•ReadyOrNot•
Satu demi satu tamu mulai berdatangan dengan pakaian senada dengan dekorasi gedung minimalis yang akan menjadi tempat diadakan sebuah akad pernikahan ini.
Pernikahan yang sungguh tidak kamu inginkan sama sekali. Mengapa? Sebab pernikahan ini mengharuskan untuk mengikhlaskan seseorang yang paling kamu cintai untuk wanita lain.
Itu sungguh tidak mudah. Tapi...
"Selamat datang, silahkan masuk Bibi." Sambutmu pada adik dari Bunda Sulis yang baru saja tiba bersama keluarganya.
Bibi tersenyum melihatmu lalu sergap berlari memeluk tubuhmu. "Bagaimana kamu bisa sekuat ini, Lixie." Lirihnya di dalam dekapan.
"Ini demi kebaikan semuannya Bi, aku tak apa." Kamu tersenyum saat Bibi melepas pelukannya.
"Tap—"
Ucapan Bibi terpotong saat seseorang memanggilmu dari dalam. "Lixie kemarilah!"
"Bi, aku kedalam dulu ya. Bibi masuk aja disana ada Bunda kok," ucapmu.
Bibi mengangguk sementara kamu pergi ke dalam menuju asal suara yang memanggil.
"Semua akhirnya berjalan sesuai rencana gue! Pembalasan dendam gue akhirnya gak sia-sia!" Ucap seseorang dari kejauhan yang sedari tadi memantaumu.
Sementara disisi lain, Para tamu semakin ramai berdatangan. Meskipun yang diundang hanya kerabat dekat saja tapi tetap saja gedung ini padat terpenuhi para tamu.
Bunda memiliki kerabat yang amat banyak.
"Gua gak nyangka bakal gini ahirnya." Detha menatap lelaki yang sedang duduk disampingnya.
Tak ada balasan.
"Woii liat lu liat apa sih?" Detha memukul pelan bahu lelaki tersebut.
"Ah sorry, ada apa?" Fahri terlihat sedikit gelagapan.
"Gue kasihan sama Lixie dan anaknya! Ica bener-bener manusia yang gak punya hati!"
Fahri tertegun mendengar penuturan wanita yang disukainnya itu.
"Lihat mereka itu gak ada cocok-cocoknya tahu! Apalagi liat muka mempelai cewenya rasanya gue pingin jambak tuh sanggul!" Cecar Detha sambil menatap sinis kearah pelaminan.
Fahri tertawa pelan. "Tapi kalo lu yang jadi mempelai cewenya pasti cantik banget!"
Detha menoleh pada Fahri lalu menatapnya dengan tatapan tersipu malu. "Gue? Cowo aja kagak punya mau nikah sama siapa."
"Guelah!" Ucap tegas Fahri.
Detha cukup terkejut dengan ucapan yang dilontarkan Fahri bagaimana bisa dia berkata seperti itu? Sedangkan yang dibayangkan Detha yang menjadi mempelai pria yang mendampinginya adalah Isal.
Sampai kapanpun tetap Isal!
Disisi lain, terlihat seorang dengan gaun putih panjang yang nampak angun di pandang datang belakang pelaminan. Matanya menatap sendu kearah pelaminan, tepatnya pada mempelai pria yang tengah duduk berdampingan dengan wanita lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready Or Not! [COMPLETED]
Diversos"Peluk gue!" Kamu menggeleng. "Kenapa? Nggak mau?! Gue suami lu. Raka aja dapet pelukan lu, masa gue engga. Gak adil dong!" cecar Andre. kamu diam. "Kenapa harus Raka kalo masih ada gue? Stop lix, jangan buat diri lu terlihat seperti cewe murahan! L...