•ReadyOrNot•
Pantulan kaca toilet menampakan seorang gadis berjilbab yang tak lain adalah kamu. Wajahmu nampak memerah, tangamu sibuk menekan perut, uhh sungguh sakitnya. Sepertinya kamu terlalu banyak menambahkan sambal di basomu tadi. Buktinya perutmu melilit dan terasa perih.
"Gimana nih? Pertandingan pasti udah mulai dari tadi, aku harus cepat ke lapang, tapi perut gak bersahabat," monologmu didepan kaca.
Kamu merunduk sejenak, menguatkan diri dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke lapangan, lagian kedua sahabatmu pasti sudah menunggu lama disana. Ditambah ini adalah pertandingan suamimu, secara kamu tidak mau melewatkannya.
"Woahh.. rame banget." Betapa terkejutnya kamu saat disungguhi keramaian lapangan. Kamu sedikit berjinjit, melirik kesana dan kemari untuk menemukan kedua sahabatmu karena pandanganmu terhalang oleh beberapa siswa. "Itu mereka." Tunjukmu kesembrang lapangan.
Sontak kamu berlari memutar lapangan untuk menghampiri Detha dan Ica yang sedang asik menonton pertandingan disebrang sana. Kamu melambaikan tangan tangan keatas dan meneriaki kedua nama sahabatmu sambil terus berlari.
"ICA!! DETHA!!" Teriakanmu sukses membuat kedua sahabatmu itu melirik kearahmu yang tengah berlari teribirit-birit.
Namun mereka seperti berteriak sesuatu disebrang sana, tapi karena keadaan lapangan sangat bising kamu tidak dapat mendengarnya. Bahkan Kamu terlalu fokus mengartikan gerak mulut kedua sahabatmu, hingga kamu tidak menyadari ada sesuatu yang melayang kearahmu.
Bugh
Benda keras menghantam kepalamu. Itu sungguh keras dan membuat kepalamu pusing. Akibatnya kamu tak bisa menyeimbangkan badan dan setelah itu semua terlihat gelap.
"Oh sial!"
Andre hanya diam mematung menyaksikan Raka yang tengah panik karena kamu pingsan dan tergelepak dipinggir lapangan. Yap kamu pingsan, sebab kepalamu baru saja terkena hantaman sebuah bola basket. Tapi untungnya Raka sergap menolongmu, kamu hendak dipopong oleh Raka menuju UKS.
Namun Andre tak tinggal diam, entah apa yang ada dipikiran Andre hingga bisa-bisanya dia berbuat nekad. Dia menghadang Raka secara tiba-tiba saat melewatinya.
Andre merentangkan kedua tangannya untung menghalangi jalan Raka. Tapi Raka mencoba mengabaikan perilaku Andre tersebut dan memilih untuk segera membawamu ke UKS. Namun sepertinya tidak semudah itu sebab Andre masih saja kokoh berdiri merentangkan tangan tak mau memberi jalan terhadap Raka.
"Lu ada masalah apa sih dre!" Geram Raka.
Tak ada respon sama sekali dari Andre, Raka mencoba melanjutkan langkahnya berusaha menghindari Andre. Tapi Andre terus mengikuti arah langkah Raka.
"Maksud lu apa sih! Lu gak liat dia pingsan, emangnya lucu ya lu bersiakap kaya gini!" Bentak Raka karena Andre masih tetap saja menghalangi jalannya.
Alhasil kalian menjadi sorotan para siswa yang bergerombol dilapangan. Mereka nampak serius sekaligus aneh karena kelakuan Andre itu.
"Biar gue yang bawa dia." Andre merebut kamu dari gendongan Raka.
"Apaan sih! Nggak lucu sumpah dre!" Raka mencekal Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready Or Not! [COMPLETED]
Random"Peluk gue!" Kamu menggeleng. "Kenapa? Nggak mau?! Gue suami lu. Raka aja dapet pelukan lu, masa gue engga. Gak adil dong!" cecar Andre. kamu diam. "Kenapa harus Raka kalo masih ada gue? Stop lix, jangan buat diri lu terlihat seperti cewe murahan! L...