-32.STRONG GIRL-

336 37 4
                                    

Beli ketupat di toko Baku
Happy Reading sayang-sayangnya akuu<3

-Strong Girl-

Fadlan berekspresi datar kemudian berjalan mendekati Bayu dan juga Marta. Tanpa aba-aba Fadlan langsung menjitak keras kepala Bayu dan Marta secara bergantian.

"BABI SAKIT--" Perkataan Bayu terhenti ketika terdengar suara seseorang yang terjatuh.

BRUK!

"Eh eh kenapa tuh, "

"Anjir siapa yang jatoh, "

"Eh itu di panggung kenapa rame gitu, "

"Ngrubungin siapa tuh, "

"Ko bisa jatoh sih, "

Banyak bisikan-bisikan yang terdengar. Membuat Marta dan kawan-kawannya terdiam.

"Siapa sih yang jatoh? " Yen memandang ketiga temannya.

Marta mengedikan bahunya tak peduli. "Gak tau gak peduli, "

Semakin banyak yang mengerubungi seseorang di samping panggung. Keadaan pun menjadi tak beraturan, seperti pasar dan kumpulan tawon.

"Ternyata yang jatoh Icha, "

"Hah Icha kelas XI IPA 1? Yang biasanya sama Sindy Fikri? "

"Loh ko bisa jatuh sih, "

"Kasian banget ya, "

Marta langsung mengalihkan pandangannya ke arah panggung. Tanpa pikir panjang Marta langsung berjalan cepat melewati padatnya orang-orang yang brisik.

"Eh Mar mau kemana lo?! " Bayu memanggil Marta yang mulai menjauh.

Saat Yen dan Bayu hendak menyusul Marta, Fadlan langsung menahannya.

"Udah biarin aja, "

Marta berjalan cepat dengan pandangan lurus kedepan. Raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran. Ia tak habis fikir, kenapa Icha selalu terkena masalah?

Marta menelusup masuk ke gerombolan itu. Saat Marta berhasil masuk, ia kemudian terdiam di tempat.

Fira, anak dance yang terjatuh karena terpleset dan tertimpa batu berukuran lumayan besar. Fira tak sadarkan diri dengan darah yang menyusur deras dari kepalanya. Teman-teman Fira nangis histeris di tempatnya.

Marta memandang Icha yang berdiri tak jauh dari tempat Fira. Nafas Icha tersenggal dengan wajah yang pucat. Terlihat sekali kalau ia ketakutan.

Marta mendekati Icha. Ia berdiri di depan Icha dengan pandangan yang tak lepas dari cewek di depannya.

"Cha? "

Icha tak menjawab. Matanya berkaca-kaca dan badannya bergetar. Marta tak tega, ia tak tega melihat Icha seperti ini. Marta kemudian mengapit tangannya ke tangan Icha dan membawanya pergi dari sini. Marta membawa Icha ke halaman belakang yang sepi.

"Cha lo gapapa? " Marta bertanya hati-hati. Namun Icha masih diam. Tanpa menunggu lama, Marta langsung memeluk Icha di depannya. Saat itulah air mata yang sedari tadi Icha tahan tumpah begitu saja. Membasahi seragam Marta.

Isakan demi isakan terdengar begitu memilukan bagi Marta. Entah mengapa ia melihat Icha menangis, dadanya sesak. Seolah-olah ikut merasakan apa yang Icha rasakan.

"Sstt. Udah jangan nangis, " Marta mengelus-elus kepala Icha lembut.

3 menit berlalu. Icha menarik dirinya dari pelukan Marta. Icha menghapus air matanya cepat. Ia merasa malu sekarang. Bisa-bisanya ia nangis di depan Marta?

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang