. Andre merasa kehadirannya tak diperlukan untuk saat ini. Untuk itu dia memundurkan langkahnya menjauhi Ica dan pria tersebut.