5 Minggu kemudian
Saat ini Jihan sedang berada dalam penanganan dokter, sebab dia akan melahirkan anaknya dengan Fajar, sedangkan Fajar, Nanda, dan kayla berada di luar ruangan.
"Bunda, suaminya tante Jihan mana?" tanya Kayla.
"Ehm, suaminya lagi kerja sayang," ujar Nanda sambil mengelus rambut Kayla.
Kayla pun menghampiri Fajar yang sedari tadi bolak-balik kesana-kemari sebab sangat khawatir terhadap Jihan.
"Ayah, kayla lapar mau makan,"
"Iya, kamu pergi aja sama bunda," ujar Fajar.
"Tapi Kayla mau di suapin ayah," ucap Kayla
"Kayla, ayah lagi panik, kamu aja sama bunda!!" ucap Fajar mulai emosi.
"Emang tante Jihan siapanya ayah sih?, kok Kayla lihat, ayah lebih sayang tante Jihan ketimbang Kayla dan bunda," ujar Kayla.
"Dengar yah Kayla, tante Jihan itu istrinya ayah dan ibu tiri kamu, dan sekarang tante jihan sedang berjuang buat lahirin anaknya ayah!!. Kamu pergi aja makan sendiri, jangan bikin ayah tambah susah!!" Bentak Fajar membuat Kayla langsung menangis. Nanda yang melihatnya pun langsung menggenggam tangan Kayla.
"Bisa nggak sih mas kamu nggak usah ngomong gitu ke Kayla, Kayla masih kecil buat mengerti semuanya," ujar Nanda emosi.
"Plis Nan, aku nggak mau berdebat sama kamu. Kamu urus Kayla, lagi pula Kayla harus tau yang sebenarnya," ujar Fajar.
"Ayah, kok ayah tega marahin bunda dan kayla, ayah jahat!!" ujar Kayla sambil melepaskan pakss tangannya dari genggaman Nanda dan berlari pergi.
"Kayla tunggu nak!!" teriak Nanda, tapi Kayla tak juga berbalik.
"Sampai terjadi sesuatu dengan anakku, aku nggak akan maafin kamu!!" ujar Nanda sambil menatap kesal Fajar, lalu berlari mengejar Kayla.
Sudah kesana kemari Nanda mencari putrinya itu, namun dia tak kunjung menemukan Kayla.
Saat sedang sibuknya mencari kayla, Nanda melihat kerumunan orang, karena penasaran, Nanda pun berjalan kesana.
Jangan lupa vote dan komen yah
Kasih saran yah buat ceritanya
Syukron katsiron
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Istana Impian √(End)
Romance(Sudah terbit) Jika kamu pusing akan memilih antara aku dan dia. Sini aku bantu pilihkan, pilih saja dia, karena aku bukan lah sebuah pilihan, tapi tujuan. Jan lupa vote yah.
