kejutan Humaira

5K 367 2
                                    

Tidak ada yang suka kalo diberi kejutan yang buruk.

______________________________________

Setelah liburan selama 10 hari di Malaysia dengan wajah bahagia mereka sampai di Indonesia.

Mereka dijemput oleh pak Sani sopir Adnan.

"Bapak bisa pulang naik taksi, saya mau ke suatu tempat sebentar," kata Adnan memberikan 2 lembar uang berwarna merah kepada pak Sani setelah selesai memasukkan barang kedalam bagasi mobil.

Pak Sani menerima uang itu dan pergi meninggalkan Adnan dan Nafisah berdua diparkiran.

Mereka masuk kedalam mobil dan Adnan mulai mengendarai mobil menuju tempat yang ditunjukkan oleh Nafisah.

Adnan memarkirkan mobil di depan butik Nafisah yang sudah tutup karena sekarang baru menunjukkan pukul 6 pagi, sedangkan butik Nafisah buka pukul 9 pagi.

"Kamu yakin Humaira akan ada di taman?" Tanya Adnan karena taman masih gelap walupun ada lampu taman di beberapa tempat.

"Sudah kita cari dulu, perasaanku gak enak," jawab Nafisah dan inilah alasan kepada mereka langsung pergi menemui Humaira padahal mereka berdua masih capek dari perjalanan di pesawat.

Mereka turun dari mobil dan mulai berjalan menuju taman itu, Nafisah mulai menuju tempat biasa dia bertemu dengan Humaira dan betapa terkejutnya Nafisah saat melihat anak perempuan kecil sedang berbaring di kursi taman itu tanpa ada kain yang menutupi badannya.

"Astaga Aira, kamu kenapa tidur disini?" Tanya Nafisah khawatir dan mendekati kursi taman itu.

Nafisah menyentuh badan Humaira dan dia bisa merasakan kalo baju yang dipakai Humaira itu basah habis kehujanan.

"Bunda," panggil Humaira dengan suara lemas dan mulai membuka matanya yang berat.

"Iya sayang ini bunda," kata Nafisah dan jongkok disamping kursi taman itu.

"Ini kamu pakai untuk menutup badan Humaira," kata Adnan menyerahkan jaket yang tadi dipakainya.

"Kamu kenapa tidur disini?" Tanya Nafisah dengan lembut.

"Aira kangen bunda, bunda kemana aja selama ini?" Kata dan tanya Humaira dengan air matanya yang mengalir.

"Maaf sayang bunda lagi sibuk jadinya gak bisa ketemu sama Aira," kata Nafisah menahan air matanya.

"Bunda, kepala Aira sakit dan Aira gak bisa bangun," beritahu Humaira dan itu membuat Nafisah refleks memegang kening Humaira.

"Badan kamu panas banget, kita ke rumah sakit sekarang," kata Nafisah berdiri dari jongkoknya.

"Sini biar mas yang gendong," kata Adnan dan mengangkat badan Humaira.

Mereka berdua berjalan dengan cepat menuju mobil dan Nafisah membukakan pintu mobil bagian belakang.

Nafisah masuk terlebih dahulu baru Adnan meletakkan Humaira.

Adnan masuk kedalam mobil dan mengendarai dengan cepat menuju rumah sakit terdekat, syukur saja jalanan sangat sepi sehingga Adnan bisa dengan leluasa melajukan mobilnya.

Sesampainya di rumah sakit, Humaira langsung di tangan oleh dokter di ruang UGD.

"Mas tunggu disini aku mau mengurus pendaftaran dulu," kata Nafisah pergi menuju meja administrasi.

Dengan perasaan bingung Adnan tetap menunggu didepan ruang UGD dan tidak lama dokter berusia 45 tahun yang meriksa Humaira keluar.

"Kamu ayah dari anak didalam?" Tanya dokter itu kepada Adnan.

Ikhlas (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang