•ReadyOrNot•
Sebuah tamparan yang diberikan Ayah Adi terhadap putra semata wayangnya cukup membuat semua orang histeris. Bunda menangis sesengukan melihat kejadian ini, sementara kamu hanya bisa membulatkan mata dengan sempurna menatap Andre yang tengah syok sekarang.
"ANDRE!!" Kamu berlari menghampiri Andre yang ambruk dihadapan Ayahnya.
Dengan cepat kamu ikut berjongkok memengangi bahu suamimu itu. Kamu sangat paham perasaan Andre sekarang, sebab baru ini kali pertama dia merasakan sebuah tamparan dari Ayah kandungnya sendiri.
"Aku gapapa sayang." Andre berusaha menenangkanmu yang cukup panik karenanya.
"Nak, sudahlah berhenti membelanya! Kamu tidak perlu menyembunyikan rasa sakit hatimu terhadap suamimu itu!" Cecar sang Ayah.
Kamu mengarahkan matamu untuk melirik Ica yang sedang duduk merunduk di sofa sana. Sungguh kamu tidak mengerti lagi apa yang Ica rencanakan sebernarnya. Apa dia belum puas juga?
"Ada apa Yah? Semua baik-baik aja kok." Bohongmu.
Ayah Adi mendengus, lalu tersenyum simpul. "Ayah tidak bisa kamu bohongi Lixie!"
Ayah menatap lekat kedua bola matamu, itu sungguh mampu menghipnotis dirimu. Entah kenapa kamu tidak bisa berbohong padanya lantas dengan repleks matamu mengeluarkan air mata.
Ya, kamu memang masih tak bisa menerima semuanya! Semuanya! Sungguh sakit!
"Maafkan Bunda Lixie...Hiks!" Gumam Bunda sembari sesengukan menangis.
Kamu merundukan kepalamu lalu sesekali menatap wajah suamimu yang sudah berkaca-kaca. "Bunda engga salah, ini semua—" Kamu menjeda ucapanmu.
"Sudah Lupakan semuanya, Lixie gapapa kok. Andre udah minta maaf juga dan Lixie udah maafin Andre jadi Ayah sama Bunda juga harus maafin dia." Kamu tersenyum setelahnya.
"Ck! Lihat perempuan sebaik ini masih dia sakiti! Bunda sepertinya kita sudah gagal membesarkan Anak," jawab frustasi sang Ayah.
Kamu menoleh kepada suamimu yang juga sedang menatapmu dengan sendu.
"Nak, sudahlah jangan berlebihan membelanya, hiks." Ucap Bunda.
"Bun, ayolah aku udah lupain semuanya kok, antara Andre dan Ica itu... Anggap aja tidak terjadi!" kekehmu.
"Bagaimana ini! Gina! Ahmad! Tolong maafkan Aku yang tidak bisa membahagiakan putri kalian!" Ayah menjabak rambutnya sendiri.
"Ayah tak perlu meminta maaf pada Orangtuaku, mereka pasti senang karena sudah menitipkan Lixie pada kalian! Apalagi Andre, dia benar-benar menjaga Lixie dan anaknya dengan baik!" Ucapmu sembari mengelus perut besarmu.
"Lixie berhenti bersikap baik-baik saja! Kamu tahu kan seberapa brengsek suamimu itu!" Ayah sedikit meninggikan suaranya.
Kamu diam.
"Ayah engga perlu memarahi istriku! Dia gak salah ini semua salah Andre!" Andre tidak tinggal diam.
"Berani bersuara kau! Ku kira nyalimu ciut setelah semua yang telah kamu lakukan!" ledek sang Ayah.
Wajah Andre terlihat memerah.
"Melakukan hal keji di kantor... dibelakang istrimu sendiri dan dengan sahabat istrimu sendiri! Sungguh brengsek sekali putraku ini!" Kata Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready Or Not! [COMPLETED]
Diversos"Peluk gue!" Kamu menggeleng. "Kenapa? Nggak mau?! Gue suami lu. Raka aja dapet pelukan lu, masa gue engga. Gak adil dong!" cecar Andre. kamu diam. "Kenapa harus Raka kalo masih ada gue? Stop lix, jangan buat diri lu terlihat seperti cewe murahan! L...