Empat

11.8K 576 4
                                    

Di sebuah pagi di kamar tamu itu, Nanda memikirkan ucapan cerai yang dia ucapkan tadi malam yang membuat Fajar langsung pergi dari kamarnya.

Nanda berjalan ke arah cermin, dan duduk di meja riasnya, kenangan tentang Fajar kembali tersirat dalam otaknya.

Flashback on

Hari ini tepat pada hari kamis, Nanda dan Fajar akan makan diluar alias diner Untuk merayakan hari pernikahan mereka, kayla pun juga akan ikut bersama mereka dan sejak tadi gadis kecil itu sangatlah bersemangat.

Dua jam berlalu, raut wajah semangat diwajah Kayla pun berubah menjadi raut wajah capek akibat menunggu Fajar yang tak kunjung datang. Nanda juga sejak tadi terus saja menelfon Fajar, namun Fajar tidak mengangkat hpnya.

"Bunda, ayah mana sih?. Apa ayah akan ingkar janji?" tanya Kayla sedih.

"Enggak sayang. Ayah akan datang," jawab Nanda sembari tersenyum, berharap putrinya itu akan kembali bersemangat seperti tadi.

"Tapi kita udah lama nunggu bunda," Tiba-tiba hp Nanda berdering, dan tertera nama 'My Love', sontak Nanda langsung mengangkatnya

"Assalamualaikum mas, kamu Dimana?" tanya Nanda.

"Walaikumsalam Nan. Maaf tapi kayaknya kita tunda dulu makan malamnya yah, soalnya aku ada meeting yang tidak bisa ditunda," ujar Fajar.

"Yaudah nggak papa," sebenarnya Nanda sedikit kecewa, tapi mau bagaimana lagi ini demi pekerjaan suaminya.

"Maaf yah,"

"Iya, nggak papa mas"

Setelah sambungan telponnya dengan Fajar terputus. Nanda menghampiri Kayla yang sedang duduk di sofa ruang keluarga.

"Bunda, ayah mana?" tanya Kayla.

"Kayla sayang, besok aja yah kita makannya, soalnya ayah ada meeting penting nak, bunda harap Kayla bisa ngertiin ayah ya," ujar Nanda sambil mengelus lembut rambut putrinya itu.

Wajah Kayla pun semakin murung mendengarnya, yah dia sangat kecewa.

"Ayah sama bunda janji besok kita akan pergi bukan cuman makan, tapi juga beliin Kayla boneka. Gimana?"

"Beneran bunda?" tanya Kayla dengan raut wajah yang sudah tak murung lagi.

"Iya sayang," jawab Nanda.

Flashback off

Lagi-lagi air mata nanda jatuh membanjiri pipinya.

"Itu adalah pertama kalinya kamu berbohong sama aku dan kayla karena wanita itu mas," gumam Nanda.

Setelah beberapa jam menguatkan dirinya, dia pun memberanikan diri untuk keluar kamar, dan dari kejauhan Nanda dapat melihat Jihan menuangkan nasi kepiring Kayla dan Fajar, itu adalah tugas Nanda dulu sebelum Jihan masuk kedalam istananya.

"Bunda!!" panggil Kayla membuyarkan lamunan nanda.

"Iya nak," jawab Nanda sambil berjalan ke arah Kayla.

"Bunda cobain deh masakan tante Jihan, enak banget lo," ujar Kayla, dan Fajar pun tersenyum melihat Kayla menyukai dan memuji Jihan.

Sedangkan Nanda, sebenarnya hati sangat sakit karena bukan hanya hati suaminya yang dapat di ambil oleh Jihan tapi hati anaknya yaitu Kayla pun sudah mulai luluh.

Setelah menghabiskan sarapannya, Kayla pun berpamitan, lalu berjalan duluan menuju mobil karena dia akan diantar Fajar ke tk nya.

"Aku pergi yah," Jihan pun langsung menyalimi tangan Fajar dan dibalas ciuman dikeningnya oleh Fajar. Begitupun dengan Nanda, namun saat Fajar ingin mencium kening Nanda, wanita itu malah melangkah mundur.

"Jangan pernah nyium aku setelah kamu nyium wanita lain," ucap Nanda datar dan dingin.

"Nan plis aku lagi nggak pengen berdebat," ujar Fajar.

"Aku juga nggak mau berdebat terus sama kamu mas," ucap Nanda lalu berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap pergi ketempat kerjanya.

Owh yah Nanda bekerja sebagai guru bahasa inggris disalah satu Sd. Saat melewati ruang keluarga, dia melihat Jihan juga ingin pergi.

"Mau kemana?" tanya Nanda membuat Jihan berbalik menatapnya.

Budayakan vote setelah baca

Sorry banyak typo nya

Makasih

Bukan Istana Impian √(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang