-21.STRONG GIRL-

577 41 2
                                    

Rasa rindu yang kurasakan. Menyebabkanku tersiksa yang teramat dalam.

-Tichani Tasikali

-Strong Girl-

Icha sampai di rumah pukul 16.00. Ia berjalan santai memasuki rumah.

"Assalamu'alaikum, " Icha mengucap salam. Hal yang pertama ia lihat ketika membuka pintu adalah Bunga yang sedang bersedekap tangan di depan dada sambil memperhatikannya. Icha mendekat dan hendak mencium tangan Bunga, namun Bunga langsung menepis tangan Icha.

"Dari mana aja kamu? "

"Emm, dari ngerjain tugas kelompok bu, " Icha menunduk.

"Tugas kelompok sama teman cowok, iya?! berdua?! " Icha terkejut. Kaget dengan bentakan Bunga.

"Enggak bu, aku---"

"Apa?! "

"Tadi tetangga lewat, ngomong kalo kamu di antar sama anak cowok di depan komplek! Bener semua itu?! "

"Jawab! "

"Iya bu, " Icha menunduk ketakutan.

"Sini kamu! " Bunga mencengkram dan menarik lengan Icha keras. Kemudian membawa Icha ke kamar mandi. Bunga mengambil air dan langsung menyiram Icha dengan air tersebut. Icha gelagapan. Tak sampai itu, Bunga kembali menarik lengan Icha membawa ke gudang belakang rumah. Bunga mendorong Icha ke dalam gudang tersebut.

"Ini peringatan terakhir! Jangan sampai saya melihat kamu di antar pulang sama laki-laki! Apalagi jalan berdua! Ingat itu! "

BRAK!

Bunga membanting pintu dan mengunci Icha di dalam gudang. Icha terduduk sambil memeluk dirinya sendiri. Seolah hal itu yang hanya bisa ia lakukan. Lama kelamaan air matanya jatuh. Membasahi pipi dan mukanya. Terisak sendiri di dalam gudang yang pengap. Tak ada penerangan dan ventilasi udara. Debu bertebaran di mana-mana, dan penerangan yang sangat minim membuat dirinya sedikit ketakutan. Dirinya tidak bisa melakukan lebih jauh, seperti menepi atau duduk di sofa bekas. Ia sangat lemah. Apalagi keadaan dirinya yang basah.

Lama kelamaan Icha merasa badannya gemetaran, kedinginan, dan kepalanya pusing. Icha juga merasakan sesak di dadanya. Sungguh, ia tak suka dengan keadaan seperti ini. Ia ingin segera keluar dari ruangan ini. Namun dirinya tak sanggup berdiri. Hembusan nafasnya tidak teratur, ia ketakutan. Selang beberapa lama akhirnya Icha menutup mata. Tak sadarkan diri. Dalam keadaan basah.

-Strong Girl-

"Assalamu'alaikum, "

"Wa'alaikumsalam, "

"Baru pulang kamu nak, " Bunga tersenyum melihat anaknya. Acha.

"Iya bu, oh ya Icha mana? " Acha bertanya kepada bunga yang menyebabkan bunga memudarkan senyumnya.

"Ini aku bawain martabak manis, biasanya Icha suka. Dimana Icha bu? " Acha tersenyum dan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Icha.

"Dia di gudang belakang, " Jawab Bunga singkat. Acha melebarkan matanya.

"Astaga ibu. Sejak kapan dia dikurung di sana? " Acha meletakan plastik kresek di genggamannya ke atas meja.

"Jam 4,"

"Astaghfirullah, ini udah jam 7! " Acha berlari menemui Icha di gudang belakang. Membuka pintu, dan hal yang pertama ia lihat adalah Icha yang sedang meringkuk bergetar sambil memeluk dirinya sendiri. Ia sudah terbangun beberapa waktu lalu.

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang