Mall

3.6K 309 1
                                    

"gimana kalo sekarang kita pergi ke mall untuk membeli keperluan Aira?" Tanya Adnan.

"Mau ayah, Aira belum pernah pergi ke mall," jawab Humaira dengan semangat dan melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

"Sekarang kita pergi ke mall dan Aira bisa bermain sepuasnya di sana," kata Adnan dan mengendarai mobilnya menuju mall tersebar dengan waktu tempuh hampir 1 jam.

"Bunda, Aira kapan masuk pesantren?" Tanya Humaira dan memajukan badannya.

"Minggu depan," jawab Nafisah.

"Gak sabar banget putri ayah ini mau masuk pesantren," kata Adnan dan mencubit pipi Humaira.

"Sakit ayah," kata Humaira.

"Kamu masukkan Aira pesantren mana?" Tanya Adnan ke Nafisah.

"Pesantren ku dulu," jawab Nafisah dan dibalas anggukan kepala oleh Adnan.

Setelah 1 jam diperjalanan, akhirnya satu keluarga itu sampai di sebuah mall.

"Besar sekali," kata Humaira saat turun dari mobil dan menampilkan senyuman manisnya.

"Ayo kita masuk," ajak Adnan dan menggandeng tangan kanan Humaira.

Mereka masuk kedalam mall tersebut dan Humaira melihat sekelilingnya, karena ini pertama kalinya Humaira masuk kedalam mall.

"Kita beli baju untuk Aira," kata Nafisah dan memasuki toko baju anak-anak.

Nafisah berjalan menuju baju bagian perempuan dan mulai memilih beberapa baju gamis, rok, baju atasan lengan pandang, kerudung, sendal, dan juga sepatu untuk Humaira.

"Bunda, bajunya terlalu banyak," kata Humaira melihat baju yang menumpuk di meja kasir.

"Aira kan belum punya baju, jadi gak papa kita beli banyak baju untuk Humaira biar bisa di pakai lama," kata Nafisah.

"Semuanya jadi tiga juta lima ratus ribu rupiah," kata pegawai toko itu setelah selesai men-scan semua baju.

Adnan mengeluarkan dompetnya dan memberikan kartu debit untuk membayar semua.

"Sekarang kita mau kemana?" Tanya Adnan setelah mereka keluar dari toko itu.

"Aku mau ajak Aira main," jawab Nafisah.

"Kalian duluan kesana, mas mau letakkan ini dulu ke mobil," kata Adnan dan mengangkat 5 paperbag yang ada di tangannya.

"Iya mas," kata Nafisah dan setelah itu menggandeng tangan Humaira.

Nafisah dan Humaira berjalan menuju tempat bermain yang ada di mall ini.

Sampai di tempat bermain itu, Humaira mengisi saldo sebesar 200.000 ribu ke dalam kartu permainan miliknya.

"Mau main yang mana dulu?" Tanya Nafisah ke Humaira.

"Terserah bunda aja," jawab Humaira.

"Kok terserah bunda, kan yang  mau main Aira bukan bunda," kata Nafisah.

"Kenapa belum main?" Tanya Adnan yang sudah berdiri di samping mereka.

"Aira bingung ayah, mau main yang mana dulu karena terlalu banyak mainan yang mau Aira mainkan," jawab Humaira dan menatap semua mesin main.

"Gimana kalo Aira main balap mobil sama ayah?" Tanya Adnan.

"Mau ayah," jawab Humaira dan setelah itu mereka menuju mesin permainan balap mobil.

Nafisah menyerahkan kartu permainan ke Adnan dan Adnan mulai menggesek kartu itu di dua mesin permainan.

"Aira siap?" Tanya Adnan.

Ikhlas (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang