Ready Or Not! [COMPLETED]

•Lixie?!•

'Play the song'
🎶Antara ada dan tiada-Utopia🎶
Puter aja, sekalian bernostalgia lagu dulu^^
•••

•ReadyOrNot•

"Hallo, istri!"

Ketika baru saja melangkahkan keluar dari toilet, kamu sudah dikejutkan dengan kehadiran seorang pria tampan bertubuh tinggi yang menyapamu diambang pintu toilet.

"Hah? Andre, ngapain disini?" Kamu membelalakan matamu.

Dia tersenyum. "Nungguin istri."

"Siapa?"

"Lu!" Jarinya menunjuk kearahmu.

Kamu menaikan sebelah halismu. "Gak salah tuh?"

"Engga."

Sedetik kemudia kamu baru menyadari jika sekarang kalian masih berada disekolah, ini bukan tempat dan waktu yang pas untuk kalian berdua. Kamu menatap sekeliling, dan untungnya keadaan sedang sepi.

"Kamu harus pergi, atau aku yang pergi?"

Andre menunjukan kelima jarinya kehadapanmu. "Gak mau dan jangan!"

"Mau apa sih?"

"Ketemu istri."

"Iya, tapi ada apa?!" Kamu mulai kesal dengannya.

"Nungguin Lu."

"ANDRE!" Kamu sungguh kesal sekarang.

"Apa istri?" Sedari tadi dia berbicara dengan santai dan berwajah datar.

"Stop ngomong istri!" Sentakmu.

Andre menyilangkan kakinya, lalu menyenderkan satu sisi bahunya pada tembok. "Kenapa? Elu kan emang ISTRI gue."

"Terserah!"

"Lixie?"

Kamu tak merespon, kesal soalnya.

"Angel?!"

Masih tak ada respon.

"Istri?!" Karena geram, kamu memutuskan untuk meninggalkan Andre terlebih dahulu, namun tanganmu dicekal olehnya.

Kamu menoleh. "Gue perlu ngomong sama lu!"

Melihat dari wajahnya, dia mulai serius sekarang. "Waktumu 5 menit, dimulai dari sekarang!"

Andre berdecak kesal. "Di halte, jam 4." Setelah berbicara seperti itu, dia berlalu pergi dari hadapanmu.

"Hah?" Kamu masih mematung di tempat.

Namun tiba-tiba Andre memundurkan langkahnya kembali padamu. "Dan satu lagi, kalo suami chat itu respon! Ngeliat centang biru tanpa ada jawaban itu sakit."

🌸

Telingamu kini tengah menikmati alunan musik melalui earphone. Sedangkan tanganmu sibuk membolak-balikan halaman demi halaman sebuah novel yang sedang kamu baca.

Tenang.

"Itu dia anaknya!"

Brak!

2 pasang tangan dengan secara kompaknya mengebrak mejamu secara bersamaan. Kamu terkejut, dan ketika mendongakan pandanganmu kedepan terlihat dua sosok wanita dengan mimik wajah kesal sedang menatapmu.