•Boomerang•

1.4K 137 55
                                    

ReadyOrNot

Udara malam yang dingin menusuk kedalam tubuhmu. Membuat badanmu mengigil kedinginan, sebab tubuh mungilmu itu tidak dilapisi baju hangat.

"Lix, ayo mau ngomong apa dari tadi malah diem."

Tidak ada respon sama sekali dari mulutmu, sebab bibirmu sudah kaku kedinginan.

Andre baru menyadari tangan yang dia genggam sekarang bergetar. "Lix, lu kenapa?"

Pria berjaket hitam tebal itu sontak bangkit dan berjalan ketempat kamu berada tanpa melepaskan genggamannya.

Andre membelalakan matanya dan sergap berjongkok dihadapan kamu yang sedang duduk meruduk memeluk lutut.

"Lix, lu kenapa?" Andre menangkup kedua pipimu dan rasanya sangat dingin disentuh.

Matamu dan Andre saling bertemu sekarang, kamu menatap mata suamimu dengan sayu. "Aku gak mau liat kamu Andre."

Tanpa mengubris perkataanmu, Andre dengan cepat membuka jaket tebalnya lalu memakaikannya pada tubuh mungilmu.

"Kenapa lu gak pake jaket sih." Andre meraih kedua tanganmu, lalu dia gesekan dengan tanganmu agar hangat.

"Kembali ketempatmu Andre, kamu melanggar perbatasan kita," kamu menjauhkan tanganmu dari Andre.

"Perbatasan apaan sih, perbatasan wilayah vampier serigala gitu?"

Kamu mengangkat satu sudut bibirmu.

"Diem disini, gue mau bikin api unggun dulu."

Andre mengumpulkan beberapa ranting dan menyusunnya untuk membuat api unggun dadakan. Untungnya Andre selalu membawa korek gas kemana-kemana jadi memudahkannya untuk menyalakan api.

"Kenapa repot-repot buat api unggun, aku mau kembali ke tenda juga," ujarmu saat api sudah menyala tidak jauh dari hadapanmu.

"Kembali? Bahkan kita belum selesai ngomong." Andre mendaratkan bokongnya tepat disampingmu.

Kamu menatap Andre sinis.

"Ngomong apa lagi?"

"Lah kok nanya, orang lu tadi yang mau ngomong," tegas Andre.

"lupakan."

Andre melirik jam tangan yang melingkar pada tangannya.

"Tunggu beberapa menit lagi."

Kamu mengernyitkan dahi.

5 menit sudah berlalu, keadaan hening tak ada percakapan diantara kalian. Kamu hanya memandang api unggun yang berkobar-kobar. Sementara Andre terus memandang ke arahmu.

"Apa?" Tanyamu.

Andre bergeleng dan tersenyum. Kamu memutar bola matamu, lalu kembali menatap api unggun lagi.

Lama-lama Kamu risih karena Andre terus memperhatikanmu sedari tadi. Kamu lantas bangkit untuk pergi dari situ. "Pasti anak-anak lain nyariin kita."

Andre melirik kembali jam tangannya, lalu sergap menahan tanganmu yang tenggelam oleh jaket milik Andre yang besar.
"Palingan yang lain udah ngebo semua."

Ready Or Not! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang