Sooyoung sedang duduk di kursi roda seraya melihat pemandangan terasnya, "Bunda mau makan apa hari ini? Ayah masakin" ucap Sungjae seraya menghampiri istrinya dan mengusap lembut kepalanya.
"Ayah bisa masak?"
"Ya bisa lah"
"Bisa banget?" Tanya Sooyoung lalu menatap suaminya. Lalu Sungjae jongkok didepan Sooyoung untuk menyamakan tingginya dengan sang istri.
Sungjae tersenyum, "emang selama kamu di Rumah Sakit, yang masak di rumah siapa? Aku sekarang udah bisa masak banyak makanan. Nggak cuma mie instan sama telor dadar doang",
"Bisa telor ceplok, telor orak-arik, telor rebus. Mm telor apalagi ya?" Lanjut Sungjae.
Sooyoung tersenyum geli, "maksudnya kamu bisa masak semua jenis telor, yah?" Suaminya tidak berubah, Sungjae tetap lah Sungjae yang selalu membuat Sooyoung tertawa atas perilaku nya.
Sungjae ikut tertawa, "oiya, aku juga bisa masak ayam goreng, nasi goreng, mie goreng, tahu goreng-"
"Semua yang digoreng?" Potong Sooyoung.
"Hehehe, terus kamu mau aku masak apa? Bebek goreng?" Tanya Sungjae.
"Eh itu goreng juga" lanjut nya.
Sooyoung tertawa lalu menggenggam tangan Sungjae yang ada di pahanya. "Bubur aja, bisa nggak?"
"Gampang banget, Bun! Nggak ada yang lebih susah?" Jawab Sungjae lalu berdiri dan mendorong kursi roda istrinya menuju ruang makan.
Padahal gue gapernah masak bubur. Apa gue kasih Sooyoung bubur instan punya Ara? Tapikan itu udah beberapa tahun lalu belum dibuang sama Sooyoung, kan sekarang Ara udah makan nasi. Apalagi kalau Sooyoung tau gue kasih bubur Ara, harga diri gue langsung jatoh meluncur nguuuiiingggg dong.... Apa nggak malu gue sama Sooyoung kalau gue gabisa masak bubur? Gatau ah liat nanti.
Sungjae bergelut dipikirannya hingga sampai di meja makan. Ia mengarahkan Sooyoung pada meja nya dan meninggalkan Sooyoung ke dapur.
Sungjae termenung di dapur, kebetulan dapur dengan meja makan tidak mempunya jarak. Hanya dibatasi dengan bar mini. Oh nggak kok, bukan buat Sungjae atau Sooyoung minum-minum. Tadinya sih cuma buat hiasan rumah aja, tapi jadi dipake Junkyu sama Sooyoung buat main cafe-cafe an. Atau dipake Sungjae buat merhatiin istri nya yang lagi masak, salah satu pemandangan indah favorit Yook Sungjae, selain ngeliat istrinya ngiler dan mangap pas tidur.
Karena dapur dan meja makan tidak memiliki jarak, otomatis Sooyoung bisa melihat Sungjae yang termenung di depan kompor. Ia mengerutkan dahi nya dan menjalankan kursi rodanya menuju dapur.
"Ayah, kenapa?"
"Eng.. nggak apa apa kok"
"Kok bengong?" Tanya Sooyoung.
Sungjae tersenyum kaku, "eheh iya aku lagi ngelakuin ritual sebelum masak. Ah kamu nih ganggu ritual aku aja! Udah ayo balik lagi ke meja makan" jawab Sungjae lalu mendorong kursi roda Sooyoung menuju meja makan.
Setelah menunggu 5 menit, Sungjae akhirnya mengeluarkan handphone dan melihat google secara diam-diam.
Kenapa ga dari tadi gue begini? Emang, Yook Bodoh Sungjae.
"Hello google, gimana cara masak bubur?" Bisik Sungjae.
"BERIKUT ADALAH CARA CARA MEMASAK BUBUR-"
Bodoh banget kenapa pake google voice......
Sooyoung yang mendengar suara google langsung menoleh kearah Sungjae yang sedang nyengir kaku dan menggaruk kepalanya.
"Hehe.."
Sooyoung tersenyum, "kalau nggak bisa, gapapa ngomong aja"
"Selamat pagi bunda!" Sapa Junkyu seraya mencium pipi Sooyoung dari belakang. Lalu ia menatap Sungjae yang sedang berdiri seraya menatap Sooyoung, "ayah kenapa?"
Mati gue..
"Itu, ayah-" baru aja Sooyoung mau jawab, langsung di potong sama Sungjae.
"Ay-ayah pusing ngeliatin bunda kok cantik banget ya kyu!"
"Hah?" Ucap Junkyu.
"Ayah berdiri disitu, ngeliatin bunda sambil megang panci, gara-gara pusing karena bunda yang cantik banget?" Tanya Junkyu.
"Hah?" Junkyu makin bingung."I-iya kyu! Tuh liat deh, cantik banget. Malah gips di kakinya juga sexy uwow, perfecto!" ucap Sungjae lalu mengacungkan jari jempolnya.
"Udah ah kamu sana bangunin Ara terus mandiin. Ayah mau ngeliatin bunda disini!" Lanjut Sungjae lalu mengibas-ngibaskan tangannya menyuruh Junkyu pergi.
"Kamu bisa mandiin Ara, kyu?" Ucap Sooyoung.
"Bisa lah!"
"Beneran? Nggak boongan?" Tanya Sooyoung seraya melirik Sungjae. Dan yang dilirik cuma nyengir doang.
"No tipu-tipu, serius deh" ucap Junkyu. Sooyoung mengangguk lalu membiarkan anak sulungnya pergi.
"Ekhm, bunda.."
Sooyoung menoleh kearah Sungjae.
"Bunda mau makan telor dadar aja nggak?"
🥝
Hm, kalian mau Keluarga Enam berakhir di part berapa? Emang gabosen? Udah part 41 nihwkwkw.
Kalau aku bikin cerita lain, kalian mau baca ngga? Iya cast nya Sungjoy tetep aja sama, cuma beda cerita. Masih wacana sih, cuma ya doain ajawkwk.Oiya, Sungjae mau wamil ya? Sedih bgt asli, udah kerasa kangennya bakal kayak apa😭 cuma kan namanya juga tugas negara yakan? Ayo berdoa biar Sungjae lancar ngerjain project project atau kerjaan dia sebelum wamil, dan semoga wamilnya pun lancar, sehat sehat terus dan yang penting, selalu bahagia!
Kalian juga ya, jangan lupa bahagia. Ayok senyum, nah gitu iya senyum. Jadi cantik/ganteng nya NAMBAHH!! Jangan sedih galau aja okai? Namanya hidup, nggak selamanya kita diatas, jadi nikmatin aja prosesnya. Dan nggak selamanya dibawah, jadiiiii bersabar aja, pasti ada waktunya kalian diatas. I promise you♥️
Semoga kalian suka ya sama part ini! Jangan lupa follow Instagram/khayalanciko dan follow wattpad aku juga biar nggak ketinggalan kalau aku jadi bikin cerita baruwuwuwu.
Have a nice day cyg!! Jaga kesehatan ya♥️
With luv,
Ciko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Enam 6️⃣✔️
Fanfiction"Bunnnn, Abang sama Yayah ambil mainan Ayaaa!!" "Dih! Ayah nggak ikut-ikutan! Junki tuh!" Ucap Sungjae tak terima. "AYAHH!! NAMA AKU TUH JUNKYU! BUKAN JUNKI!" "Ya suka suka ayah, ayah juga yang ngasih nama kamu" "IHHH ABANG MAINAN AYAAA!!" "Arrrraaa...