Dua puluh satu

11.5K 497 19
                                    

"Bagaimana keadaan istri saya Dok?" ujar Fajar.

"Maaf kan kami, istri bapak tidak bisa kami selamatkan," ujar dokter itu membuat Fajar menggeleng tak percaya.

Setelah pulang dari pemakaman Jihan. Fajar pun pulang ke rumahnya, ibu dan ayahnya sangat kecewa pada putra mereka itu saat mereka mengetahui bahwa Fajar menduakan Nanda.
Tapi mau diapakan lagi semua sudah terjadi dan waktu tidak bisa diputar kembali.

"Besok kita akan ke Bandung untuk minta maaf sama mereka, ayah dan bunda yakin kalau Nanda dan Kayla berada di sana," ujar ayah Fajar datar.

"Iya yah. Fajar juga merindukan Kayla dan Nanda," ujar Fajar.

"Rindu kamu bilang, kalau kamu tidak sedang berduka saat ini, ayah akan menghajar mu karena telah menyakiti perempuan sebaik Nanda. Apa yang kurang dari dia Fajar sampai kamu tega melakukan semua ini!!" ujar ayah Fajar emosi.

"Sabar yah," ucap bunda Fajar sembari mengelus bahu suaminya itu.

"Urus anak mu itu!!" ucap ayah Fajar lalu melangkah pergi.

"Kalau kamu bertanggung jawab, seharusnya kamu tidak melakukan ini nak. Apa kurangnya Nanda?" tanya bunda Fajar yang sudah berada dihadapan putranya itu.

"Aku menyesal ma. Aku ingin memperbaiki hubunganku dengan Nanda," ujar Fajar.

"Berdoalah nak, semoga hatinya Nanda bisa luluh kembali, Bunda tau Nanda adalah perempuan yang baik, insya Allah dia pasti mau memaafkan kamu," ujar bunda Fajar sambil mengusap lembut bahu putranya itu.

Jangan lupa vote dan komen yah

Salam manis author

Bukan Istana Impian √(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang