•Camping•

1.5K 133 73
                                    

Flashback mode on

"Mau sampai kapan lu gantungin gue?"

"Gue butuh kepastian, Dre!" Dipukulnya dada bidang milik Andre.

Andre mengcekal pergelangan tangan gadis bersurai panjang tersebut. "Gue bilang, gue butuh waktu, Ca."

"Tapi sampai kapan?" Mata Ica mulai berkaca-kaca, tak sanggup menatap pria dihadapannya itu. "Kapan? Jawab Andre!"

Ica merundukan kepalanya, satu tetes air mata berhasil jatuh mengenai pipinya.

"Gue cape nunggu!"

"Selama ini gue udah sabar, tapi cukup dre. Gue butuh kepastian!"

Ica menghapus air mata yang jatuh pada pipinya, lalu bangkit untuk pergi dari tempat itu. Namun andre menahannya.

"Ca, gue mohon—"

Dihempaskannya tangan yang menahan lengannya itu. "Gue gak bisa gini terus, maaf!"

Flashback mode off

ReadyOrNot

Sudah hampir satu minggu lebih semenjak Andre membicarakan perubahan perjanjian itu, kalian menjadi dekat. Andre sedikit demi sedikit memahami dengan apa yang dikatakan dengan status 'Suami' yang dia miliki sekarang.

Jika dikatakan Andre berubah? Kamu tidak begitu yakin. Andre tidak sepenuhnya berubah, anggap saja dia tidak konsisten. Disatu sisi, ketika berada bersamamu hati Andre hanya untukmu. Namun, jika bersama Ica hatinya bukan lagi untukmu melainkan untuk Ica.

Serakah bukan?

Setidaknya kamu bersyukur, sudah dianggap 'ada' oleh Andrepun itu suatu hal yang tidak kamu sangka-sangka. Apa pantas jika kamu menginginkan sesuatu yang lebih lagi?

Untuk Ica, kamu tidak membencinya sama sekali. Dia tidak salah, dia tidak tahu apa-apa. Bahkan dia terlebih dahulu menempati hati Andre, hingga kamu datang tiba-tiba dan merebut posisinya.

Tapi, kenapa harus Ica? Apa tidak ada lagi wanita lain yang harus menjadi sainganmu? Hal itulah yang kamu kesali.

"Andre, bisa tolong ambilkan tas diatas lemari itu." Kamu menunjuk keatas lemari.

Andre menutup ponselnya, lalu berjalan kearahmu. "Rajin minum susu deh, biar cepet tinggi."

Kamu memutar bola matamu malas. "Ck, aku gak pendek. Lemarinya aja yang tinggi."

Andre tersenyum, lalu membalikan tubuhmu hingga membelakanginya. Setelah itu dia melingkarkan kedua tangannya pada perutmu, diangkatlah tubuh mungilmu itu oleh Andre.

"Andre apaan sih, turunin." Keluhmu.

"Lu ambil sendiri tasnya, gue males."

"Kenapa kamu suka sekali membuat suatu hal mudah jadi rumit sih!" Kamu meraih tas tersebut.

Andre menurunkanmu. "kalo gampang, itu nggak menantang."

Ready Or Not! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang